NoRenMin: Buku Gambar

3K 142 0
                                    


"Reonjon-ah."

"Aih- Reonjwin, Jaemin. Reonjwin."

"Ronjon-ah sudah makan?"

"Tidak, aku belum mau makan."

"Berhenti menggambar dulu, makan."

"Jaem-"

"Yang lain sudah makan. Kamu dan Jisung menemaniku dari tadi tapi kamu belum makan. Makan."

"Berisik banget yak! Aku sibukkk."

Jaemin mencoba mengintip satu buku gambar berwarna putih dan biru muda bergambar Moomin di sampulnya itu. Buku yang selalu Renjun sembunyikan darinya.

Renjun cepat tanggap dengan menutup bukunya itu.

"Privasi jigeum.." Ucap Renjun meledek Mark, walau tidak ada Mark di sana.

"Makan."

Renjun meletakkan buku itu di pahanya, sudah malam. Mereka semua pasti sudah di kamar mereka masing masing.

"Baiklah baiklah aku makan!"

Dia memakan makanan itu ditemani Jaemin yang sedang mencuci piring.

Renjun meletakkan bukunya, dia baru selesai makan.

Lelaki kelinci itu menatap Renjun yang menggeser tubuhnya ke pinggir karena dia ingin mencuci piringnya.

Jaemin tersenyum manis. Mengusap rambut Renjun gemas.

Menatap buku di meja, dia mengambil nya lalu kabur ke kamar. Ya, Renjun tidak menyadari hal itu.

Dia sekamar dengan Jeno kan?

"Jaem, kenapa senyum gitu?"

Jaemin duduk di pinggir ranjang, yang mana Jeno langsung sadar bahwa Jaemin membuka buku gambar Renjun yang sangat sangat rahasia.

Mereka membuka halaman pertama.

Gambar mereka bertujuh.
Mereka berdua sama sama tersenyum melihat goresan tangan cantik Renjun.

Gambar kedua dan ketiga yang saling berjejeran, satu Jeno satu Jaemin.

Ini gambar biasa, lalu kenapa Renjun-

"Oh shit." Reflek Jeno.

Sebuah fanart.

Seperti komik bentuknya, disitu ada Jeno dan Jaemin duduk. Seseorang di depan mereka, ya. Itu adalah Renjun.

Dia melepas atasannya yang ia pakai. Berjalan mendekat lalu berlutut di depan mereka berdua. Bibir merahnya, mata sayunya, dan dada itu.

Kenapa Renjun membuatnya sangat realistis?

Tiba tiba terdengar hentakan kaki, bisa dipastikan itu Renjun.

Gambar selanjutnya..... Tidak ada.

"Brak!"

Yang sering dijuluki anak kembar itu menoleh ke pintu bersamaan.

Renjun dengan cepat tapi gugup, mengambil buku itu dari mereka.

Wajahnya memerah dengan cepat tanpa disuruh. Pikiran Jeno dan Jaemin seakan tersambung. Jeno mencekal tangan Renjun, sedangkan Jaemin menutup pintu, menguncinya.

"J-jen.. Jaem.. Ini bukan seperti yang kalian- gulp. Pikirkan."

Renjun menelan ludahnya susah payah.

Jaemin mengusap pinggang Renjun sambil lewat untuk duduk di hadapan Renjun seperti posisi awalnya.

"Memangnya apa yang kami pikirkan, sayang? Hmm?" Tanya Jaemin.

BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang