Setelah melalui hari yang begitu melelahkan, akhirnya aku dan Jungkook bisa beristirahat dengan tenang. Tadi, setelah upacara pernikahan, aku dan Jungkook tidak bisa langsung beristirahat, karena kami berdua harus menghargai para tamu yang berdatangan, makan bersama dan bercerita hingga tak terasa langit pagi telah menjadi siang hari.
Mereka semua tertipu oleh kami yang seolah menikah memang karena saling mencintai, mereka mengucapkan kata 'selamat' dengan begitu tulus, Jungkook dan aku terlalu mendalami peran hingga tak menimbulkan sedikitpun kesan bahwa kami hanya 'berpura-pura'.
Jahat?
Iya, bahkan kami bisa disebut lebih dari itu.
Tapi, satu hal yang harus kalian tahu, ini tidak mudah bagi kami, baik aku maupun Jungkook.
Begitu sampai di rumah, kami berdua langsung tidur di kamar kami masing-masing, dan sore hari ini kami berdua sudah akan pindah ke rumah kami yang tak jauh dari rumah orang tua Jungkook. Untung saja barang-barang kami sudah dipindahkan sejak saat rumah itu selesai dibangun. Jadi, aku dan Jungkook tidak perlu repot-repot lagi membawa barang-barang ke sana, tinggal membawa diri saja.
Mulai hari ini dan seterusnya, kami berdua harus berakting lebih baik lagi dengan status baru atas keputusan yang kami buat, yaitu suami-istri. Haha, dunia ini sungguh lucu namun sayang tak adil, bahkan kemana pun aku pergi, di desa terkutuk sekalipun.
Sekarang sudah pukul tiga sore, Jungkook masih tidur di kamarnya, dan aku sedang bersantai di kursi yang ada di halaman rumah yang dibuat tepat di bawah pohon rindang yang selalu menggugurkan daunnya, sengaja minta disapu olehku.
Saat bangun tidur tadi, aku langsung mencuci wajahku lalu membuat secangkir teh manis hangat. Bahkan aku saja masih mengenakan dress yang kukenakan untuk upacara pernikahan tadi, terlalu lelah untuk menggantinya.
Orang tua Jungkook belum pulang, mereka harus membereskan segala perlengkapan acara pernikahan kami, kasihan sekali mereka, tak seharusnya aku dan Jungkook mengecewakan mereka.
Kuhirup tegukan pertama tehku, menghirup udara yang masih segar karena lingkungan yang masih asri dengan berbagai macam tanaman pohon yang mengelilingi desa ini.
Aku membenci fakta bahwa setiap kita sedang sendiri pasti segala pikiran akan muncul di kepala, seperti aku saat ini. Tiba-tiba saja tanganku beralih mengusap perut rataku, dan terbayang seperti apa bentuknya beberapa bulan ke depan. Tak hanya itu, belakangan ini aku tidak bisa berhenti memikirkan kedua orang tuaku disana, seperti apa keadaan mereka, apakah mereka makan dengan baik, dan bisakah mereka melupakanku yang sudah pasti dianggap telah tiada oleh orang-orang.
"Anakmu pasti akan sangat bangga padamu Hyerin-ssi, ia beruntung akan lahir dari wanita hebat sepertimu," sebelah tanganku yang daritadi tak lepas dari atas perutku langsung turun seketika saat suara itu menyapa, entah sudah berapa lama ia berdiri disana.
Ia turun dari teras lalu berjalan mendekatiku, sedangkan aku hanya tersenyum sedih dengan kepala yang tertunduk.
"Mulai sekarang berjanjilah untuk tidak bersedih lagi agar pengorbananku untuk membantumu tidak sia-sia," ucapnya bersamaan dengan dirinya yang mendudukan diri di sebelahku.
Aku terkekeh dengan ucapannya yang seperti bercanda, tapi aku tahu ia serius saat mengatakannya, "tentu saja, aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbananmu ini, Jungkook-ssi," kali ini ia yang terkekeh dengan perkataanku.
"Oh iya, sebentar lagi kita akan pindah, kau sudah siap?"
"Sudah, kan kita tinggal pindah saja, barang-barang kita sudah dipindahan semua disana."
"Iya, maksudku kau sudah siap untuk hanya tinggal berdua denganku? Terlebih kita akan berbagi kamar."
"Jika ditanya, sudah jelas jawabku tentu saja tidak siap Jungkook-ssi, ya tapi mau bagaimana lagi jika semesta berkata harus? Lagipula, kita tidak akan tidur di ranjang yang sama, kan? Kau bisa tidur di kasur, dan aku bisa di lantai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You [Park Jimin]
FantasyCerita ini bukan kisah tentang cinloknya seorang CEO perusahaan besar dan sekretarisnya, bukan pula tentang perjodohan bisnis anak-anak konglomerat. Melainkan sebuah kisah dimana seorang atlet volly wanita bernama Kim Hyerin yang tak sengaja terses...