Chapter 9 - Good Bye [안녕]

349 102 8
                                    

Aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke sawah bersama keluarga Jimin, pagi tadi aku juga membantu keluarga Jimin untuk mempersiapkan barang-barang dan masakan yang harus dibawa untuk dimakan saat istirahat nanti. Jimin juga memberiku pakaian khas untuk ke sawah, dan aku sudah selesai memakainya barusan.

"Miran-ssi, kau yakin tidak mau ikut?" Tanyaku pada gadis yang tengah berbaring itu. Ia hanya berdehem mengiyakan pertanyaanku. Ia sangat keras kepala, sungguh.

Setelah perdebatan kami di bawah pohon siang kemarin, kami tak banyak bicara, ia pun mengeluarkan suara saat ditanyai saja, untung-untung ia masih mau makan.

"Yasudahlah, jangan kemana-mana ya, di rumah saja." Nasihatku, ia hanya berdehem lagi.

Aku langsung keluar dari kamar untuk menyusul keluarga Jimin yang sudah berada di depan rumah. Barang-barang yang ingin dibawa sudah Jimin dan Ayahnya pindahkan ke gerobak dorong, dan kami tinggal berangkat saja.

"Sudah Eonnie?" Tanya Jiwoo saat aku keluar dari rumah, aku mengangguk sambil tersenyum menampakkan gigiku, entah kenapa rasanya aku sangat bersemangat.

"Si Miran masih tidak mau ikut?" Tanya Ibu Jimin yang melihat aku keluar sendirian.

"Iya, dia mau di rumah saja katanya." Jawabku.

"Yasudahlah, ayo kita berangkat." Sambung Ibu Jimin dan kami pun akhirnya melenggang pergi menuju sawah, Jimin mendorong gerobak, aku dan Jiwoo membantu Ibunya membawa beberapa barang ringan yang tidak muat di gerobak.

*****

Aku mengusap keringatku yang menyucur melalui keningku dengan punggung tanganku yang tidak terkena lumpur, sudah hampir sore sebentar lagi.

"Kalau lelah, naik saja Hyerin-ssi." Tegur Jimin yang ternyata memperhatikanku.

Aku tersenyum kecil sambil menggeleng, "tidak, hanya berkeringat saja," jawabku. Ia mengangguk kecil.

"Ngomong-ngomong gadis itu tidak apa-apa di rumah sendirian?" Tanyanya.

"Tidak apa, biarkan saja dia, gadis itu keras kepala, dia masih tidak percaya dengan desa ini." Jawabku jujur.

"Hanya saja perasaanku tak enak meninggalkannya sendirian di rumah."

"Kau tenang saja, lagipula di rumahmu kan aman?"

"Iya sih, tapi... ah sudahlah lupakan saja."

Aku menggeleng sambil mendengus kecil olehnya.

"Semuanya, kita istirahat dulu!" Pekik Ayah Jimin yang sudah naik lebih dulu ke pondok milik mereka.

Semua yang sedang fokus bertanam pun menyahut dan menghentikan kegiatan mereka, membersihkan diri terlebih dahulu di air terjun mini yang ada di dekat sawah milik keluarga Jimin ini lalu baru naik ke pondok.

"Ayo Hyerin-ssi," ajak Jimin, aku mengangguk dan kami pergi bersama-sama untuk membersihkan diri dan naik ke pondok.

Setelah merasa bersih, kami naik ke pondok untuk membantu keluarga Jimin menyiapkan makanan untuk para Bibi dan Paman yang ikut bertanam di sawah mereka.

"Hyerin-ssi, tolong keluarkan sendoknya," pinta Ibu Jimin, "eoh, iya Eommonie, sebentar," jawabku cepat dan langsung membuka tempat dimana sendok disimpan.

Meet You [Park Jimin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang