Hallo teman-teman!
Sesuai judulnya, di chapter ini aku mau bahas tentang fakta terlahirnya 'Meet You' yang menemani kalian selama beberapa bulan ini.
Jadi, sebenarnya latar belakang pedesaan yang aku pakai di cerita 'Meet You' ini, benar-benar ada di dunia nyata.
"Benar-benar ada desa terkutuk di dunia nyata?"
Nggak, bukan gitu maksudnya.
Desa yang aku pakai cuma desa biasa, hanya imajinasiku saja yang menambahkan ide 'terkutuk' itu.
Jadi gini, awal mula munculnya ide untuk menulis cerita dengan latar belakang pedesaan ini itu saat aku liburan ke kampung Nenekku di akhir tahun 2020 lalu, atau lebih tepatnya saat natal.
Benar, desa yang aku pakai adalah kampung halaman Nenekku.
Jadi sore itu aku sedang bersantai di teras rumah Nenek sambil mendengarkan lagu 'Jimin - Promise' yang aku putar dengan speaker mini, ditemani secangkir teh hangat dan beberapa potong roti menikmati suasana yang tenang, angin bertiup sepoi-sepoi lengkap dengan kicauan merdu burung-burung yang bersahut-sahutan, pemandangan gunung dan sawah yang tersuguh di depan rumah Nenek semakin menyempurnakan kenyamanan, dan itu tiba-tiba membuatku teringat pada Jimin.
Dan disaat itulah imajinasiku mulai bermain, menjelajah jauh menembus awan, menelusuri permainan kata untuk menciptakan cerita yang terasa nyata, memaksa keinginan diri yang tiba-tiba ingin dipenuhi.
Lalu, tiba-tiba ada seorang pemuda desa sedang bersepeda melewati jalanan yang tersuguh jelas dari depan teras rumah Nenek, membuat imajinasiku yang tadi sudah bermain semakin menjadi-jadi dan semakin ingin mewujudkan yang terpikirkan oleh otakku.
Jimin, tiba-tiba saja aku ingin menciptakannya dalam dunia nyata yang sedang aku pijak saat itu. Menciptakannya menjadi sosok pemuda desa tampan dengan kisahnya yang pelik bersama seorang wanita kota yang tersesat disana.
Sesederhana itulah kisah Jimin dan Hyerin tercipta, aku berusaha untuk merakit kisah mereka dengan setulus mungkin, memberinya bumbu dengan menambahkan beberapa pengalaman kecil dalam hidupku, dan berusaha menjadikan mereka senyata mungkin, walau 'kesempurnaan' itu sungguh sulit untuk kuwujudkan dengan segala kekurangan dalam diriku.
Aku senang setiap kali menulis kisah mereka, menuangkannya dalam 26 alfabet yang dirakit sedemikian rupa menjadi kalimat kata yang mampu memberikan efek bahagia dalam hati kecilku dan para pembaca.
Semua keadaan desa yang aku ceritakan dalam cerita ini semuanya benar-benar ada di dunia nyata, aku melihatnya sendiri dengan mataku, menghirup udara segarnya dengan hidungku, dan memijak tanahnya dengan kakiku.
Sungai, sawah, gunung, rumah kayu, pondok, dan semua yang aku tuliskan itu adalah nyata dan benar-benar ada.
Selama ini aku berpikir keras, aku takut pembaca sulit membayangkan keadaan dan suasana yang aku gambarkan, karena terkadang memang sulit membuatnya menjadi nyata dengan kemampuan menulisku yang terbatas.
Tapi, di chapter ini aku akan memberikan beberapa gambar nyata 'desa terkutuk' yang selama ini menjadi saksi kisah Jimin dan Hyerin, yang aku ambil sendiri dengan ponselku saat kemarin diberi kesempatan untuk berkunjung ke kampung Nenek selama dua hari.
Aku harap, dengan beberapa foto yang aku tunjukkan dapat membantu imajinasi kalian, dan kalian juga bisa merasakan kisah Jimin-Hyerin yang nyata seperti yang aku rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet You [Park Jimin]
FantasíaCerita ini bukan kisah tentang cinloknya seorang CEO perusahaan besar dan sekretarisnya, bukan pula tentang perjodohan bisnis anak-anak konglomerat. Melainkan sebuah kisah dimana seorang atlet volly wanita bernama Kim Hyerin yang tak sengaja terses...