➳➳➳➳➳┄┄※┄┄➳➳➳➳➳
-----------------------------------------------------------
"I don't know what I'm supposed to do. Haunted by the ghost of you. Take me back to the night we met."
-----------------------------------------------------------
EDUAN BUKANLAH TIPE YANG MUDAH CEMBURU DAN POSESIF. Sungguh! Tapi pemandangan yang tersaji di hadapannya sekarang sungguh membuat darahnya mendidih. Kini dia melihat [Name] sedang bersama Jahad, duduk di sekitar hamparan forget-me-not. Kenapa harus di sana sih? Kelihatan kayak lagi pacaran!
Sebenarnya kalau hanya itu, Eduan tidak masalah. Tapi Jahad yang selalu pendiam itu---sekarang tertawa dengan calon kekasihnya. Iya masih calon, tapi Eduan yakin bahwa nanti mereka akan jadi sepasang kekasih!
[Name] lagi sama Jahad, cuma berdua!
Eduan kembali mengingat kata-kata Yurin saat dia menanyakan keberadaan perempuan berambut (h/c) itu. Awalnya Eduan tidak percaya, karena dia merasa Yurin benci sekali padanya!
Eduan mendengkus jengkel waktu kembali mendengar gelak tawa mereka. Cukup! Eduan berjalan mendekat dan duduk di antara mereka berdua. Sebenarnya sempit sih, tapi dia memaksa sehingga mereka harus bergeser untuk memberinya celah.
"[Name], kau sedang apa berdua dengan si Kuning yang Merusak Pemandangan ini?" Eduan bertanya, sambil diam-diam mendorong Jahad menjauh dengan tangannya.
[Name] melirik Jahad yang pergi menjauhi mereka karena terus didorong oleh Eduan. Dia mendecakkan lidah kesal. Sepanjang hidupnya, dia belum pernah melihat makhluk setidak tahu malu Eduan!
"Bukan apa-apa, cuma ngobrol biasa."
Eduan cemberut. [Name] tidak peka ya? Apa dia tidak sadar kalau Eduan cemburu?!
Eduan menyeringai waktu memikirkan ide bagus. Dia melingkarkan tangannya di pinggang [Name], memeluknya dari samping.
Eduan diam-diam tersenyum puas waktu melihat pipi [Name] dirambati warna merah. Karena [Name] itu punya kepribadian dingin dan jarang menunjukkan ekspresi yang berarti, dan melihatnya merona merupakan momen yang sangat langka.
Tapi seolah semesta tidak ingin Eduan senang terlalu lama, [Name] langsung melepaskan diri dari pelukannya dan langsung memukul kepala bermahkota biru tersebut.
"Aduh! [Name]! kenapa kau kasar sekali, sih?!" Eduan berusaha menampilkan ekspresi semelas mungkin agar sang pujaan hati merasa simpati padanya.
[Name] mengembuskan napas panjang, berusaha menenangkan detak jantungnya yang bergerak dengan ritme tidak wajar. "Jangan menyentuhku tanpa izin!" [Name] melengos, berusaha menyelamatkan dirinya dari rasa malu.
Senyap.
[Name] kembali menatap Eduan, wajahnya kelihatan bingung karena saat ini---si pemilik rambut biru berekspresi malu-malu sambil menyembunyikan tangan di balik punggungnya. Aneh sekali... apa dia benar-benar Eduan? Karena yang [Name] tahu, urat malu Eduan sudah putus sejak dulu.
Namun, walaupun konyol dan tidak tahu malu, seiring berjalannya waktu, Eduan juga membuatnya nyaman...
Ah jangan bilang padanya kalau [Name] mikir kayak gini!
"Kau... sedang apa?" [Name] bertanya ragu-ragu.
"Itu, anu- [Name]..." si maniak anggur itu menunduk, terdapat rona merah yang tersebar di pipinya. Eduan memperlihatkan tangannya yang tadi berada di balik punggungnya. Kemudian [Name] melihat Eduan memegang cincin yang terbuat dari rangkaian bunga berwarna biru.
"Ini untukku?" [Name] mengulum bibirnya, menahan senyum yang ingin terulas. Sejak kapan Eduan jadi seimut ini?
"Eduan bertingkah aneh!"
"Apa maksudmu? Bukankah dia memang selalu aneh?!"
[Name] dan Eduan menoleh ketika mendengar suara sayup-sayup di belakang mereka. Kemudian terlihat figur Gustang, Yurin, Hon, Arlene dan Hana. Arlene kelihatan panik, dia berusaha menutup mulut Yurin dengan tangannya. "Yurin diam lah! Nanti mereka tahu kita ada di sini!"
Eduan cemberut, kenapa ada saja sih yang mengganggunya ketika dia lagi sama [Name]?!
Arie Hon---lelaki bersurai putih yang dipaksa ikut mematai-matai mereka mengembuskan napas berat. Di saat-saat seperti ini, Hon menyesal karena mau saja satu tim dengan orang-orang aneh kayak mereka!
[Name] berdiri dan menatap mereka sambil berkacak pinggang---membuat mereka saling menyikut satu sama lain. Tanpa kata, Hon dan Gustang langsung pergi dari sana, karena dari awal mereka berdua memang dipaksa ikut. Kemudian tersisa Arlene, Hana, dan Yurin yang melirik satu sama lain sebelum akhirnya kabur. Tentu saja lebih baik melarikan diri dari pada dapat omelan dari [Name] yang galak banget!
[Name] meraih tangan Eduan, membantunya berdiri. Merasa sudah tidak ada pengganggu, [Name] berjinjit---mengecup pipinya. Entah keberanian dari mana, tapi [Name] tidak akan menyesali tindakannya.
Hal tersebut lantas membuat Eduan merona, jantungnya berdebar dengan cepat. Lelaki itu langsung berbalik agar [Name] tidak bisa melihat semburat merah yang menjalar di pipinya.
"Eduan... apa kau tahu arti dari bunga forget-me-not?"
🦋
Eduan terbangun dari tidurnya, butiran-butiran keringat muncul dari tubuhnya. Dia menghela napas dan melihat sekeliling ruangannya yang didominasi warna biru.
Iris birunya melihat keluar lewat jendela ruangannya yang dibiarkan terbuka. Dia menyaksikan---di halaman yang luas itu terdapat hamparan bunga forget-me-not.
Forget-me-not.
Bunga yang seolah-olah selalu mengatakan kepadanya agar tidak pernah lupa.
Forget-me-not.
[Name] menyukai bunga itu lebih dari apapun. Mereka berwarna biru, sama seperti dirinya.
Kisah mereka sudah berlalu ribuan tahun yang lalu. Eduan bahkan sudah tidak tenggelam dalam kesedihannya karena kehilangan [Name].
Tapi kenapa malam ini, dia merasakan kerinduan menjalar dalam hatinya?
Apa yang berubah? Memang benar aku mencintaimu. Tapi setelah kau pergi ribuan tahun yang lalu, aku belajar menerima kalau kau bukan lagi milikku.
Apa aku melakukan kesalahan? Lucu sekali. Aku memiliki segalanya dalam hidupku, tapi aku merasa hampa. Apa aku terlalu egois jika saat ini aku ingin kau kembali padaku?
___________________________________
__________________________
__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌
Fanfiction❝𝗜𝗙 𝗬𝗢𝗨 𝗟𝗢𝗦𝗘 𝗬𝗢𝗨𝗥 𝗢𝗡𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗢𝗡𝗟𝗬, 𝗧𝗛𝗘𝗥𝗘'𝗦 𝗔𝗟𝗪𝗔𝗬𝗦 𝗥𝗢𝗢𝗠 𝗛𝗘𝗥𝗘 𝗙𝗢𝗥 𝗧𝗛𝗘 𝗟𝗢𝗡𝗘𝗟𝗬.❞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐀𝐑𝐘 ༄ ╰┈➤ a bunch of ToG one-shots filled with fluff, angst, etc. status; 𝗼𝗻 𝗵𝗼𝗹𝗱 ::::: :𝕋�...