ᴋʜᴜɴ ʜᴀᴄʜᴜʟɪɴɢ || ʀᴇᴡʀɪᴛᴇ ᴛʜᴇ sᴛᴀʀs

2.2K 251 10
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

Kau tahu aku menginginkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tahu aku menginginkanmu.
Itu bukan rahasia yang coba kusembunyikan. Aku tahu kau juga menginginkanku, maka jangan terus berkata takdir kita terikat.

Tidak pernah ada di bayangan Hachuling bahwa dia akan jatuh cinta dengan seorang Putri Jahad. Pertama kali mereka bertemu, saat dia menemani Yuri untuk megambil kembali Black March di lantai Evankhell. Kontras dengan Yuri, [Name] Jahad itu tidak banyak bicara, dia selalu terlihat tenang. Hachuling penasaran, apa [Name] bisa menunjukkan ekspresi lain selain senyum tipis yang selalu dia tunjukkan? Dan mulai saat itu, tanpa disadari, Khun Hachuling selalu memperhatikan [Name] Jahad.

Tapi takdir menarikmu jauh sekali, tak terjangkau olehku. Tapi kau di sini, di hatiku. Jadi siapa yang bisa menghentikanku jika aku memutuskan bahwa kau adalah milikku?

Walaupun mereka dekat, Hachuling sadar [Name] selalu jaga jarak darinya. Dia mengerti, menjalin hubungan dengan seorang Putri Jahad merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Raja Menara. Tapi Hachuling adalah seorang Khun, dia ahli dalam mendapatkan apa yang dia inginkan, dan itu artinya dia akan mendapatkan [Name] bagaimanapun caranya.

"Bintang-bintang itu cantik kan?"

"Ya, sangat cantik." tanpa mengalihkan pandangannya, Hachuling menjawab [Name] sambil menatapnya.

Bagaimana jika kita tulis ulang bintang-bintang? Tidak ada yang bisa pisahkan kita, kau akan jadi orang yang ditakdirkan untukku. Ini terserah padamu dan terserah padaku, tidak ada seorang pun yang bisa menentukan hubungan kita.

Jadi bagaimana kalau kita tulis ulang bintang-bintang? Mungkin dunia bisa jadi milik kita malam ini.

"Mungkin aku harus membantu FUG untuk membunuh Raja Jahad." Hachuling terkekeh seraya memainkan surai halus [Name].

Hachuling bisa merasakan tubuh [Name] yang berada di atasnya sedikit tersentak.

"Jangan, aku tidak mau kau dalam bahaya."

[Name] menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hachuling. Suaranya teredam, tapi Hachuling dengan jelas bisa mendengarnya karena posisi mereka yang sangat dekat.

Khun Hachuling mencium rambut [Name] yang beraroma blueberry, salah satu dari banyaknya hal yang disukai Hachuling dari nya.

"Jangan khawatir, suatu hari nanti aku pasti akan membebaskanmu dari posisi itu."

Mendengar perkataan Hachuling, Putri Jahad bermata (e/c) itu tersenyum sendu.

Apa kau pikir ini mudah? Aku juga ingin berlari menuju dirimu, tapi ada halangan yang tidak bisa kita lewati.

Tidak boleh dekat dengan laki-laki.
Tidak boleh jatuh cinta.
Tidak boleh memiliki keturunan.

[Name] tahu itu merupakan konsekuensi menjadi Putri Jahad. Saat itu dia memang tidak keberatan, tapi pikirannya berubah saat bertemu dengan Hachuling, satu persatu dia mulai menyesali keputusannya untuk menjadi pedang sang Raja Menara.

Aku tahu kau bertanya-tanya mengapa, karena sekarang dirimu dan diriku bisa bersama di dalam tembok ini.

Tapi saat kita keluar, kau akan bangun dan melihat bahwa semua ini tidak ada harapan.

[Name] tidak bodoh, dia benar-benar sadar apa yang telah dia lakukan. Putri Jahad yang menjalin hubungan romantis, posisinya saat ini membuat mereka berada dalam bahaya. Walau Hachuling bilang dia akan membebaskan [Name] dari posisinya sebagai Putri Jahad, itu akan mustahil, sang Raja dan para pengikutnya tidak akan tinggal diam.

[Name] mengusap bibir Hachuling. Lembut. Dia berkedip dua kali, menempelkan bibirnya dengan bibir laki-laki bersurai biru yang sekarang sudah tertidur. Hachuling langsung membuka matanya ketika merasakan sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh bibirnya, Hachuling memegang tengkuk [Name] dan memperdalam ciuman mereka. Kemudian laki-laki itu menjauhkan wajah mereka saat merasakan [Name] memukul dadanya pelan akibat kekurangan oksigen.

Hachuling tersenyum jahil, "kau yang memulainya."

Tidak ada yang bisa menulis ulang bintang-bintang. Bagaimana bisa kau bilang kau akan jadi milikku?

Karena segalanya terus memisahkan kita, dan aku bukanlah orang yang ditakdirkan untuk kau temukan. Ini semua tidak terserah padamu ataupun padaku.

Saat semua orang memberitahu kita apa yang boleh dan tidak, bagaimana bisa kita menulis ulang bintang-bintang?

"Sepatu yang jatuh dari etalase sang Raja."

Itu hal yang pertama kali [Name] dengar ketika Yuri mengetahui hubungannya dengan Hachuling. Yuri tidak marah, dia hanya terkejut. Karena dia pikir [Name] adalah putri terakhir yang akan melakukan hal tersebut.

"Kau tahu kan, kau akan dalam bahaya jika Ayah mengetahui ini? Bukan hanya kau, tapi Hachuling juga."

Tentu saja [Name] tahu.

Yang kuinginkan hanyalah terbang dan jatuh bersamamu, maka berikan seluruh dirimu padaku. Apakah terasa mustahil? Tolong katakan lah kalau ini mungkin.

"Aku hanya ingin bersama Hachuling. Memang terasa mustahil. Tapi, pasti ada cara kan, Yuri?"

Yuri diam, tidak menjawab.

[Name] memainkan gelang dengan simbol mata tiga berwarna merah di pergelangan tangannya. "Yah... tentu saja tidak ada, bagaimana bisa aku bertanya hal yang sudah jelas jawabannya?"

Aku ingin sekali mengatakan kau ditakdirkan untuk jadi milikku. Tidak ada yang bisa pisahkan kita, karena kau lah orang yang ditakdirkan untuk kutemukan. Ini semua terserah padamu dan terserah padaku, tidak seorang pun boleh menentukan hubungan kita.

[Name] berada di pelukan Hachuling setelah pembicaraannya dengan Yuri. Laki-laki bersurai biru itu mengusap punggung [Name], tahu betul apa yang berada di pikirannya.

Hanchuling, aku sangat menginginkanmu dan itu bukan rahasia yang coba aku sembunyikan. Tapi pada akhirnya aku tetaplah seorang Putri Jahad, selagi aku masih memiliki posisi ini...

Kita tidak bisa bersama.

______________________________________

_________________________

_____________

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang