ᴋʜᴜɴ ᴇᴅᴜᴀɴ || sᴇʀᴇɴᴅɪᴘɪᴛʏ

1.8K 184 23
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

FUG memanggilnya wanita cantik tanpa belas kasihan, dia tidak pernah gagal dalam setiap misi, menggunakan pesonanya untuk membuat seluruh pria bertekuk lutut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FUG memanggilnya wanita cantik tanpa belas kasihan, dia tidak pernah gagal dalam setiap misi, menggunakan pesonanya untuk membuat seluruh pria bertekuk lutut.

FUG memberinya sebuah misi baru, targetnya kali ini adalah Khun Eduan---salah satu Pemimpin Keluarga Agung. Dia diperintahkan untuk menggali informasi tentang rencana Jahad dan Sepuluh Keluarga untuk perang yang akan datang.

Menggoda Khun Eduan merupakan tugas yang mudah, karena dia dikenal sebagai pria mata keranjang. Tapi mendapatkan kepercayaannya merupakan hal yang sulit, karena di balik wajahnya yang rupawan, dia memiliki otak jenius yang menyimpan sejuta kelicikan.

Jadi selama setahun ini [Name] mendekati Khun Eduan, berusaha membuat pria itu jatuh cinta padanya hingga dia dengan senang hati memberikan hal yang [Name] inginkan.

Dia tidur di kamar Eduan malam ini. Merapatkan tubuhnya yang tidak memakai sehelai benang pun ke pria di sebelahnya, lalu meneliti wajahnya yang tengah terlelap. Memang benar dia tampan, seluruh lekuk wajahnya terpahat dengan begitu menakjubkan. Tapi [Name] juga sering dibandingkan dengan Aphrodite, Sang Dewi Kecantikan. Mungkin di menara ini, dia lah Dewi Kecantikan itu sendiri, Dewi yang menggunakan pesonanya untuk mencapai kemenangan yang didambakan.

[Name] tersenyum ketika melihat kelopak mata itu terbuka dan menampilkan iris dengan biru yang begitu indah. Jika bukan karena misinya, dia mungkin akan jatuh cinta.

"Eduan... apa kau mencintaiku?"

Eduan tertawa kecil dan menatap matanya. "Kau mempertanyakan perasaanku lagi. Tentu saja aku mencintaimu."

Senyuman terlukis di wajah [Name]. Untuk sesaat, Eduan berpikir itu hal yang ilegal. Wajah itu... benar-benar kecantikan yang luar biasa.

"Kenapa kau tidak tidur?"

"Aku tidak bisa tidur," [Name] berbisik yang masih bisa didengar oleh Eduan.

"Kenapa?"

"Aku takut, perang akan datang sebentar lagi, FUG dan para Pasukan Jahad..." [Name] melempar tatapan sesedih mungkin pada Eduan. Berharap pria itu akan jatuh ke dalam tipu muslihatnya. Dan tentu saja berhasil, diam-diam dia menyeringai ketika melihat wajah rupawan itu menunjukkan ekspresi khawatir.

Eduan mengusap surai [Name] lembut. "Jangan takut... aku akan menjagamu."

Sedikit dorongan lagi... dia butuh sedikit dorongan lagi untuk mendapatkan informasi itu.

"Tapi tetap saja aku tidak bisa tenang. FUG sudah mulai bergerak, aku takut Pasukan Jahad dan Sepuluh Keluarga..."

Eduan membawa [Name] ke dalam pelukannya, berusaha memberi ketenangan pada wanitanya. "Jahad dan Sepuluh Keluarga akan baik-baik saja. Kami sudah merencanakan strategi sematang mungkin. Kau tahu kan Jahad bisa melihat takdir? Kami bahkan..."

Berhasil.

Eduan menceritakan semuanya, rencana dan strategi yang akan mereka lakukan, seluruh informasi itu diterima oleh [Name] dengan senang hati.

Dia menyembunyikan wajahnya di pelukan Eduan. Diam-diam tersenyum penuh kemenangan karena rencananya telah berhasil---untuk kesekian kalinya.

Eduan... aku bukanlah orang yang mendambakan cinta, karena perasaan seperti itu hanya akan menghalangi tujuanku. Dan aku memiliki alasan tersendiri, mengapa aku membenci Jahad dan Sepuluh Keluarga lalu bergabung dengan FUG.

Jika tidak berada dalam sebuah misi, aku mungkin sudah jatuh cinta padamu. Awalnya aku pikir kau hanya pria arogan yang suka bermain dengan banyak wanita. Tapi ternyata aku salah, kau baik dan penuh perhatian.

Aku sadar kau jatuh cinta padaku. Aku tidak menyangka, seorang Khun Eduan yang katanya memiliki harga diri tinggi menyatakan perasaannya dengan dengan blak-blakan seperti itu.

Sejujurnya aku juga merasakan hatiku menghangat ketika berada di dekatmu. Bohong kalau aku bilang aku tidak tertarik padamu.

Aku yakin bahwa aku akan selalu menjadi pemenang. Aku juga tidak pernah gagal dalam misiku dan tidak pernah melibatkan perasaan dengan targetku.

Tapi sepertinya, untuk malam ini, kau membuktikan kalau aku salah.

Tapi Eduan... saat ini kau tetaplah bukan orang yang paling penting dalam hidupku.

Mungkin nanti, aku akan mendekatimu lagi, tanpa maksud tertentu dan murni dari hatiku.

Terima kasih dan selamat tinggal.

______________________________________

__________________________

_____________

ser·en·dip·i·ty
/ˌserənˈdipədē/

Finding something nice while looking for something else.

-----------------------------------------------------------

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang