➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵
CW ⚠️ // psychological manipulation and gaslighting, kidnapping, toxic relationship!
[Name] melihat sekeliling, sejauh matanya memandang hanya terlihat berbagai mesin game di ruangan, dan juga terdapat beberapa rantai yang mengikat tangan dan kakinya.
Matanya membulat ketika mendengar langkah kaki yang mendekat. Dia menyandarkan tubuhnya di dinding, mengabaikan gesekan rantai yang menggores kulitnya.
"Apa aku membangunkanmu?"
[Name] melihat seorang lelaki bersurai biru dengan mata yang lebih biru berdiri di hadapannya.
"Hachuling..." [Name] berkata lirih. "Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!"
Hachuling berjongkok, menyamakan posisinya dengan [Name] yang tengah duduk di lantai.
Hachuling memegang dagu [Name]. "Tidak bisa, di luar sana berbahaya. Banyak yang akan menyakitimu!"
Mata birunya melihat bagaimana gadis itu berusaha memusatkan shinsu di tangannya, tapi sayangnya tidak berhasil. Hachuling menyeringai. "Percuma, rantai yang mengikatmu itu sengaja aku pesan dari Workshop, orang yang terikat rantai itu tidak akan bisa menggunakan shinsu."
[Name] mengertakkan giginya. Menatap nyalang pada Hachuling yang kini tengah mengusap pipinya. "Ah, kau bahkan terlihat sangat cantik saat melihatku dengan tatapan seperti itu."
"Kenapa kau melakukan ini?" [Name] bertanyaa lirih yang masih bisa didengar oleh Hachuling.
Hachuling duduk di lantai, kemudian membawa [Name] ke pangkuannya. Mengabaikan suara rantai yang bergesekan karena ulahnya.
"Kemarin aku melihatmu berbicara dengan seorang laki-laki asing. Aku tidak menyukainya." Hachuling merengkuh [Name], dia tersenyum ketika gadis itu tidak memberontak.
"Aku sudah bilang kan kalau dia temanku?"
"Apa kau tidak sadar cara dia melihatmu? Saat itu aku ingin sekali menusuk matanya yang kurang ajar itu. Yah... tapi tidak apa, karena dia sudah membayar dengan nyawanya."
Tubuh [Name] sedikit menegang. Dia melihat mata biru Hachuling yang kini juga balas menatapnya. "Kau membunuhnya?"
Hachuling mengeratkan pelukannya ketika [Name] berusaha memberontak, tubuhnya juga bergetar takut. "Kenapa? Kau takut? Padahal aku melakukannya untukmu."
"Keluarkan aku!"
"Apa? Kau ingin keluar? Tidak boleh! Aku tidak akan memaafkanmu loh." Hachuling membiarkan [Name] lepas dari rengkuhannya. Mata birunya melihat bagaimana gadis itu berusaha menjauh hingga punggungnya menabrak dinding di belakangnya.
"Kenapa?!"
"Habisnya kalau aku membiarkanmu keluar, kau akan melarikan diri kan? Tapi saat ini kita sedang ada di game center milikku, di tengah hutan, Lantai 77 Menara. Tidak akan ada orang yang bisa menolongmu."
"Aku tidak akan kabur! Aku tidak akan kabur dari lantai ini!"
"Tetap saja tidak boleh! Di lantai 77 ini ada banyak sekali orang. Kau akan mendengar suara orang lain selain aku! Dan kau akan bernapas dengan shinsu yang sama dengan mereka! Itu tidak boleh terjadi! Kau itu hanya milikku!"
[Name] menunduk, membiarkan rambutnya menutupi sebagian wajahnya. Dia takut. Sejak kapan Hachuling jadi seperti ini?
"Jangan menangis..." [Name] merasakan jari-jari Hachuling mengusap air matanya yang terjatuh.
[Name] menggigit bibirnya. Dia tidak mengerti dengan sikap Hachuling.
"[Name], dengarkan aku! Di sini, di Menara ini, hanya aku yang menyayangimu! Kau ingat saat kau masih jadi Reguler? Rekan-rekanmu yang lain meninggalkanmu, kan? Hanya aku yang selalu berada di sisimu!"
[Name] menatap mata biru Hachuling yang tidak menampilkan keraguan sedikit pun. Dia kembali mengingat saat mereka masih menjadi Reguler. Entah kenapa rekan-rekannya yang lain meninggalkannya. Saat dia merasa sangat hancur, Hachuling datang padanya, menawarkan sesuatu yang tidak akan bisa dia tolak. Hachuling menemaninya sampai ke puncak Menara, dia bahkan tidak pernah menghakimi [Name] saat dia melakukan banyak kesalahan.
Hachuling membuat [Name] merasa dicintai.
Rasa bersalah mulai menjalar di hatinya. Kenapa tadi dia sempat marah pada Hachuling? Padahal dia melakukan semua itu untuknya.
"Maaf."
Hachuling tersenyum, membawa [Name] ke pelukannya. Membisikkan kata-kata menenangkan yang membuat gadis itu semakin menggantungkan hidup kepadanya.
Diam-diam Hanchuling menyeringai, matanya berkilat penuh bahaya.
_____________________________________
____________________________
__________________
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌
Fanfic❝𝗜𝗙 𝗬𝗢𝗨 𝗟𝗢𝗦𝗘 𝗬𝗢𝗨𝗥 𝗢𝗡𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗢𝗡𝗟𝗬, 𝗧𝗛𝗘𝗥𝗘'𝗦 𝗔𝗟𝗪𝗔𝗬𝗦 𝗥𝗢𝗢𝗠 𝗛𝗘𝗥𝗘 𝗙𝗢𝗥 𝗧𝗛𝗘 𝗟𝗢𝗡𝗘𝗟𝗬.❞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐀𝐑𝐘 ༄ ╰┈➤ a bunch of ToG one-shots filled with fluff, angst, etc. status; 𝗼𝗻 𝗵𝗼𝗹𝗱 ::::: :𝕋�...