ʙᴀᴍ || sᴛᴀʏ ᴀ ʟɪᴛᴛʟᴇ ʟᴏɴɢᴇʀ

1.8K 220 160
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

BAM SELALU MERASA bahwa dia memiliki segalanya namun tidak memiliki apa-apa pada saat yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAM SELALU MERASA bahwa dia memiliki segalanya namun tidak memiliki apa-apa pada saat yang sama.

Tetapi saat itu, di dalam gua, dalam kesendirian yang begitu purna, Rachel datang padanya, menawarkan sesuatu yang tidak akan pernah bisa ditolaknya.

Rachel adalah penyelamatnya...

Rachel adalah bintangnya...

Rachel yang berharga...

Rachel yang tidak akan pernah meninggalkannya...

Bam merasa semua itu sudah cukup... sangat cukup. Bam tidak akan meminta apapun lagi, hanya Rachel.

Tetapi seolah kesendirian adalah teman sejatinya, Rachel juga turut meninggalkannya.

"Maaf Bam, tapi Menara memanggilku." Itu kata-kata terakhir Rachel sebelum menghilang di depan matanya.

Bam bertanya-tanya. Memangnya apa yang spesial dari Menara? Apa dirinya tidak cukup untuk Rachel? Beritahu alasannya, Bam tidak mengerti.

Jadi untuk mencari tahu jawabannya, Bam mengejar Rachel. Bam melewati banyak hal, dari berbagai ujian, mendapat teman dan sekaligus kehilangan.

Sampai pada satu titik, Bam sudah tidak peduli lagi pada Rachel.

Sampai pada satu titik, Rachel bukan lagi bintang yang dia inginkan.

"[Name]! Kau baik-baik saja?"

Bam berlari, berteriak memanggil [Name] yang tengah berlutut sambil menyentuh dadanya, terlihat sekali sedang menahan sakit.

"Musuh abadiku..." [Name] bergumam, menjawab Bam. Wajahnya pucat, menandakan kurangnya darah yang mengalir di tubuh.

Dia sekarat.

Awalnya Bam ingin menyentuh [Name] untuk memastikan kondisinya, tapi niat itu diurungkan karena takut membuatnya semakin terluka.

"Pendarahannya terlalu banyak, kalau begitu terus dia bisa dalam bahaya." Suara itu berasal dari Hansung Yu, walau Bam benci mengakuinya, tapi perkataan lelaki feminin itu ada benarnya.

"Bi-biar ku coba menyembuhkannya!" Icarus berseru, dia mendekat ke arah Bam dengan senyum canggung yang menghiasi wajahnya.

"Kau bisa menyembuhkan orang juga?" Bam bertanya, cukup kagum dengan gadis di depannya. Tapi itu tidak mengherankan karena dia pernah mengatakan punya hubungan dengan Big Breeder.

Icarus mengibaskan tangannya, berusaha menyingkirkan kegugupan dalam dirinya. "Aku... tak terlalu... yakin. Tapi akan kucoba."

Bam bisa merasakan tatapan menyelidik dari Aguero. Itu wajar, sahabatnya adalah orang yang waspada dan penuh perhitungan, dia pasti masih tidak mempercayai Icarus.

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang