ᴊᴀʜᴀᴅ ᴘᴏᴠ || ᴛʜᴇ ᴍᴏᴏɴ ɪs ʙᴇᴀᴜᴛɪғᴜʟ, ɪsɴ'ᴛ ɪᴛ?

2.6K 238 53
                                    

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

➵➵➵➵➵➵➵❂➵➵➵➵➵➵➵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneh.

Pandangan [Name] saat melihat kami... seperti pandangan tidak peduli, layaknya sedang melihat tokoh dalam TV. Makanya aku bersyukur, dan menjadikannya rekan untuk menaiki Menara, karena dia tipe orang yang tidak akan peduli walau aku menghancurkan Menara sekalipun.

Tapi setelah bertahun-tahun bersama, aku jadi sering memerhatikannya. Bagaimana pipinya bersemu saat dia sedang tertawa... membuat sesuatu dalam diriku menghangat

Dia... cantik.

Ah, aku pasti sudah gila.









Aku mengajaknya ke pasar untuk berjalan-jalan sebentar sebelum meneruskan perjalanan kami ke Lantai selanjutnya. Aku melihat sebuah toko perhiasan dan memilih sebuah pita yang dibentuk dengan begitu indah. Dan yang menarik perhatianku adalah batu pertama Rose Quartz. Aku pernah mendengar batu ini melambangkan cinta tanpa syarat.

Lucu sekali.

Aku rasanya ingin tertawa karena benar-benar sadar apa yang telah aku lakukan.

Jadi aku memasangkan pita itu di rambutnya, dan dia bertanya kenapa aku tidak memberikannya kepada Arlene. Aku tidak mengerti, apa dia benar-benar menganggap aku menyukai Arlene? Tapi kenapa?









Saat menjalani ujian di Lantai 130 Menara, aku khawatir saat [Name] terkena serangan shinsu yang entah datang dari mana, dan aku tidak sempat mengeceknya karena langsung berlari ke arahnya. Aku merasa lega sekali ketika memastikan dia tidak terluka.









Aku menatap [Name] yang berdiri di sampingku, matanya Masih fokus dengan bulan di atasnya. Aku tidak mengerti kenapa dia sering melihatnya walaupun benda itu palsu dan terbuat dari shinsu.

Aku menyaksikan sinar bulan yang seperti menyelimutinya, jika seperti ini, aku jadi merasa dia seperti eksistensi yang tidak berasal dari dunia ini.

Jantungku rasanya mau berhenti karena berdetak terlalu cepat ketika dia mengatakan bulan malam ini indah. Aku tidak salah dengar, kan? Sebelum memasuki Menara, aku sering berpetualang dan mengunjungi berbagai tempat, dan salah satu tempat yang aku kunjungi dikenal dengan nama 'Negeri Matahari Terbit', orang-orang di sana sering menggunakan frasa itu untuk mengungkapkan perasaan cinta. [Name] juga seorang Irregular, Apa sebelum memasuki Menara, dia juga berasal dari sana?

Aku menghela napas dan berusaha mempertahankan ketenanganku. "Kau bilang apa tadi?"

Dia menatapku dengan kebingungan yang tergambar jelas di wajahnya. Ekspresi wajahnya jujur sekali... Karena itu, apa yang dia suka dan apa yang dia benci terlihat jelas di mataku. Jadi sebelum mendapat jawabannya pun aku sudah mengetahuinya. Dia benar-benar bermaksud tentang bulannya, bukan perasaannya ke padaku...

𝗻𝗲𝗼𝗻 𝗺𝗼𝗼𝗻 • ᥫ᭡ 𝗍𝗈𝗀 𝗈𝗇𝖾-𝗌𝗁𝗈𝗍𝗌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang