Dua Puluh Dua

2.1K 197 23
                                    

"Jangan marah marah, jangan ngambekan lagi ya" perintah Jennie kepada Lisa. Lisa hanya mengangguk. Setelah itu, Jennie pergi ke kelasnya dan Lisa masuk kedalam kelasnya.

Saat masuk ke dalam kelas, Lisa sedikit bingung. Ia melihat Momo, Sana, dan Seulgi sedang duduk dengan anggun bak putri kerajaan sambil menatapnya. Mereka tersenyum manis pula. Semakin bingung aja Lisa.

Setelah berada dekat dengan mereka, Momo menahan tangan Lisa.

"Lisa" panggil Sana.

Lisa beralih menatap mereka bertiga. Pastinya dengan tatapan bingung.

Langsung saja mereka bertiga memeluk Lisa.

"Lisa maafin gue ya"

"Sumpah lis maap maap, tadi malem becandaan doang"

"Sorry lis, becanda doang kita, jangan marah lagi ya plis"

Lisa kaget dengan pelukan dan perkataan mereka itu. Mana pengap dipeluk tiga orang gini.

Dari kemaren juga sebenarnya Lisa gak berniat untuk membuka grup. Jadi sebenarnya ia tidak tau kalau ketiga temannya ini merasa bersalah kepadanya. Namun seketika ia teringat dengan apa yang Jennie bilang semalam kalau di grup pada minta maaf.

Mereka bertiga melepas pelukannya.

"Dimaafin kan lis??" Sahut Seulgi.

"Iya deh iya dimaafin" jawab Lisa seperti tidak ikhlas. Niat becanda.

"Ish tuh kan lu mah, gak ikhlas maafinnya" celetuk Momo dan cemberut.

Lisa hanya menggelengkan kepalanya sambil sedikit terkekeh.

"Canda canda, iya gue maafin" katanya sambil ketawa.

Mereka bertigapun menatap datar Lisa yang ketawa. Tapi mereka juga merasa lega karena Lisa udah gak marah.

"Eh iya satu lagi"

Lisa tersentak. Ia menatap mereka dengan bertanya-tanya. Lalu, Momo menggeserkan sedikit badannya.

Lisa melihat kearah mejanya. Terdapat 1 dus susu coklat indomilk diatas meja. Ia ternganga dengan tatapan tidak percaya.

"Sebagai permintaan maaf, kita betiga patungan beliin sedos hehehe"

Lisa masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Lalu ia berjalan menuju mejanya dan duduk. Mereka bertiga juga ikut terduduk sambil melihat Lisa yang masih kaget itu.

Lisa menatap ketiganya dengan tatapan tidak percaya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. Mereka bertiga menatap Lisa dengan tatapan serius dan membalasnya dengan anggukan pelan.

•••

"OKE MANTAP ISTIRAHAT" teriak salah satu murid yang ada di kelas. Bel istirahat berbunyi nyaring. Dengan begitu, semua murid yang ada di dalam kelas tersebut langsung menghembus nafas lega dan senang.

"Buset, mau dagang sini lo?" Sahut salah satu cowo di kelasnya saat melihat satu dus susu coklat indomilk di meja Lisa.

"Nape, mau lo?" Celetuk Momo.

"Bayar ye 20 rebu satu" sahut Seulgi tiba-tiba. Cowo itupun langsung menatap mereka datar. Iapun langsung pergi keluar kelas.

"Ayok ah kantin, laper banget"

Akhirnya mereka menuju pintu untuk keluar kelas.

Saat tepat di pintu, mereka tersentak karena teman-temannya yang lain berdiri diam menunggu.

"Bangsat kaget anjir" ucap Momo sambil mengelus dadanya.

Lisa yang berada dibelakang, mengedarkan pandangannya. Ia mencari Jennie. Tanpa disengaja mata mereka bertemu. Jennie senyum sedikit dan menyuruh Lisa kesebelahnya dengan anggukan kepalanya. Lisa yang menyadari itu langsung menerobos dari samping dan menghampiri Jennie.

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang