Lima Puluh Empat

1.3K 225 12
                                    

"Eh besok ada pr ya???" Tanya Nayeon sedikit panik.

"Iya, matematika" jawab Rosé.

"Ancyuurr, gue goblok"

"Tanya jen jen, lah dia mane?" Ucap Wendy yang celingukan nyari Jennie gak ada di kelas.

"Pulang duluan kayaknya, kan lisa gak masuk" celetuk Jihyo di ambang pintu sambil menunggu mereka selesai membereskan barang-barang.

"Aiisshh, iren juga mane?" Tanya Nayeon.

"Cabut duluan sih tadi gue liat" balas Jihyo lagi.

"Eh udah deh kalian buruan, pen pulang gue" sambung Jihyo lalu keluar dari kelas.

"IRENE!"

Irene yang lagi jalan menuju mobilnya seketika berhenti. Lalu menoleh kebelakang dan melihat Seulgi sedang berlari kearahnya.

"Apa?" Tanya Irene saat Seulgi udah berdiri di depannya.

"Hari ini ada rencana gak?" Tanya Seulgi sedikit ngos-ngosan.

"Kenapa?"

"Main yuk, kemana gitu" ajak Seulgi dengan tersenyum menatap Irene.

"Hari ini gue kerjain pr kumpul besok, sorry gak bisa" tolak Irene dan langsung berbalik untuk kembali ke mobilnya.

"Umm, ren" panggil Seulgi lagi.

"Kenapa?" Irene berhenti dan kembali berbalik menghadap Seulgi.

"Pulang bareng yuk" ajak Seulgi lagi.

"Gue bawa mobil, lo bawa motor, bareng gimana?"

"Mobil lo tinggalin aja di sini, pulangnya bareng gue sekarang, gimana?"

Irene geleng-geleng gak percaya.

"Atau gak, motor gue yang ditinggal, gue yang nyetir mobil lo, gimana?" Seulgi masih kekeh.

"Ribet, udah ya gi gue pulang dulu" Irene akhirnya berbalik dan lanjut ke mobil.

Seulgi masih mempertahankan senyumannya sambil melihat Irene yang udah masuk ke dalam mobil. Dengan cepat juga, Irene langsung melajukan mobilnya keluar dari parkiran sekolah. Seulgi menghela nafasnya.

"Woi!"

Seulgi tersentak. Wendy ketawa.

"Ngagetin aja sih!" Kesal Seulgi.

"Kenapa lo? Mukanya bete gitu" tanya Wendy.

"Btw, kelas lo ada pr?"

"Ada, kumpul besok"

"Ok, thx" Seulgi menepuk bahu Wendy sebentar dan langsung menuju motornya.

•••

"Lili" panggil Jennie. Dia lagi duduk di bangku panjang di halaman belakang rumah Lisa.

Lisa yang lagi mau shot bola basket ke ring seketika berhenti dan menoleh. Lalu melempar bola ke arah lain dan menghampiri Jennie yang lagi duduk.

"Dari kapan di sini?" Tanya Lisa dan berdiri tepat di depan Jennie.

"Daritadi udah nyampe rumah kamu, tapi aku tadi taro baju dulu di kamar, baru kesini"

Lisa hanya mengangguk. Tangannya mengambil botol minum yang berada di sebelah Jennie lalu meneguknya.

"Keringet kamu lap dulu itu" suruh Jennie dengan menyodorkan handuk kecil berwarna putih.

"Elapin" minta Lisa.

"Mulai manjanya, duduk sini" Jennie menepuk tempat kosong sebelahnya. Dengan senang hati Lisa duduk dan menghadap Jennie.

Tangan Jennie langsung mengelap keringat Lisa yang mengucur di wajahnya menggunakan handuk tersebut. Sesekali menyingkirkan rambut kecil Lisa yang sedikit berantakan.

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang