Tujuh

2.8K 246 12
                                    

Lagi, lagi, dan lagi mereka ngomong secara bersamaan. Mendengar suara yang keluar secara bersamaan itu, mereka berdua akhirnya duduk pasrah di bangku dan mendengus kesal.

Melakukan itu juga tidak sengaja bersamaan. Mereka berdua duduk dengan posisi Jennie di sebelah kiri Lisa.

Setelah duduk, mereka lagi-lagi secara bersamaan menoleh untuk melihat satu sama lain. Lagi dan lagi mata mereka tidak sengaja bertemu. Melihat itu tiba-tiba mereka berdua ketawa sambil mengalihkan pandangan kearah lain.

Lagi-lagi semua itu tidak sengaja secara bersamaan. Mendengar ketawa mereka secara bersamaan itu, membuat mereka diem lagi dan saling menatap satu sama lain.

Karena merasa capek dari tadi begini terus, akhirnya Jennie menaruh telunjuknya di depan muka Lisa. Menandakan ia ingin ngomong duluan jadi diharapkan Lisa diem dulu. Kalau tidak, nanti mereka akan terus begini sampai besok.

"Kenapa lo keringetan?" Tanya Jennie akhirnya.

Setelah nanya, Jennie menurunkan lagi tangannya agar Lisa bisa ngomong. Namun, Lisa malah masih terus menatap Jennie. Dengan keberanian, Jennie mendorong bahu Lisa pelan.

"Hey jawab" kata Jennie sambil mendorong bahu Lisa pelan.

Lisa yang didorong seperti itu tersentak dan kembali meminum milonya. Jennie yang melihat itu hanya menghela napas pelan. Lalu mereka kembali diem.

"Lo ngapain disini?" Tanya Lisa tiba-tiba setelah menghabiskan milonya.

Lalu ia melempar sampah susu kotak milonya kearah tong sampah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari bangku yang mereka duduki. Kotak milo itu masuk dengan sempurna ke dalam tong sampah.

Jennie yang melihat itu kagum dan tidak sengaja membuka mulutnya menandakan takjub. Lisa yang melihat kotak milonya masuk, tersenyum bangga.

Lalu ia kembali menatap Jennie yang dimana muka Jennie masih takjub dengan lemparan Lisa tadi. Melihat itu, Lisa langsung tersenyum sombong sambil menaik-naikkan alisnya. Jennie yang melihat itu langsung kembali mingkem dan menghilangkan rasa takjubnya.

"Gue nungguin lo" balas Jennie.

Lisa yang mendengar itu menatap Jennie bingung. Dipikirannya, ngapain Jennie nungguin ia pulang padahal jelas-jelas udah dibilang kalau Lisa gak perlu ditungguin dan menyuruh mereka semua pulang.

Tapi, kenapa satu manusia ini malah menunggunya. Sampai hampir maghrib gini pula. Sebelum Lisa buka suara lagi, Jennie udah siap menjelaskan.

"Kan kemaren pas di mall, lo udah temenin gue ke toilet, nungguin juga kan"

"Jadi sekarang, giliran gue yang nungguin lo, itung-itung balas budi hehe" sambung Jennie sambil menampakkan gummy smilenya ke arah Lisa.

Lisa yang mendengar itu sebenarnya tidak peduli. Namun ia masih gak percaya aja, bisa-bisanya Jennie kepikiran buat balas kebaikan dia yang kemaren dengan menunggunya pulang.

Sifat Lisa yang jail ini tidak hilang dan tidak bisa dikondisikan di situasi apapun. Jadi, ia berniat ingin merespon Jennie dengan candaannya.

"Kasian si budi, dibales-bales, padahal dia gak ngapa-ngapain, hiks" balas Lisa.

Jennie yang mendengar itu menatap Lisa dengan sedikit melotot.

"iii gue serius lisaaa" rengek Jennie sebagai bentuk responnya terhadap candaan Lisa sambil menepuk pundak Lisa pelan.

Lisa yang mendengar itu malah ketawa. Sungguh tidak ada akhlak.

Jennie langsung saja berdiri dan mendengus kesal. Melihat itu, Lisa juga ikut berdiri. Yang awalnya ia berdiri di samping, sekarang ia langkahkan kakinya agar bisa berdiri di hadapan Jennie.

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang