Dua Puluh Sembilan

1.8K 220 22
                                    

•••

"Udah ya, ekspresi biasa aja, jangan aneh aneh, oke?"

"Siap nyai!" Kata mereka sambil hormat. Lebay pikir Irene.

Semua mencar seperti biasa, Joy, Yeri kelorong Ipa dan sisanya ke lorong Ips. Joy dan Yeri kali ini tidak menunggu Jisoo dan Dahyun seperti yang biasa mereka lakukan. Mereka beralasan ingin cepat-cepat masuk kelas supaya tidak mepet. Niatnya sih agar mereka gak curiga. Tapi ya, udah curiga duluan. Tumbenan mikirnya biar gak mepet, biasanya juga sengaja telat-telatin.

Irene dan yang lain jalan santai menuju kelas. Saat melewati kelas Ips 3, salah satu dari mereka berhenti dan masuk ke kelas tersebut. Sisanya, jalan lagi menuju kelasnya.

•••

"Udah?" Tanya Nayeon kepada Seulgi yang baru masuk ke kelasnya. Seulgi ngangguk aja lalu duduk sebelah Irene.

"Oke, nanti pas istirahat, semua pura-pura nanya kayak orang bego aja, terutama lo jen"

"Harus banget kayak orang bego?" Tanya Jihyo.

"Ya engga juga, tapi ya sok-sok gak tau gitu lah, biar dia gak curiga"

"Tapi ya, semoga aja itu diambil sama dia, bukan orang lain" Kata Seulgi.

•••

Di kantin semua udah kumpul dan menikmati makanan mereka masing-masing. Tapi Lisa, Momo, Seulgi, dan Sana belum berkumpul.

"Dari siapa jir?" Tanya Momo sambil melihat-lihat kotak bekel misterius.

"Tau tuh, udah ayok laper" ajak Lisa lalu hendak pergi keluar tapi ditahan sama Seulgi.

"Lu gak bawa bekelnya?" tanya Seulgi.

"Kan bukan punya gua"

"Kan dikasih"

"Emang buat gua?"

"Ya siapa tau buat lo, lagi pula kenapa juga ada di laci meja lo kalo bukan buat lo" balas Seulgi sambil melipat kedua tangannya.

Lisa hanya menatap heran ke Seulgi. Napa maksa amat buat bawa bekel misterius ini. Cuma yaudah, dibawa juga akhirnya.

Di kantin, berharapnya Lisa makan bekel itu, taunya malah beli. Jennie yang duduk di sampingnya, ngeliatin Lisa udah yang melotot kaget gak percaya.

Berasa diliatin, Lisa noleh sedikit kesamping.

"Kenapa?" Tanya Lisa pada Jennie.

"Itu apa?" Tanyanya.

"Bekel, tau tuh ada yang kasih"

"Owh, gak dimakan?"

"Lu mau?"

"Eh engga, lu gak mau?"

"Gak ah, gak jelas lagian, pengirimnya gak ada, tulisan cuma dimakan ya :) kan aneh" kata Lisa lalu kembali menyantap baksonya.

Yang lain, selain 4 orang yang belum tau rencana ini, cuma bisa nahan tawa. Jennie masih shock, tapi sebisa mungkin dia coba agar Lisa makan bekel itu.

"Coba liat li"

Lisa menggeser bekel itu ke Jennie. Lalu, Jennie buka bekel tersebut. Ia ambil satu sushi yang ada dan disodorkan ke Lisa.

"Hah?"

"Makan"

"Kenyang nini, baru abis baksonya"

"Gak ada penolakan, nih" Jennie memajukan tangannya yang memegang sushi itu kearah mulut Lisa.

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang