Tiga Puluh Dua

1.8K 222 22
                                    

•••

"LALISA MANOBAN!!"

Orang yang dipanggil lagi tiduran sambil main hp, terpaksa mendongakan kepalanya kearah pintu kelas. Dilihat Seulgi berjalan kearahnya.

"Apaan?" Balas Lisa.

"LO GILA YA?"

"Kagak, waras gue"

"SERIUS ANJIR"

"Iya gue serius, waras"

"CK MAKSUD GUE JENNIE"

"Jennie kenapa?"

"LO APAIN JENNIE?!"

"Hah? Emang dia kenapa?" Tanya Lisa dengan raut bingung.

"JENNIE NANGIS ANJIR"

Di kelas sebelah

"Gak mau cerita jen?" Tanya Jihyo sambil mengelus kepala Jennie.

Jennie nangis sejadi-jadinya di kelas. Hatinya seketika hancur berkeping-keping setelah percakapan antara dirinya dengan Lisa tadi di parkiran.

Teman-teman yang lain, Nayeon, Irene, Jihyo, Rosé, Wendy, dan Seulgi dateng-dateng malah disambut dengan tangisan Jennie. Melihat itu Seulgi langsung lari ke kelasnya.

"Udah jen gapapa kalo gak mau cerita dulu, lo redain dulu tangis lo ya, sini peluk utututu" ucap Rosé lalu memeluk Jennie.

"Ada tissue lagi gak sih?" Tanya Wendy sambil celingukan mencari tissue.

"Lo beli gih, di kantin ada tuh, nih pake duit gue" suruh Nayeon sambil menyodorkan uangnya ke Wendy. Wendy ambil dan lari menuju kantin.

Di meja udah penuh dengan bekas tissue Jennie. Dari mulai air matanya sampe ingus ada semua di situ.

"Si lisa bener-bener ya" celetuk Nayeon.

"NIH PELAKUNYA" teriak Seulgi lalu mendorong Lisa ke dalam kelas.

"Kenapa?" Tanya Lisa melihat mereka mengerubunin Jennie.

"Dia nangis karena lo kan?" Tanya Jihyo.

"Ah masa?"

"Lu santai banget anying, orang nangis bukannya lu tenangin malah gini" sahut Rosé.

"Oh maap-maap"

"Udah jawab aja, karena lo kan?" tanya Jihyo lagi.

"Tanya sama jennienya dong, kok sama gua" sumpah ini Lisa jawabnya gak ada adab. Makin nangis kejer aja tuh si Jennie.

"Punya temen gini amat" gumam Seulgi sambil memegang keningnya.

"Udah deh jen, jangan nangisin gue gitu, gak level banget nangis gegara gue" ucap Lisa santuy parah. Mana sambil senderan pintu.

"Tenang jen, gue marahin lisa dulu" kata Irene ke Jennie.

"Kita keluar" sahut Irene sambil menatap Lisa dengan angkuh. Lisa mengangguk dan keluar dari kelas. Seulgi ikut.

Di luar kelas

"Lo gila?"

"Kenapa sih?"

"Itu jennie nangis segitunya, tega?"

"Engga"

"Nah yaudah kenapa lo malah gitu"

"Ya biarin dulu kek"

"Prank lo keterlaluan lis" ucap Irene sambil sedikit ketawa.

Sebenarnya, Lisa lagi ngeprank Jennie. Percakapan di parkiran itu udah Lisa pikirin jawabannya. Rencana dia ini udah diketahui semua temannya. Termasuk Momo dan Sana.

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang