Empat Puluh Enam

1.4K 204 11
                                    

•••

"Mau tidur?"

Lisa mengangguk lemah. Matanya juga udah berat banget buat melek. Pertanda kalau dirinya sangat mengantuk.

Jennie langsung menepok-nepok kasur. Lisa langsung mendekat ke arah Jennie dan memposisikan dirinya senyaman mungkin karena sebentar lagi bakal tidur.

Tangan Jennie udah siap sedia untuk mengelus-ngelus kepala Lisa.

"Nini gak bobo?" Tanya Lisa.

"Kamu duluan aja, bentar lagi baru aku"

"Hm, good night nini, love you"

"Good night and love you too, lili" balas Jennie lalu mengecup singkat kening Lisa yang terhalangi poninya sedikit.

Sekarang masih jam 10 malem. Mereka lagi di kamar Lisa. Jennie memutuskan untuk nginep di rumah Lisa kali ini. Mengingat juga Lisa yang udah banyak hari nginep terus di rumahnya. Jadi gantian sekarang.

Selain itu juga, sebelum ini mereka berdua sedikit berbicara serius. Gak serius amat si. Bahkan bukan mereka berdua, lebih tepatnya Lisa. Entah kenapa hari ini Lisa sedikit lebih manja dari biasanya. Dari yang mau di peluk terus, mau nempel-nempel terus sama Jennie, sampe berakhir Jennie nginep di rumahnya.

Jennie sebenarnya gapapa dengan Lisa yang begitu dan memaklumkan. Cuma dia takut aja ada sesuatu yang mungkin Lisa belum cerita ke dia.

Flashback

Jennie dan Lisa lagi ada di halaman belakang rumah Jennie. Mereka berdua lagi duduk di teras belakang.

Lisa lagi menatap langit malam dari rumah Jennie. Cuma natep langit, bintang gak keliatan, soalnya polusi udara.

Jennie di sebelahnya menatap Lisa dengan raut wajah bingung. Dia mikir, apa yang orang sebelahnya dia ini liat? Bukannya langit aja cuma item gak ada indah-indahnya.

"Li"

"Hm?" Balas Lisa tapi masih natep langit.

"Lagi liatin apa?" Tanya Jennie.

"Langit"

"Kan jelek"

"Biar estetik aja"

"Apasih kamu mah" ucap Jennie sambil ketawa dan mendorong pelan badan Lisa dengan bahunya.

"Lili mau jujur sama nini, boleh?" Tanya Lisa dan kali ini tatapannya mengarah ke Jennie. Karena Jennie dari tadi menatap Lisa, langsung saja mereka saling bertatap-tatapan.

"Boleh, apapun itu omongan kamu bakal aku dengerin" balas Jennie.

"Tapi nini jangan motong pembicaraan lili, janji?"

"Iya janji"

Mereka menautkan kelingking mereka.

"Lili sebenernya gak siap buat kuliah nanti"

"Kan masih lama li, kita masih kelas 12 dulu"

"Itu cepet nini, karena pas nanti kelas 12 kan harus mikirin kuliah juga, nah lili takut"

"Takut?"

"Iya, lili bingung juga antara mau kuliah deket-deket sini, atau luar kota, dan pastinya lili gak mau terlalu jauh sama nini" ucap Lisa lalu menolehkan kepalanya untuk menatap Jennie yang dari tadi menatapnya.

"Kan aku udah bilang, kita masuk di univ yang sama aja"

"Kalo lili gak keterima sedangkan nini keterima gimana? Atau sebaliknya? Gimana?"

REMAJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang