Yejina P.O.V
"Yeji, tugas tari kapan mau buat?"
Itu suara Amel yang lari lari dibelakang aku. Kita sekelas dan kita dapet tugas buat nari minggu depan.
"Terserah Amel mau kapan aku ngikut aja" Gimana pun kalau aku mutusin sendiri jadwalnya takut dia nanti ga bisa, jadi mending ngikut aja yakan.
"Besok kan minggu nih, besok aja gimana? Aku free, kamu besok free ji?"
Keknya tiap hari aku free kecuali kalau masuk bulan buat tugas negara. Oiya mana Amel tau.
"Free kok, ya udah berarti besok yah?"
"Oke"
Habis aku ngejawab, Amel pamit buat pergi pulang karena emang udah jam pulang sekolah.
Hari ini habis pulang sekolah ada keharusan buat aku pergi ke kantor mamah. Kata mamah ada pekerjaan yang nunggu aku. Btw, aku freelance di kantornya mamah. Sejak bakat aku muncul secara tiba tiba yah bisa dibilang random disitu aku mikir buat freelance dan aku sering dapet freelance dari perusahaan mamah.
Setelah memasang sabuk pengaman, mobil Lexus 300 F milikku mulai meninggalkan parkiran sekolah dan membelah jalanan ibu kota waktu sore. Sekolah di jam ini sangat rawan dan aku berharap Amel pulang selamat.
Setibanya aku di perusahaan mamah yang ternyata sedang diadakan conference pers tentang produk yang baru dirilis oleh perusahaan, aku langsung berjalan melewati kerumunan tersebut dan menaiki lift.
Cklek
"Hai mah, kayanya tuan puteri menganggu kanjeng mamih nih" Ucapku sambil berjalan ke arah sofa dan mendudukan bokongku disana.
Aku melihat mamah yang masih fokus menatap layar komputer dan tiba-tiba dengan pelan melemparkan map berisi sebuah berkas.
Aku freelance editor desain dan logo perusahaan. Kenapa aku tidak menjadi karyawan tetap di kantor mamahku yah karena sudah ada seseorang yang mengerjakannya. Mamahku segan untuk mengerjakan anaknya diperusahaan terkecuali untuk meneruskan jabatannya.
"Gila mah, ribet banget nih persyaratan dan minta harga segini?? becanda itu pemimpin perusahaan" Mukaku langsung kecut melihat persyaratan yang diminta oleh client.
"Emang segitu, tinggal setujui atau ga ribet banget nih anak satu"
Dasar mamah emang, udah tau anaknya lagi kesel, tambah dibuat kesel juga. Kalau ga aku ambil tapi itu rezeki, tapi kalau aku ambil akunya ngerasa rugi, gini banget nasib freelance, ya Tuhan.
"Mah kasih nomer teleponnya sini, biar aku bicara lagi sama yang minta. Enak aja mau seenaknya sendiri"
Pasti nih client belum pernah jadi freelance, makanya ga ngerasain rasanya dapet upah dikit tapi keluar banyak tenaga.
"Itu nomernya udah mamah send lewat chat, yang punya perusahaan temennya ayah, tapi lagi dipegang sama anaknya, nah anaknya ini seumuran sama kamu, mamah harap kamu bisa jadi teman seenggaknya kenal baik." Mata mamah menatapku berharap.
Teman baik for what, kenal aja ga gila yakali sampe jadi teman baik, gila nih si mamah.
"Tapi Yeji ga janji buat jadi kenalan bahkan temen baik. Tujuan Yeji cuman mau negoisasi soal ini doang mah"
"Yah mamah tau. Mamah cuman berharap aja" Setelah ngomong gitu mamah lanjut kerja lagi, bodoamat sama anaknya ini.
Yeu dasar maniac kerja. Tapi aku nya juga iya jadi tidak patut menyalahkan mamah.
Keluar dari kantor mamah, aku langsung pulang ke rumah. Tapi mampir sebentar ke sbux beli macchiato buat besok sarapan, sama mau beli frapuccino pesenan saudara laknat.
Rumah lagi pada kumpul saudara jauh ayah, banyak sepupu yang lagi disana dan mereka nitip buat beli sbux, mau ditolak tapi mereka saudara, iyain aja deh. Katanya mau ada rapat penting. Halah, ujungnya mabar bareng.
Habis pesen aku nunggu pesenannya jadi sambil scroll timeline twitter. Emang liat mutual sambat sama bias update itu hal terbaik buat ngilangin gabut. Pengalihan sebentar juga karena saat ini tubuhku beberapa kali dilihat intens oleh beberapa orang. Mereka mencurigaiku.
"Yejina Bennet"
Namaku dipanggil. Aku langsung close hp dan jalan deketin kasir buat ngambil pesenan. Aku langsung ambil satu totebag kertas yang berisi dua botol isi satu liter minuman sama 4 cup venti, sesuai sama pesenan aku. Habis itu bilang makasih ke kakaknya dan langsung kembali ke mobilku.
Pas mau nutup pintu mobil, tiba tiba ada yang ngehalangin aku buat nutup pintunya. Dia laki laki. Struktur wajahnya tegas mengingatkanku padanya. Mataku langsung menatap sekitar dan kembali lagi pada seseorang di depanku. Dan betul saja kami berdua ditatap intens oleh beberapa orang yang telah siap dengan revolver di balik kemeja hitam mereka.
"Maaf, ada apa yah?"
"Pesenan kita ketuker"
Aku langsung melihat dalam totebag milikku dan ternyata memang salah pesanan. Aku tadi emang langsung ambil ga tanya dulu ke kakaknya. Ah bodohnya Yeji sambil ku tepuk jidatku. Tapi ini memang benar-benar bentuk kelalaianku.
"Ouh iya maaf maaf, ayo ke kakaknya yang tadi biar pesenan jelasnya gimana" Aku menawarkan hal tersebut. Namun dia menolaknya dengan wajah dinginnya.
"Ga usah. Totebag lu sini, tukeran aja disini"
"Eh ya udah, nih" Aku menyerahkan kresek berisi minuman itu dan kita saling tukar menukar.
"Makanya kalau nunggu ga sambil scroll tweet mba. Saya permisi"
Setelah mendengar perkataannya, aku yang tadinya merasa bersalah kepadanya menjadi kesal tiba tiba. Memang kenapa kalau nunggu sambil scroll tweet, it's normal kan. Secara ga langsung dia liat hp aku, dasar orang ga tau privasi.
"Mas nya juga ga tau privasi yah!!" Aku mengatakannya dengan keras sambil melihat tubuh itu menjauh dari mobilku. Orang orang melihat kami yang berseteru. Beberapa yang tadi menatap kami intens sempat ingin mengeluarkan senapan sebelum teriakanku menggagalkan mereka.
Sudah capek pulang sekolah, harus dapet freelance yang client-nya menyusahkan ditambah manusia satu ini. Dan sialnya beberapa orang yang tadi melihat kami sudah pergi dan mengikuti kendaraan milik laki-laki itu. Aku tidak bisa membantunya kali ini.
Terlalu bahaya untuk aku yang tidak membawa apapun saat ini. Aku berharap dia bisa melawan orang-orang itu. Akhirnya aku memutuskan untuk langsung pulang karena lagi-lagi aku sudah tidak aman jika keluar rumah.
______________________________________
It's my first time i make a fanfiction, i'm not bxg or bxb shipper i just like one of idol with other idol and i want to ship them.
If u don't like this story stop reading and stay away from my account.
Buat kamu yang udah nyaman sama cerita ini aku harap kalian akan tetap nyaman. Saran dan kritik bisa kalian ajukan langsung. But remember do with polite word.
Thank you for reading this story.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Hearts
Fanfiction"𝐁𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚" 𝒥𝑒𝓃𝑜 𝒜𝓂𝒷𝓇𝑜𝓈𝒾𝓊𝓈 𝓍 𝒴𝑒𝒿𝒾𝓃𝒶 𝐵𝑒𝓃𝓃𝑒𝓉 2021 @skyofclub Completed.