17. We Here

61 10 0
                                    

Siang yang terik ketika kaki Jeno melangkah di halaman rumah miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang yang terik ketika kaki Jeno melangkah di halaman rumah miliknya. Tepat seminggu setelah dinyatakan bangun dari koma, Jeno sudah bisa pulang ke rumah. Niatnya ingin kembali menginap di apartement tapi orang tuanya memaksa untuk pulang ke rumah.

Tidak ada yang berubah banyak dari Jeno selama 7 hari koma. Tidak ada yang tau bahwa Jeno tidak baik-baik saja. Kegiatan yang masih sama sebagai agent negara tidak membuat orang sekitarnya merasa curiga, terkecuali anak Elder. Jeno sempat ragu jika Yeji benar-benar menitipkan dirinya pada anak Elder. Tapi sayangnya hal itu benar-benar terjadi.

Jeno masih tetap bersekolah, menyelesaikan beberapa kasus yang sudah dia ambil. Tidak banyak, tapi cukup menguras tenaga. Tim Ar.L masih berada di bawah pimpinannya, dengan satu anggota yang keluar.

Untuk Yeji, dia memutuskan keluar dari sekolah. Karena tugasnya sudah selesai disini— tepatnya dipaksa selesai. Anak Elder tetap berhubungan baik dengan Yeji sedangkan Jeno, dia memutuskan sesuai rencana awal.

"Mau berangkat sekolah kapan No?" Bunda Jeno bertanya ketika melihat anaknya sedang duduk diam menonton televisi.

"Besok Bun, aku mau cepet nyelesein tugas" Jawab Jeno lemah.

"Kalau belum kuat, ga usah dipaksain. Istirahat dulu, dikasih waktu kan." Saran bunda terlontar sambil tangannya mengusap surai hitam milik anak bungsunya.

"Kuat kok bun. Udah latihan lama masa gini doang bolos. Sia-sia dong training 2 tahun" Bantah Jeno pelan sambil memeluk bunda-nya. Jeno adalah laki-laki yang tidak bisa jauh dari sang Bunda. Beruntungnya perempuan yang akan disayang sedalam itu oleh Jeno.

"Ya udah, terserah kamu aja. Bunda dukung anak bunda mau ngapain aja, asalkan semua itu baik. Oke?"

"Okeee Bunn" Pelukan Jeno mengerat tepat ke sang bunda. Bersyukurnya dia masih bisa sedekat ini dengan Bunda bahkan ketika dirinya dihadapkan peliknya menjadi dewasa.

***
Malam ini bersama Elder, Jeno mulai kembali bekerja. Beberapa kasus yang biasanya diselesaikan langsung oleh Jeno, kini harus diselesaikan bersama tim-nya tapi untuk malam ini dia hanya butuh Elder. Karena partner in crime-nya sudah pergi, mau tidak mau Jeno kembali mengajak tim-nya untuk menyelesaikan kasus yang bisa dibilang tidak rumit.

"Jadi kapan kita mau bergerak? Pacar gue udah jadi korban."

"Sejak kapan lo pacaran sama underage, Jaemin?" Jeno menjawab pernyataan milik Jaemin.

"Lah iya juga. Gila lo min" Haechan menimpali Jeno.

"Ga sengaja aja pacaran. Kalau dah selesai nih kasus juga gue putusin. Tenang aja" Jaemin menyanggah teman-temannya.

Tim Ar.L yang anggotanya selalu bergerak cepat dalam kasus kali ini harus absen. Golden ace mereka sedang tidak bersama mereka. Mau tidak mau mereka sedang merasa sulit karena kasus ini terbilang berat. Akhirnya Jeno meminta Elder untuk menangani kasus ini bersamanya.

Electric HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang