Satu hari sebelumnya
"Jadi, kita harus ke Indonesia sore ini? Sore ini?!" Suara seorang laki-laki yang masih terlihat muda terdengar di ruangan meeting itu.
Yejina atau biasa disapa Jina, sedang memimpin jalannya pertemuan siang ini. Beberapa agent yang tidak terlalu asing di matanya akhirnya bertemu kembali. Seperti Chris yang langsung tiba dari Australia setelah Liam mengabarinya.
Chang Chi, anggota SK-Z yang langsung terbang dari China ke Jerman hanya untuk memenuhi permintaan Liam––tangan kanan Mr. Theo.
Lalu Felo, pria Aussie yang lebih memilih untuk tinggal di apartement markas.
Anggota SK-Z sudah diberi titah sehari sebelum kedatangan Jina di Jerman untuk mengurus kasus Elrosa.
Mereka berlima sebagai agent berkedudukan tinggi termasuk Jina duduk melingkar untuk berdiskusi lanjut tentang Erlsoa.
"Iya Felo sore ini. Tidak ada dalam kamusmu untuk telat kan" Jina sebagai ketua memberi ketegasan.
"Siapa yang akan memandu kita disana Jin? Aku masih terlalu ragu dengan Indonesia" Tanya Sky.
Sky Ledwell, agent yang langsung masuk sebagai anggota SK-Z ini bekerja di lapangan seperti Jina. Sniper andalan milik tim SK-Z yang dipercaya untuk ikut serta dalam memecahkan kasus Erlosa.
"Ambros, kalian mungkin masih mengenalnya, Mr. A. Dia yang akan memberi titik terang dimana Erlosa harus dieksekusi" Jawab Jina lugas.
"Ambros? Lama tidak bertemu dengannya, mantanmu bukan Jina?" Chris bertanya menggoda.
"Diam Aussie, aku perlu konsetrasi" Jawab Jina mengangkat kepala dan kembali membaca sebuah laporan.
"Mantan Jina? Sejak kapan Theo mengizinkan ada pasangan di pekerjaan ini?" Celetuk Sky dengan nada sedikit sinis.
"Anak baru diam saja" Jawab Chang Chi.
"Menyebalkan sekali" Lanjut Sky sambil menyenderkan kepala dikepala kursi.
"Jadi, kita perlu ke Indonesia sore ini. Aku akan meminta Mr. Theo meminjamkan jetnya" Ucap Jina setelah membaca keseluruhan laporan.
"Panggil Theo saja Jin, dia hanya beberapa tahun diatasmu" Felo menjawab.
"Oke baiklah, Theo. Nanti aku akan meminjam jet pada Theo" Ulang Jina.
Meeting siang ini selesai. Jina dan keempat agent itu kembali ke apartement untuk berkemas menuju Indonesia.
***
"Jen, jarum jam angka dua. Lewat lutut, mereka pake turtle neck" Ucap Yeji berbisik di telinga Jeno.
Jeno mendengar dan mengangguk paham. Erlosa didepannya tidak akan pernah menunduk. Dan Jeno sudah belajar dari masa lalu. Masa kelam mereka tidak akan terulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Electric Hearts
Fanfiction"𝐁𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫-𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐭𝐞𝐫𝐣𝐚𝐝𝐢, 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐧𝐲𝐚" 𝒥𝑒𝓃𝑜 𝒜𝓂𝒷𝓇𝑜𝓈𝒾𝓊𝓈 𝓍 𝒴𝑒𝒿𝒾𝓃𝒶 𝐵𝑒𝓃𝓃𝑒𝓉 2021 @skyofclub Completed.