26. Realize

173 15 12
                                    

Setelah masuk drainase dan mengunci tutup drainase, mereka berdua langsung melangkah menuju basement

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah masuk drainase dan mengunci tutup drainase, mereka berdua langsung melangkah menuju basement.

"Chris masuk! Basement clear?" Yeji bertanya melalui handy talkie miliknya.

"Clear."

Mendengar jawaban tersebut, mereka berdua segera lari untuk mencapai pintu basement. Karena di titik itu adalah tempat dimana mereka bisa mencapai safe zone.

Nafas mereka terengah-engah ketika sampai di pintu basement. Tangan Yeji dengan pelan membuka pintu itu dan melihat sekeliling. Memastikan jika keadaan aman.

"Waktu kalian cuman 20 detik buat sampai di lift sebelum tim Solveri dateng" Suara milik Chenle terdengar dari handy talkie milik Jeno.

"Ji, mereka bakal nyerang dari jarak dekat. Satu-satunya counter cuman senapan. Tapi kita ga bawa" Ucap Jeno pada Yeji.

"But, we have this"

Sebuah katana yang terbelah menjadi dua saat Yeji mematahkannya. Yeji memberikannya pada Jeno dan langsung berlari keluar.

Sedangkan Jeno malah terdiam. Ketika sadar bahwa seseorang yang dia sukai benar-benar luar biasa.

"AYO JEN!" Teriakan Yeji memanggil Jeno yang masih terdiam di pintu basement.

Jeno berlari mengikuti langkah Yeji. Mereka benar-benar berlari cepat. Basement terlalu bahaya untuk menjadi tempat adu mekanik.

"Arah kiri, Ji!" Ucap Jeno ketika melihat Yeji berhenti di depan pintu yang terkunci.

"TARGET IN HERE" Sebuah teriakan terdengar. Mereka adalah anak buah Solveri yang melihat Yeji dan Jeno saling berlarian.

Jeno dan Yeji yang masih berada jauh dari pintu lift akhirnya memilih untuk bersembunyi di antara mobil-mobil apartement.

Jeno berlindung di belakang roda mobil range rover dan sedang berusaha melihat posisi para tim Solveri yang mengincarnya.

Sedangkan Yeji, dia berada di belakang bagasi sebuah mobil. Yeji mengamati anak buah Solveri untuk mencari titik lemah mereka.

"Lift cuman jarak 100 meter lewat kanan. Tapi jadi 200 lewat kiri. Tapi, lo tau kan kanan bukan jalan yang aman. Tapi kalau lewat kiri, kita keburu kehabisan tenaga" Jelas Yeji pada Jeno.

"Resikonya besaran kiri. Lo lewat kanan kalau bisa lari lo cuman dapet luka, dan masih bisa lolos, sedangkan kiri. You can't Ji" Jeno memberi saran kembali.

"Gue juga mikir gitu. Lo serang bawah, gue serang atas. Pake jalur kiri" Yeji akhirnya memutuskan.

"Oke. Dan siap-siap juga bakal nikah sama gue di alam berzah habis ini" Jeno tertawa setelah berkata seenaknya.

"Alam barzah mana mau nerima setan kaya lo" Muka Yeji yang sedikit sinis saat menjawab tetapi tetap berujung mengikuti tawa Jeno.

Suara tawa mereka semakin besar. Seakan-akan sedang ada jokes hebat yang membuat humor mereka menjadi rendah.

Electric HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang