11. Done Sir

71 12 0
                                    


Author Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov

Air mata Yeji masih luruh melihat kobaran api di depannya.

Seseorang yang menjadi target sudah terbujur kaku dibawah jendela samping rumah tua itu. Yeji tidak membunuhnya, Jeno yang pertama kali menembak tidak juga membunuhnya. Tetapi gantungan tali menyongsong tubuh orang itu menandakan kejadian bunuh diri baru saja terjadi ketika bom itu meledak.

Seseorang itu Ali, tangan kanan Yeonjun sebagai ketua geng motor dan satu-satunya teman yang paling dekat dengan Yeonjun. Hidupnya sudah hancur semenjak dirinya dilahirkan. Semakin hancur ketika Yeonjun menawarkan bantuan dan membawanya pada hal yang salah, penjualan narkoba dan pecandu.

Yeji masih terdiam melihat kobaran api itu, suara tangisnya semakin menyesakkan, tetapi mata Yeji sesekali melirik tubuh Yeonjun yang masih berdiri tegak memegang remote bom dan tidak lupa senyum menawan terpatri di wajahnya.

Langkah Yeonjun menghampiri Yeji yang menangis keras melihat kobaran api membakar ilalang-ilalang itu. Lengan Yeonjun terulur untuk memeluk tubuh itu dan Yeji menerimanya. Yeonjun merasa Yeji sedang rapuh saat ini. Suara isak tangis Yeji mereda setelah lengan Yeonjun memeluknya.

"Yeonjun, kau mau menggantikan Jeno dalam hidupku? Kau menyukaiku kan?" Suara Yeji terdengar lemah memasuki indera pendengaran Yeonjun.

"Aku bersedia Ji, sangat bersedia" Jawaban Yeonjun membuat Yeji tersenyum. Bukan tersenyum bahagia tetapi senyuman maut yang selalu Yeji gunakan saat menjalankan kasusnya.

Yeji lepas dari pelukan Yeonjun dengan perlahan, tangannya terulur menggores lutut milik Yeonjun dan menendangnya saat itu juga. Tubuh Yeonjun terlempar sedikit jauh dari hadapan Yeji.

Yeonjun mengambil pistol yang selalu dia bawa kemana pun, tetapi saat ini benda itu tidak menempel pada tubuhnya.

Tatapannya terpaku dan wajahnya mengeras ketika melihat pistol miliknya berada di tangan Yeji.

"Mencari ini Tuan Choi?" Smirk Yeji tertampil jelas melihat kekhawatiran Yeonjun.

"Nyatanya aku memang tidak salah menyukaimu Ji, perempuan hebat yang efek sampingnya setara dengan ekstasi milikku, candu dan akan selalu menjadi candu"

Yeji hanya menatap Yeonjun datar, tidak ada orang yang bisa menembus hatinya selama 4 tahun ini bahkan Yeonjun sekalipun. Nyatanya penghuni hatinya sedang ada dibelakang Yeonjun memegang sebuah rantai. Melihat Yeonjun dan Yeji yang sedang berdebat sengit.

"Menyerah atau kepalamu menjadi gantungan setelah Ali?" Suara Yeji menggema di depan rumah tua itu.

"Aku akan menyerah, benar-benar menyerah tapi bisakah aku keluar dari sekolahku dengan permintaanku sendiri bukan permintaan kalian?" Yeonjun memohon pada Yeji.

"Permohonanmu diterima, kau bisa berdiri dan masuk dalam mobil itu" Yeji menunjuk sebuah mobil khusus tahanan yang sudah disiapkan oleh tim Yeji malam ini.

Electric HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang