22. More Warm

80 12 13
                                    

"Johnny, we meet here again" Suara Jeno menyapa Johnny yang sedang duduk diam menatap Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Johnny, we meet here again" Suara Jeno menyapa Johnny yang sedang duduk diam menatap Jeno. Dan disebelah Johnny terdapat sebuah tubuh yang tergeletak lemah.

"Start in here and over in here, Captain" Johnny menyapanya balik.

Siapa yang peduli, jika empat tahun lalu yang menghalangi Jeno untuk menggapai Erlosa adalah laki-laki dihadapannya.

Jeno yang memiliki dendam dalam pada pemuda di depannya ini hanya bisa tersenyum kecut. Masa lalunya benar-benar didepannya. Seseorang yang diumur 14 tahunnya ini membunuh ayah Jeno tepat di depan matanya. Menanamkan dendam berat pada anak kecil berumur 9 tahun yang melihat tragisnya kematian sang ayah.

Dendam dalam yang memutuskan Jeno kembali menjadi agent negara dan mengambil resiko dengan menggarap kasus Elrosa bersama Yeji untuk menuntaskan dendamnya. Tapi menuntaskan dendam itu tidak benar-benar terjadi untuk Jeno Ambrosius. Johnny pergi dan menghilang bersama Elrosa dan muncul kembali menjadi musuh diam-diamnya selama 3 bulan terakhir.

Jeno sudah tidak bisa lagi menahan dendamnya, dan malam ini harapan Jeno terkabul untuk membalas nyawa dengan nyawa.

"Bagaimana selalu menjadi bawahan John? Terdengar menyedihkan. Hidup hanya untuk menjadi anak buah Erlosa" Suara santai Jeno yang menyenderkan badannya pada sofa terdengar.

"Ayo lah Jen. Anak yatim sepertimu tidak pantas hidup, bukan" Senyum seringai terlampir di wajah Johnny.

"Lalu, bagaimana denganmu yang menjadi budak dan dibenci masyarakat? Sungguh tragis" Jeno sudah tidak peduli tentang sopan santun disini.

Cukup kejadian kemarin, dia harus bersikap biasa saja di depan orang ini. Sekarang waktunya membalas nyawa dengan nyawa.

Tapi, Jeno tidak sebodoh itu.

Tendangan keras Jeno layangkan tepat
di dada Johnny. Nafasnya memburu, tangannya terkepal erat. Bogeman mentah dia layangkan berulang kali di wajah blasteran milik Johnny.

Johnny yang menerima hanya terdiam saja. Melihat di atasnya sosok sepupu yang telah lama hilang kini kembali dengan kebringasannya.

Jika ayahnya tidak bertitah untuk tidak melawan Jeno. Maka saat ini dirinya sudah melawan balik seorang anak laki-laki dihadapannya. Sayangnya Johnny masih ingin menjadi anggota keluarga Equador.

"Sini" Uluran sebuah tangan untuk Johnny setelah mendapat banyak luka.

"Jadi, siapa yang mau matiin saraf Solveri?" Tanya Jeno pada Johnny.

"Entah. Mungkin Yeji, dia yang dendamnya tidak pernah surut bukan"

"My Lady always be the best" Jawab Jeno menyeringai.

Jeno yang mengulurkan tangannya setelah melihat Johnny babak belur. Drama macam apa yang sedang dibuat oleh dua sepupu ini.

Tugas mereka satu, melenyapkan Solveri dan meruntuhkan markas agent ini.

Electric HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang