23. A Little Things

66 15 8
                                    

Happy New Year's to all readers in here

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy New Year's to all readers in here.

Halo everyone, i'm sorry for update late. Aku juga minta maaf banget belum bisa selesain ini story apalagi sekarang udah masuk 2022. Maaf yang sebesar-besarnya. Buat permintaan maafku cerita ini soon aku kasih sequelnya.

Terimakasih banyak buat kamu yang mau bertahan sampe part ini.

Enjoy ur reading!

***

Pagi yang ramai ketika Yeji turun dari kamarnya. Meja makan yang sudah dipenuhi oleh banyak orang ini menambah suasana pagi menjadi hangat.

"Jina, come here!" Seruan Aluna--istri Erlosa--memanggil Yeji untuk bergabung dalam sarapan.

Yeji mengambil tempat persis disebelah Jeno. Matanya berbinar melihat banyak makanan tersaji didepannya. Jeno yang melihat Yeji hanya tersenyum, karena makanan adalah pusat dunia bagi Yejina.

"Mom Aluna, mommy ga marah-marah kan Jina disini?" Tanya Yeji sambil menyuap sebuah sup hangat ditangannya.

"Ga dong sayang. Mommy kamu udah izinin" Jawab lembut Aluna.

Senyum lebar tercetak di wajahnya. Suasana pagi yang beberapa tahun ini menjadi rindu baginya.

Setelah sarapan yang dihadiri oleh Johnny, Erlosa, Aluna, Jeno dan Yeji, selepasnya mereka melanjutkan tugas masing-masing.

Jeno dan Yeji yang kembali ke apartement sedang berada di sebuah Audi milik Jeno. Pembahasan mereka di mobil saat ini apakah ada anak Elder yang berkhianat.

Elder adalah tim yang sengaja Jeno minta pada Solveri untuk penebusan selama mengabdi pada markas. Ujungnya Elder lah yang akan melawan balik Solveri.

Pembunuh berkedok agent, mungkin sebutan pas untuk semua bawahan Solveri.

Manusia yang terlahir bernama Solveri topengnya terlalu sempurna untuk menutupi luka lebarnya pada dunia. Dia terlalu yakin mengperkejakan kami berdua saat kami masih puber. Solveri terlalu bodoh jika menganggap kami bukan musuh melainkan anak puber yang membutuhkan perbekalan bela diri.

Dunia memang tidak berhenti dengan kepura-puraan. Yeji mengalunkan nada mengikuti lagu yang diputar setelah selesai dengan obrolan mereka. Playist spotify milik Jeno tidak pernah membuatnya bosan.

"Aku hari mau ngerjain editan. Kamu mau ngapain hari ini?" Tanya Yeji setelah mobil berhenti di lampu merah.

"Aku ambil kelas online buat bisnis. Sorean jam 3. Kenapa emang?"

Electric HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang