Jadilah hamba yang selalu bertaubat
Niscaya segala hajatmu takkan tumpang tindih
Ia terijabah selaras dengan kedekatanmu dengan Robb-mu.◇◇☆◇◇
Seperti tahun-tahun sebelumnya pada tanggal 21 ramadhan pondok pesantren Syaikhona Cholil Bangkalan mengadakan acara jazaan Dalailul Khoirot. Yang dibungkus dengan solawat Al-Habsyi pimpinan langsung Kiai Fakhrillah Aschal dan Kiai Karror Aschal.
Alfiyah berada disana sehari sebelum ramadhan. Sudah lama dia berdoa di takdir Allah untuk nyantri ramadan disana. Dan Allah mengabulkan asanya tersebut dengan jalan yang mudah. Tidak hanya datang sebagai santri ramadhan, dia bisa berkesempatan mengabdi pada keluarga besar Kiai Fakhrillah Aschal.
"Alhamdulillah ya. Lelah yang kita rasakan semoga dibalas oleh Allah dengan berkali-lipat barokah." Selorh Alfiyah menghela napas lega melihat banyaknya jamaah jazaan yang hadir malam itu.
Dari informasi yang dia dengar dari abdi dhalem putri, biasanya setiap tahun paling sedikit 3000 jamaah. Jika cuaca cerah bisa mencapai 4000 jamaah. Tua, muda, laki-laki dan perempuan. Tidak hanya warga Madura. Ada juga dari tanah Jawa. Mereka rela berbondong-bondong menadah tetesan barokah Syaikhona Cholil, Kiai Abdullah Schal dan keturunan Syaikhona baik yang sudah wafat maupun masih hidup meneruskan perjuangan beliau.
Satu persatu jamaah mulai memadati terpal yang tersedia. Antara laki-laki dan perempuan dipisah dengan tabir kain warna gelap. Agar tidak menimbulkan fitnah. Sebelum acara jazaan dimulai, acara diisi dengan pengajian. Tausiah singkat seputar ramadhan. Malam itu ulama yang diundang mengisi ceramah adalah Habib Ahmad Al-Habsyi. Salah satu ulama yang sangat dikagumi Alfiyah.
"Beneran Habib Ahmad, kan?" Tanyanya memastikan pada Azzahra yang sudah duduk anteng di sebelahnya. Tepat di depan layar lebar.
"Iya. Dari tadi nanya mulu. Kalo masih nggak percaya, nih liat." Sahut Azzahra menunjukkan kertas undangan.
Tak lagi menyahut, Alfiyah hanya nyengir lebar. Merasa lucu dengan ekspresi wajah Azzahra yang kesal dengan sikapnya.
Waktu sudah semakin larut ketika Habib Ahmad Al-Habsyi naik ke atas panggung usai MC membacakan susunan acara. Beliau mengucap salam dan membacakan mukoddimah ceramah. Dilanjutkan dengan fadilah puasa 10 hari terakhir.
Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah bahwa Rasulullah bersabda, "Intailah malam lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Muhammad bersabda: "Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan di hari tanggal sembilan, atau tanggal tujuh, atau tanggal lima, (yaitu tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadhan)." (HR Al-Bukhari)
Pada seperempat akhir Habib Ahmad Al-Habsyi menceritakan kisah-kisah hikmah para hamba Allah yang mencintai Rasulullah. Dengan bahasa sederhana namun sangat mengena di hati jamaah, Habib Ahmad memulai kisahnya.
Diceritakan puluhan tahun silam ada seorang lelaki dari negara Syam bernama Abu Adhit. Suatu hari dia mengajak istri, ibu, dan kedua saudarinya untuk melaksanakan umroh. Berziyaroh ke makam Baginda Rosulullah di kota Madinah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Santri Bikanafillah (END)
Kısa Hikaye#01 in 30harimenulis (Senin,14ram1442H) #01 In 30Day (Ahad,270144H_05092021) SANTRI SERIES PART 2 #RAMADHANBERKARYA @WritingProjectAE Berawal dari mimpi mengantarkan takdir pada kenyataan. Sosok lelaki yang ditemuinya di alam bawah sadar justru dipe...