᪥ 𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙 𝕾𝖔𝖓𝖆𝖙𝖆 || 15

386 57 0
                                    

Satu bulan telah lewat begitu cepat, tidak ada suatu hal istimewa kecuali Jimin yang sudah bebas dari bau obat rumah sakit. Namun bukan berarti dia sudah pulih seutuhnya, dia masih harus istirahat di kamar asrama seorang diri, kecuali ketika Jaebum dan Lucas pulang latihan di agensi.

Semenjak ia kembali, kasur ujung tempat Taehyung tidur selalu kosong, Jimin sama sekali tidak pernah mendapati pemuda Daegu itu memasuki kamar asrama, entah di mana dia tidur, mungkin saja anak itu kembali ke rumahnya, atau tidur di kamar asrama lain bersama temannya, itupun jika Taehyung memiliki teman.

Kebiasaan baru Jimin adalah melirik tempat kosong Taehyung, padahal Jimin sudah bersusah payah untuk tidak melihat, tetapi kepalanya seolah memiliki kontrol sendiri, melirik sekilas, lalu kembali pada buku yang ia baca. "Kenapa pula aku mengingat dia?" gumam Jimin, mendesah kesal sambil menutup buku dengan kasar.

"Oh, astaga~ Semua ini membuatku kepalang bosan!" ingin sekali Jimin menggerakkan tangannya untuk menyugar rambutnya, tetapi ia tidak mau merasakan denyutan menyakitkan karena ia masih belum pulih sepenuhnya. "Aku ingin sekali ikut latihan!" keluhnya. Jimin menidurkan diri sambil bersiul, menatap langit-langit kamar dengan pikiran yang menjelajah kemana-mana.

Klek~

Jimin menoleh ke arah pintu. Anak itu kembali, dengan baju yang kusut dan muka yang terlihat lelah. Kantung mata juga nampak sekali seperti mata panda di kebun binatang Cina, bibirnya mengering dan sedikit mengelupas, juga sedikit pucat. Ada apa sebenarnya dengan anak itu? Dia kembali ke kamar asrama dengan mengerikan, membuat merinding saja, batin Jimin. Taehyung merebahkan diri, memunggungi Jimin dan terlelap dengan mudah, Jimin terus saja memerhatikan, merasa sedikit penasaran dengan pemuda itu.

Jimin baru memalingkan pandangannya kala pintu kembali terbuka, ada sosok Yoongi yang datang bersama Namjoon yang tersenyum secerah matahari, sedangkan Yoongi terlihat malas dan mengantuk sambil menguap. "Jimin~ah, makanlah!" pinta Yoongi, meletakkan bubur gandum hangat dan sebotol susu berperisa jeruk. Jimin tidak menjawab, tetapi mengambil pemberian Yoongi dengan senang. Jimin memakannya sesuap, dan lagi~ ia melirik Taehyung yang memunggunginya.

Yoongi mengikuti arah pandang Jimin, pemuda pucat itu sampai memiringkan tubuhnya melihat objek yang sedari tadi Jimin lihat. "Berhenti memerhatikannya Jim! Kau hanya membuang waktumu pada hal yang tidak berguna!" entah Jimin merasa bahwa Yoongi sangat membenci Taehyung, Yoongi selalu saja terlihat menolak jika sedang berbicara dengan Taehyung, atau menjawab dengan ungkapan yang tajam. "Aku hanya penasaran dengannya hyeong!" Yoongi menarik rahang Jimin agar melihat makanan yang tengah dimakan, dan tidak melihat pada Taehyung.

"Itu menyakitkan jika kau ingin tahu hyeong, omong-omong apa bahumu sudah sembuh?" Yoongi melirik bahunya lalu mengangguk. "Aku merawatnya sendiri kau tahu? Padahal biasanya aku punya perawat gratis!" Jimin mencebik, Yoongi tengah membicarakannya atau menyindir ingin dirawat secara gratis?

Setelah beberapa suapan, Jimin berhenti mengunyah, kembali menatap Yoongi yang sedang mengotak-atik ponselnya, "Hyeong!" Yoongi hanya bergumam, tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel, "Apa pelaku yang memukulku sudah ditemukan?" Yoongi melirik, lalu menggeleng. "Jangan memikirkannya Jim, Daehyun PD-nim masih terus melakukan pemeriksaan. Kita kehilangan bukti rekaman cctv di tempat itu!" sahut Namjoon yang duduk di ranjang milik Lucas.

"Maksudnya? Apa ada yang mencuri rekaman itu dari para tim penyelidik?" tanya Jimin lagi, wajahnya terlihat sedikit mengeras, jika pelaku tidak ditemukan, Jimin harus tetap waspada jika ingin keluar ke manapun. "Tidak, sepertinya si pelaku memotong rekaman cctv itu, dan menghapusnya, dan beberapa cctv telah dirusak!"

Yoongi menepuk-nepuk pundak Jimin, mencoba membuat Jimin agar tidak terlalu tegang, syaraf dan otot-otot belakang kepala Jimin masihlah rawan jika anak itu tertekan. "Kau bisa menghubungiku, Namjoon atau pun Hoseok jika kau kesulitan Jim. Dan pesanku hanyalah satu 'Hati-hati dengan orang terdekatmu!' cukup ingat itu Jim!" Jimin mengangguk, apa yang dikatakan Yoongi memang benar, dia tidak bisa terlalu percaya kepada siapapun. "Tapi apa salahku? Sampai-sampai aku memiliki haters sebelum debut, dan aku juga belum pasti debut kan?"

Moonlight Sonata || Vmin || Friendship/Family √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang