᪥ 𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙 𝕾𝖔𝖓𝖆𝖙𝖆 || 32

306 52 5
                                    

Hari demi hari telah terlewati, sudah terhitung empat hari Taehyung menginap di rumah kecil Jimin. Mereka bahkan sudah melupakan perseteruan yang pernah terjadi, sifat mereka telah melebur menjadi satu dan juga semakin akrab di setiap menit mereka menghabiskan waktu. Banyak hal yang telah terungkap, kebenaran yang tersimpan telah muncul ke permukaan untuk semakin mengeratkan hubungan mereka. Memang benar, ikatan darah sangatlah hebat dalam mengenali satu sama lain, walau mereka belum sepenuhnya membuka seluruh kebenaran, tetapi sudah cukup untuk menguatkan kedekatan di antara mereka.

Langit gelap telah kembali bersinar terang, hari suram telah menjadi cerah. Semuanya nampak indah dengan mekarnya bunga mawar merah yang menghiasi halaman rumah Jimin, wangi bunga gardenia juga turut menemani merekahnya mawar di pagi cerah hingga menghipnotis kupu-kupu dan lebah untuk mampir di kelopaknya yang cantik. Hari ini cukup menyenangkan karena Jimin mendapat cuti dari kerja, jadi dia bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk menemani Taehyung sambil memberikan terapi psikis secara tidak langsung.

Keduanya bermain tanah dan air, menanam bibit bunga baru dari jenis Amarilis dan morning gloris yang manis. Taehyung nampak senang, pemuda itu yang paling semangan dari pada Jimin yang suka mengeluh karena terlalu banyak memberi air ke dalam pot. "Haruskah kita menanam bunga seruni? Ku rasa bunga seruni sangat indah untuk hiasan melingkari taman mini halamanmu!" tanya Taehyung sambil mengamati taman di depannya. "Sudah cukup, bunga-bunga ini saja belum tertata semua, lagi pula uangku akan menipis jika ku belikan bunga lagi, aku harus menabung untuk membeli jaket musim dingin!"

Taehyung menoleh, dia melihat langit sambil mengetuk-ngetukkan telunjuknya di pipi seolah ia tengah berpikir keras. "Kalau begitu kita beli jaket musim dingin kembar saja!" Jimin meruncingkan mata, jangan bilang jika Taehyung minta di belikan juga. "Kau bawa uang tidak?" Taehyung melirik sambil tersenyum tanpa dosa, "Tidak!" wajah Jimin berubah kesal, kali ini dia ingin sekali mengumpati pemuda kelahiran Daegu itu, yang benar saja mengajak beli jaket kembar tapi tidak bawa uang, uang Jimin juga hampir ludes karena Taehyung membeli banyak bunga hanya karena ingin membuat taman kecil di halaman rumah Jimin.

"Yang benar saja, aku bisa tidak makan dua bulan karena uangku habis!" keluh Jimin, bukannya dia pelit, tapi memang itu fakta yang tengah di alami. "Tenanglah, kau tidak perlu menggunakan uangmu untuk membeli jaket!" ujar Taehyung, ya memangnya ada orang beli jaket tanpa memakai uang? Hutang dong? "Jangan mengatakan jika kau mengajakku untuk berhutang atau mencuri!" giliran Taehyung yang menatap Jimin dengan kesal, apa wajah Taehyung terlihat seperti kriminal? "Memangnya siapa yang mengajakmu untuk berhutang? Apalagi mencuri, lebih baik kelaparan dan tak punya pakaian baru dari pada mencuri!" sekarang Jimin mengernyit, lalu bagaimana mendapatkan jaket itu tanpa mengeluarkan uang?

Jimin berjongkok di depan bunga gardenia yang akan dia tanam, tapi matanya melihat Taehyung dengan menyorotkan arti, "Sudahlah, aku tidak paham dengan kalimatmu!" lalu memalingkan wajah dan lebih memilih memandangi beberapa tanaman yang belum mendapatkan pot. "Maksudku, aku bisa minta uang ke Namjoon hyeong!" Jimin mendengus, itu berarti hutang. "Tuh kan kau ingin mengajakku berhutang!"

"Meminta Jim, bukan hutang!" Taehyung mengkoreksi kalimat Jimin, "Sama saja!" Taehyung mendelik, dia sama sekali tidak setuju dengan pemikiran Jimin, "Beda Jim, hurufnya saja juga berbeda!" Jimin tidak mau kalah dalam berdebatan ini, baginya semua tetap sama saja artinya, Taehyung malah juga tidak mau kalah dari argumen Jimin. Mereka saling melototi satu sama lain, dan saling melempari tanah yang telah basah karena telah tersiram air. "Ini tidak adil, kau mengotori bajuku lebih banyak!" Taehyung berseru, sambil membersihkan bajunya dari tanah basah. Kini giliran Taehyung yang mengambil kepalan tanah, melemparnya sedikit brutal sampai Jimin kewalahan.

Jimin lari terbirit-birit memutari rumahnya, Taehyung tetap saja tidak peduli, mengejar Jimin dengan langkahnya yang besar. "Berhenti mengejarku!" Jimin melayangkan protes, Taehyung malah terbahak dan terus mempercepat larinya. "Ayo Jim larilah lebih cepat, hahaha!" sindiran Taehyung membuatnya kesal, Jimin tiba-tiba berhenti, membuat Taehyung menubruk Jimin dan terjungkal indah di semak-semak. "Loh Taehyung kenapa duduk di sana? Mau menjadi peri rumput ya?" gelak tawa Jimin menggelegar sampai tersedak di akhir tawa. "Sudahlah, perutku kram!"

Moonlight Sonata || Vmin || Friendship/Family √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang