Hari ini hujan mengguyur bumi dengan deras, anak-anak trainee sudah bersembunyi di kamarnya masing-masing, kecuali beberapa saja yang bermain-main seperti anak kecil. Jungkook, Jimin, Lucas dan Jaebum contohnya, mereka bermain guyuran air hujan sambil berlari-lari di area terbuka asrama. Yoongi dan Hoseok hanya memantau saja kelakuan anak-anak itu, dimarahi pun percuma, tidak ada yang mau mendengar kecuali yang marah adalah para guru senior.
"Kelihatannya ada orang lain yang sedang memerhatikan Jimin!" ujar Hoseok, lalu menyeruput teh hangat miliknya. "Aku tahu!" sahut Yoongi, pemuda pucat itu sama sekali tidak berpaling dari Jimin. "Tapi ku rasa, ada sedikit perbedaan dari tatapan dia yang biasanya. Apa dia punya ambisi lain pada Jimin?" Yoongi melirik Hoseok, matanya terlihat meruncing seperti ujung tombak. "Apapun itu, dia akan berada dalam kendaliku. Menciptakan peperangan besar dari kubunya sangatlah mudah, karena aku memegang kartu As mereka. Hanya satu kubu lagi yang masih sulit dihentikan, dan dia yang paling berbahaya untuk nyawa Jimin!"
Hoseok terkekeh, ucapan Yoongi sudah mirip para pembunuh berantai yang tengah merencanakan penyerangan pada korbannya, "Dia terlalu tenang seperti air, jika kita mendekatinya secara agresif, pasti kita yang akan kalah!" ujar Hoseok.
"Dia mengingatkanku pada dua mantan anggota kita, sangat sempurna menutupi wajahnya dengan topeng emas!" Yoongi mendecih, Yoongi bahkan tidak akan melupakan hal itu sampai kapan pun. "Kita juga harus membuat PD-nim tidak mendebutkan dia bersama kita!" ujar Yoongi, Hoseok setuju. Mana mau kejadian buruk terulang kembali, bahkan teman Hoseok dari agensi lain sudah debut setahun lalu.
Keduanya masih terus mengawasi Jimin beserta kawannya, mereka masih tertawa riang di tengah lapangan kecil asrama. "Hoseok, bagaimana pun caranya, kau harus membantu melatih Jimin agar dia lolos di bagian dance!" Hoseok mengangguk, "Tenanglah, tanpa kau minta aku akan melakukannya, aku juga mengajak Seokjin sunbaenim untuk membantu melatih vokal Jimin!" Yoongi tersenyum puas, dia menepuk-nepuk pundak Hoseok sambil mengatakan 'terima kasih'. "Tentunya, tanpa sepengetahuan siapapun! Seokjin sunbaenim menyetujuinya, tapi sebenarnya Namjoon yang berhasil membujuk Seokjin sunbaenim!"
"Aku akan membuat peluang besar bagi Jimin untuk didebutkan bersama kita, dengan begitu, aku akan lebih mudah mengawasinya!" ujar Yoongi, pemuda pucat itu menyeruput kopinya yang hampir dingin. "Ku dengar dari tuan Cho, Jungkook akan debut bersama kita tanpa alur ujian!"
"PD-nim tidak akan membuang anak dengan talenta emas itu tentunya, Seok-ah! Jungkook akan menjadi pusat perhatian jika ia cepat debut, secara putra nyonya Shin Hye itu sudah menarik minat belasan agensi termasuk agensi-agensi ternama!" Hoseok hanya mengangguk, ia kembali mengawasi keempat remaja itu.
Yoongi berteriak memperingati keempatnya untuk segera kembali ke dalam asrama ketika para remaja itu bermain guyuran hujan lebih dari tiga jam. Hoseok bahkan berbaik hati memesankan empat gelas minuman gingseng hangat dari kantin asrama. "Apa kalian tidak menggigil? Kalian sudah hampir melewati tiga jam bermain air!" Jungkook menunduk, dia tidak menimpali ocehan Yoongi dan memilih mengenggak habis minuman gingseng hangatnya.
"Oh ayolah sunbae, sebelum kami dewasa dan mengemban lebih banyak tanggung jawab, kami harus menikmati masa remaja kami!" ujar Lucas. Hoseok hanya berdecak, ia menggandeng Jimin untuk duduk di kursi panjang asrama. "Dua hari lagi akan ada penilaian vokal, ku rasa Jungkook akan aman-aman saja!" ujar Yoongi, Jungkook yang mendengarnya hanya tersenyum.
Jaebum mendudukkan diri di sebelah Jungkook, mengibaskan rambutnya yang basah. "Tidak ada yang heran jika itu adalah Jungkook, suaranya sudah membuat para juri agensi besar mabuk!" ujar Jaebum. "Apa dayaku yang tak memiliki suara semerdu kalian!" Hoseok berpura-pura sedih sambil mengusap matanya, "Tapi rapmu bagus hyeong! Aku dulu sangat ingin menjadi rapper, tapi kurasa itu sulit untukku!" timpal Jaebum lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Sonata || Vmin || Friendship/Family √
Fanfiction[Story END] [Fiksi penggemar - Park Jimin] [Friendship, Family, Struggle] Jimin hanyalah anak panti asuhan yang tersisihkan, dirinya tidak pernah mengira dapat memasuki sebuah agensi musik sebagai calon seorang penyanyi. Ia tahu agensi itu hanyal...