Setelah beberapa jam Jimin kedatangan Lucas, dia terasa sangat rileks dan lancar bercanda dengan Jungkook, Dohan sudah kembali dua jam yang lalu, atmosfer panas pun berubah hangat setelah kepergiannya. Tetapi sepertinya sekarang mulai agak terasa panas kembali, itu semua karena Lucas yang dengan entengnya mengeluarkan cemilan pedas yang ia bawa dari jajanan jalanan, serta beberapa cola yang ia minum bersama Jungkook.
Jimin cemberut, bagaimana bisa dua manusia itu bisa enak makan di tengah orang sakit yang dilarang memakan makanan menggiurkan itu. "Sopankah begitu di depan orang sakit?" Lucas menatap Jimin sebentar, ia terlihat berfikir sejenak tetapi kembali lagi memakan makanannya. "Makanya cepat sembuh, dan jangan banyak fikiran agar tak sakit! Lihat ini Jim uhhh enak loh!" dia pamer, memakan dengan lahap serta menggoyang-goyangkan kepalanya.
Jungkook hanya tertawa melihat kelakuan seniornya itu, "Jung, lihat dia iri" kata Lucas lalu terbahak. "Hati-hati, karma masih berlaku bung" ujar Jimin lemah. Untung tenaga Jimin masih belum pulih, jika saja sudah pulih Jimin pasti dengan senang hati memukuli Lucas. "Omong-omong, kenapa aku merasa kita sedang dipantau?" Lucas mengalihkan perhatian, dia celingukan mencari-cari hal yang membuatnya tidak nyaman.
Jungkook jadi ikut celingukan, namun mereka tidak mendapati seorangpun yang tengah mengawasi mereka. "Ah, masa ada hantu sih!" Jungkook mencoba meyakinkan diri jika tidak ada hal berbau mistis. "Jung, tapi aku tak merinding jadi bukan hantu!" sahut Lucas. "Mungkin CCTV, apa kau sedang mengalihkan topik Lucas-ssi?" kata Jimin dengan matanya yang menajam seolah mencari kepastian.
"Tidak, kalau CCTV sudah biasa Jim. Agensi kita punya banyak CCTV jika kau lupa. Seperti ada seseorang yang memang memantau kita di jarak dekat!" Lucas masih meyakinkan dirinya jika firasat itu benar. Dia masih mencari-cari, hingga kemudian mencoba abai dengan mengajak Jungkook dan Jimin bercengkerama mengenai hal lain. "Ah, Sudahlah~ bagaimana jika kita membuat rencana makan-makan setelah Jimin sembuh?" ia menoleh pada Jungkook.
"Ide bagus hyeong, kita ke kedai dekat dorm lama saja. Ku dengar ada menu baru yang enak!" kata Jungkook memberi rekomendasi. Walaupun Jungkook dari keluarga berada, dia justru menyukai kedai biasa dengan menu masakan rumahan. "Apa itu tempat yang sering dikunjungi Namjoon hyeong?" Lucas bertanya, sambil menyodorkan potongan kecil jajan pedas miliknya pada Jimin.
"Aku tak boleh memakannya jika kau lupa!" Jimin memalingkan wajahnya, Lucas mendengus, "Anggap saja mencicipi Jim, toh kau tak makan satu wadah!" katanya sambil menaik turunkan alisnya. Sekarang Jimin dilema, dihatinya dia sangat ingin menerima suapan itu, dipikirannya menolak karena takut. "Tenanglah Jim, di sini hanya ada kita bertiga, jadi aman!" kata Lucas dengan senyuman lebar.
Jungkook tidak ikut bicara, dia lebih memilih menghabiskan jajanan di wadah lainnya dan mengambil dua soda milik Lucas. "Yasudah!" Jimin pun menerima suapan itu, ditengah-tengah mengunyah, mata Jimin tak sengaja menghadap pintu yang tertutup, memang pintu itu tertutup, tapi ada seperti jendela kaca di pintunya. Dari situ Jimin tersedak karena terkejut, Jungkook dengan cepat mengambil air putih di meja samping ranjang pesakitan milik Jimin untuk di berikan pada Jimin.
"Kau kenapa tiba-tiba tersedak sih Jim!" Lucas berseru, Jimin tak menjawab Lucas malah berteriak lemah. "Yoongi hyeong sialan, kenapa sih dia berdiri seperti hantu di depan pintu!!" amuknya. Di balik pintu, tepatnya di cendela yang Jimin lihat, di sana Yoongi berdiri, dengan tangan bersedekap dan mata meruncing. Dia menggeleng-geleng lalu memasuki ruangan disusul menguapkan kata-kata seperti tengah melakukan rap.
"Jim kau ini kenapa mau memakan makanan yang dilarang dokter sih, kau juga Lucas dasar teman sesat sudah tau dia sakit tapi kau malah memberinya makanan seperti itu!" baik Jungkook, Jimin, ataupun Lucas terdiam mendengar ucapan itu tanpa ada jeda. "Wah, apa kau berlatih freestyle rap hyeong? Keren..." tanya Lucas dengan wajah tanpa dosa.
Takk... Lucas mengusak kasar keningnya, Yoongi tiba-tiba saja memukul menggunakan payung mini berwarna biru. "Maaf, toh aku hanya memberinya secuil hyeong!" ujar Lucas sambil memelas, lirikan Yoongi membuat Lucas merinding. "Ya baiklah hyeong aku minta maaf" kata Lucas.
"Loh, Jim~ Yoongi hyeong lihat Jimin memakannya tanpa aku suruh loh ya!" Lucas angkat tangan, Jimin malah santai sekali memakan beberapa jajanan pedas milik Lucas tanpa ijin. Dia sepertinya lupa kalau sakit. "Jim!" panggil Yoongi penuh penekanan. Jimin tetap makan, dia sepertinya tuli mendadak, "Jim" panggilan kedua dia tetap tidak merespon, malah semakin lahap dan pikirannya entah melayang kemana.
Jungkook iseng, dia menaruh cabai utuh di jajanan paling atas, Yoongi sebenarnya akan memarahi Jungkook, tapi pemuda itu buru-buru mengatakan, "Biar dia sadar dari lamunannya hyeong!" sambil tersenyum imut, niat Yoongi untuk marah jadi sirna karena wajah polos Jungkook. Dan sesuai dengan harapan, Jimin memakannya, dia langsung tersedak dan buru-buru meminta minum. "Sudah kapok belum?" sindir Yoongi, Jimin meneguk segelas air dengan cepat. "Hyeong kok gitu ekspresinya? Hyeong tak punya perasaan sekali menertawai orang kesakitan!" protes Jimin.
"Oh~ sakit?" ujar Yoongi dengan ekspresi datar, "Ungkapan macam apa itu?" Jimin kesal melihat wajah Yoongi, tangannya ingin sekali mencakar wajah vampir itu, sayang sekali di tangan Jimin ada infus. "Kau yang bandel kenapa kesal? Makan semua gih Jim, nanti kalau kau tak sembuh aku tinggal sendiri di sini, bayar sendiri juga biaya rumah sakit!" Yoongi tersenyum miring, semakin mirip psikopat yang ada di komik milik Jungkook yang Jimin pinjam.
"Wah, mirip Si psikopat Anh Jaeho versi real!" celetuk Jimin, mulutnya membulat seolah terlihat kaget. "Jangan buat aku ingin menamparmu bocah!" seru Yoongi, Jimin terkekeh, pintar sekali anak itu mengubah topik pembicaraan. "Dan kau yang berdiri di balik pintu, MASUK!" seru Yoongi tiba-tiba, Lucas dan Jungkook melihat ke arah pintu yang tertutup, tidak ada siapapun di sana. "AKU BILANG MASUK!" Yoongi meninggikan suaranya, dan yah itu berhasil, pintu terbuka menampakkan seseorang dengan jaket hitam yang kusut.
Jungkook dan Lucas saling berpandangan, lalu keduanya pamit keluar untuk mencari makanan di kantin rumah sakit. "Kami cari makan dulu, nanti kami kembali lagi!" Lucas menarik tangan Jungkook untuk segera keluar ruangan, ia tahu bahwa Yoongi kali ini tidak bisa dalam mode bercanda, dia memilih aman karena ia tahu ada masalah yang harus Yoongi selesaikan untuk Jimin. "Jung, kita kembali agak lama saja, kurasa mereka ingin membicarakan banyak hal menegangkan!" kata Lucas bergidik ngeri gara-gara perubahan ekspresi Yoongi secara drastis, auranya seolah terlihat pekat hingga membuat ruangan menjadi panas padahal ber AC.
Hey hey hey Myori~
I'm back, maaf lama hehehe...
Kalian dah Streaming MV bang Jimin belum??? Kuy kuy kuy jangan lupa melipir ke MV nya bang Jimin ya~Agak tekanan batin kali aku nonton Jimin di kerubungin back dancer cewek... Boleh nangis gak sih huhuuuu Jim kamu selingkuhhhh... 😭
Mohon maaf jadi curhat, ih tapi kesel loh walaupun bagus banget, pengen ngamuk tapi ku sadar aku hanya remahan rengginang di toples kong ghuan, tutorial jdi mbak² back dancernya uyyy.... 😭
March, 27-2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight Sonata || Vmin || Friendship/Family √
Fanfic[Story END] [Fiksi penggemar - Park Jimin] [Friendship, Family, Struggle] Jimin hanyalah anak panti asuhan yang tersisihkan, dirinya tidak pernah mengira dapat memasuki sebuah agensi musik sebagai calon seorang penyanyi. Ia tahu agensi itu hanyal...