Seragam Baru

389 21 0
                                    

Permata yang kemarin sudah membeli seragam di koperasi, kini ia membawanya kembali setelah benar-benar dicuci bersih, disetrika, dan diberinya wewangian. Tak lupa dengan meletakkannya di plastik baru dan tidak terbesit juga ide jail di otaknya. Ini benar-benar seragam baru untuk musuhnya.

Setelah kehilangan aksesorisnya. Permata memutuskan untuk meminjam kacamata normal kakaknya yang biasa dipakai di depan laptop. Permata juga bermaksud untuk besok mencari aksesorisnya lagi, barangkali aksesorisnya jatuh di tempat tersembunyi.

Film season 4 yang bersambung kemarin kini akan berputar kembali. Banyak siswa-siswi yang sengaja ke kantin ini hanya untuk sekedar melihat adegan live dan gratis yang sudah 3 hari sebelumnya mengundang penonton bukan bayaran.

Hampir semua siswa SMA Pelita Harapan di kantin ini. Kantin yang biasanya hanya diisi oleh anak kelas 12 kini penuh oleh siswa dari berbagai jenjang tingkatan. Satu keinginan mereka, melihat si kacamata terkena amukan si anak pemilik sekolah.

Seperti biasa, Permata menghampiri meja itu dan meletakkan bungkusan itu di hadapan cowok itu dengan tanpa satu kata apapun. Namun ketika tangannya hendak ditarik kembali setelah meletakkan plastik, tiba-tiba saja pergelangan tangannya dicekal Berlian yang membuat Permata berontak untuk melepaskan tangannya.

"Lepasin tangan gue, lepasin."

Berlian segera bangkit dari duduknya dan kini mereka berhadapan dengan Permata yang masih memberontak untuk melepaskan tangannya.

Tangan kiri Permata yang bermaksud untuk memukul tubuh Berlian kini juga ditangkap oleh tangan kanan Berlian. Tangan mereka saling bersentuhan dimana Berlian mengenggam pergelangan Permata dengan kuat supaya cewek di depannya tidak bisa terlepas dari genggamannya.

Permata yang masih berontak dan mengucapkan kata yang masih sama seketika diam saat Berlian mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik di telinga Permata.

"Gue sekarang lebih kuat dibandingkan waktu SD. Permatani Seressa." Ucapan Berlian membuat beku tubuh Permata. Permata diam dan mematung.

Jadi keberadaannya sudah terdeteksi Berlian. Dan kini penyamarannya sudah terungkap. Sungguh penyamaran yang seharusnya hanya tinggal satu tahun saja kini sudah terbongkar. Sungguh 2 tahun penyamarannya seakan-akan sia-sia saja. Permata sedih akan penyamarannya yang terbongkar, mengapa tidak waktu kelulusan saja? Mengapa harus sekarang? Sekarang Permata berarti harus siap-siap fisik dan batin untuk menghadapi Berlian selama satu tahun. Satu tahun menghadapi Berlian sepertinya akan lama. Sungguh Permata kini sedih.

Berlian yang melihat ekspresi Permata kini tersenyum senang. Melihat musuh abadi SD nya dengan ekspresi seperti ini, ia sangat senang. Sepertinya hidupnya satu tahun ke depan akan dipenuhi banyak warna. Berlian senang, Berlian sangat senang.

Permata sadar akan dirinya yang diam saja mematung dan berusaha melepaskan cekalan tangan Berlian. Setelah berusaha beberapa kali, akhirnya tangannya terlepas dan beranjak keluar dari kantin tanpa menemui sahabatnya yang berada di meja kantin sisi lainnya. Permata kesal. Mengapa Berlian harus tahu akan penyamarannya. Sebelum benar-benar keluar dari kantin, ia mendengar Berlian mengucapkan suara keras yang menggema di semua sisi kantin.

"GUE NGGAK AKAN NGELEPASIN LO PERMATANI SERESSA." Berlian berteriak keras seakan-akan memberitahu semua penghuni kantin bahwa Permata adalah miliknya.

Hingga sekarang terdengar suara yang saling berbisik-bisik dan beberapa terdengar di telinga Berlian.

Kak Berlian suka sama dia?

Kayaknya Kak Permata mau dijadiin mainan kak Berlian

Nggak mungkin kak Berlian suka sama kak Permata

Permata sok cantik, cantikan juga gue

Kayaknya kok gue pernah denger ya nama itu

Itu namanya nggak asing deh di telinga gue

Gue jadi keinget legend nya SD Pelita Harapan dulu, julukan Tom and Jerry itu loh

Nama kak Permata persis sama kakak kelas gue waktu SD yang musuh abadinya kak Berlian

Bisikan-bisikan yang terdengar sampai di telinga Berlian hanya ditanggapi Berlian dengan senyuman lebar dan melanjutkan makannya. Berlian kini menemukan musuhnya, ya musuhnya. Musuh yang dulu tiba-tiba menghilang begitu saja. Musuhnya telah kembali. Berlian berjanji tidak akan melepasnya. Ya, tidak akan melepaskannya.

Berlian Permata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang