Cewek yang sedang mematut diri di cermin itu melihat sekali lagi penampilannya.
Kucir kuda warna biru bandul kepala beruang yang baru dicuci hari Minggu.
Satu jepit rambut warna biru yang juga bertengger cantik di sisi atas kucir kuda guna menyingkap poni yang biasanya menutupi kening.
Dan kacamata minus berwarna coklat lembut yang melengkapi penampilan Permata yang berbeda.
Permata segera menuruni tangga menuju meja makan dan makan sambil memandang ibunya yang masih berada di depan penggorengan.
"Ibu, coba lihat Permata," Permata membuka suara untuk melihat rekasi ibunya dengan penampilan barunya.
"Siapa kamu?" ibu Permata yang spontan berbalik terkejut melihat anak gadis yang sedang makan di meja makan.
"Ini Permata Bu anak ibu, masa anak tetangga," Permata tersenyum meledek.
"Permata, ishh-ishh. Tumben sekolah kayak begitu," ibu Permata meneliti wajah Permata untuk memastikan anaknya. Barangkali memang anak tetangga yang salah masuk rumah.
"Hehehe, pengen cari suasana beda aja," Permata menjawab sekenanya sambil melanjutkan makannya.
"Anak ibu cantik juga kalau pakai kacamata."
Permata memang jarang atau hampir tidak pernah mengenakan kacamata di rumah.
"Masa iya bu," Permata cengengesan dan besar kepala. Dipuji cantik, siapa juga yang nggak suka coba.
Sebelum ibunya menjawab, mbak Neta turun dari tangga dan segera mengambil bekalnya.
"Ayo Permata," ajak mbak Neta yang memang sudah menjadi tugasnya antar jemput Permata karena sekaligus berangkat dan pulang bekerja di bank swasta.
Mbak Neta selalu membawa bekal ke kantor. Karena tidak sempat sarapan, paginya penuh dengan konsentrasi untuk merias wajah dan rambutnya. Supaya nasabah betah dan senang tentunya, kalau bisa ya nambah nasabahnya.
"Panasin dulu mobilnya mbak, nanti Permata nyusul." Setelah selesai menyelesaikan makanannya, Permata segera mengambil tempat bekal beserta tutupnya dan memasukkan roti yang diolesi selai begitu cepat. Dan segera berpamitan ke ibunya.
"Permata bawa bekal Bu, Assalamualaikum," Permata menyalami ibunya lalu berlari.
Kebiasaan Permata itu lari, dimanapun dan kapanpun kalau keadaan mendesak pasti lari. Kayak anak kecil, padahal umurnya bukan anak kecil lagi.
"Tumben tuh anak bawa bekal," gumam ibu Permata.
Permata segera masuk mobil dan duduk di sebelah mbak Neta.
"Kamu bawa bekal? Kamu kenapa? Tumben pakai kacamata. Mau pamer jidat juga?" mbak Neta melihat adiknya dan tersenyum, lalu fokus mengendarai mobil menuju sekolah Permata.
"Mbak Neta, siapa juga yang pamer jidat. Kalau dibandingin sama Permata, jidat mbak Neta itu lebih jenong. Lagian kenapa sih kalau Permata pakai kacamata, kata ibu tadi Permata cantik kok. Hehehe, Permata juga bawa bekal loh, biar sama kayak mbak Neta," Permata menjawab kesal karena dituduh pamer jidat, lalu tersenyum mengejek.
"Hilih sih jenong."
"Mbak Neta manyul, manyul," ejekan Permata yang didapat dari neneknya. Ejekan legendaris yang seketika membuat mbak Neta langsung kesal dan diam. Jidat mbak Neta itu emang manyul atau jenong soalnya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, sampailah Permata di sekolah barunya dengan penampilan baru juga. Permata pun melihat Selia teman barunya yang berjalan hendak memasuki gerbang juga.
"Selia," Permata mendekati Selia.
"Siapa ya?" Selia menatap intens cewek di depannya.
"Sok nggak kenal. Ini Permata. Kemarin kan kita udah kenalan."
"Lo bener Permata?"
"Iya gue Permata, yang kemarin pingsan, hehehe."
"Aish, kenapa sekarang penampilan lo berubah?"
"Nggakpapa, cuma pengen suasana baru aja kok." Permata menjawab sambil cengengesan.
Rencana penyamaran Permata berhasil bukan? Ibu Permata dan Selia saja sampai tidak mengenal Permata. Sudah dipastikan, musuhnya itu pasti juga tidak akan mengenal Permata. Rencana yang perfect.
Permata dan Selia berada di kelas yang sama yaitu X IPA 3 karena kemarin juga sudah ditentukan sebelum dikumpulkan di depan gerbang untuk membentuk barisan sesuai kelas. Sedangkan, si musuh sepengetahuan Permata dari hasil menguping pembicaraan teman satu kelasnya berada di kelas X IPA 1.
Tidak terasa hari demi hari berganti, semester demi semester pun juga berganti di SMA Pelita Harapan. Kenaikan kelas membawa Permata kini menjadi murid kelas 12. Tidak terasa, penyamarannya sudah berjalan selama 2 tahun dan tanpa hambatan sama sekali. Semua berjalan sesuai harapan Permata, lulus SMA lalu melanjutkan kuliah di Bandung kembali. Permata rindu akan lingkungan yang lebih asri dengan udara bersih dibandingkan ibu kota Indonesia ini yang terkenal padat merayap dengan segudang polusinya.
Selama 2 tahun ini juga, Permata banyak mendengar informasi dari musuhnya baik dari teman satu kelasnya yang terang-terangan membuat forum terbuka atau berbisik, dan juga Selia yang termasuk dalam intelijen yang cukup diperhitungkan suaranya. Jangan lupa Ica, salah satu teman Permata yang cukup dekat dengannya dimana dijuluki sebagai mak rumpi. Karena gosip-gosip yang kultumkan memang terkini, aktual, dan benar-benar hot untuk didengar.
Permata juga tidak keberatan ikut menimbrung, meski hanya mendengar saja, mengucap beberapa kata, dan terkadang terkejut akan berita yang dibawa teman-temannya. Permata tidak ingin menjadi penyendiri, meskipun gosip yang dibahas tidak berkualitas, salah satunya tentang musuhnya, ya Permata ikut saja. Tidak salah bukan, secara tidak sengaja mendengarkan gosip sambil melihat langkah musuhnya. Ya, barangkali ada gosip mengenai dirinya yang ketahuan, meskipun tidak mungkin, setidaknya Permata ikut aja.
Topik utama tentu saja selalu anak-anak the most wanted di sekolah temasuk si cowok cap playboy itu. Mulai dari pacarnya, mantan, gebetan, apa yang dikasih ke pacar, dan banyak lainnya yang tiap hari pasti menarik untuk dibahas.
Beberapa gosip heboh yang legend diantaranya Berlian yang jadian dengan Suci setelah hari pertama kali yang berkenalan di panggung itu, pacarannya hanya berjalan satu bulan. Dan, kini si Suci masih aja mengejar Berlian supaya mau jadi pacarnya lagi. Sampai terbentuklah sebuah sebutan Duo R yang dibuat Suci untuk teman-temannya dan teman-teman Berlian. Katanya sih singkatan dari Raja dan Ratu.
Ya tahulah, maksud dari Raja pasti si Berlian dan Ratu pasti si Suci. Apalagi jika dikantin, Duo R itu selalu di satu meja yang sama. Sebenarnya, teman-teman Berlian tidak pernah mengatakan bahwa mereka Duo R, lebih tepatnya hanya diam saja. Tapi, siapa juga yang akan menolak apabila didekati wanita paling cantik di sekolah seperti Suci dan teman-temannya. Katanya sih, teman-teman Suci yang berjumlah 4 orang ini sudah melalui seleksi kecantikan sesuai standard yang dibuatnya. 2 dari kelas 12, 1 dari kelas 11, dan 1 kelas 10. Kak Anggi juga digosipkan ditawari dulunya, tapi ia menolak karena sudah kelas 12 waktu dulu.
Kemudian, tentang pacar-pacar Berlian yang keinginannya selalu dituruti Berlian, baik itu tas, baju, sepatu, dan lain-lain yang tentu saja harganya mahal, paling maksimal 5 juta yang diperoleh oleh pacar Berlian untuk sekali jalan saja.
Perlu diketahui mantan Berlian itu seperti rombongan festival yang sedang berparade. Di kelas Permata saja, sudah terdapat 5 mantan. Kalau semua mantan Berlian dijadikan kelas ya, dengan nama kelas MANTAN BERLIAN. Mungkin akan menyaingi kelas IPS yang berjumlah 4 kelas dengan masing-masing murid sebanyak 40 siswa. Sungguh Berlian memiliki potensi mendirikan usaha dengan pegawainya adalah mantannya. Udah cantik pegawainya dan tidak usah seleksi karena langsung diterima bekerja.
Kalau gitu, ayo pada jadi pacar Berlian. Minimal lulus bisa dapet kerja, minimal office girl lah di perusahaan MANTAN BERLIAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlian Permata
Teen Fiction"Jangan terlalu benci nanti cinta" "Nggak akan" Musuh abadi sejak zaman SD, dipertemukan kembali di SMA. Sudah 2 tahun penyamaran Permata tidak terdeteksi Berlian. Namun tinggal satu tahun sebelum lulus, penyamarannya terbongkar. Sebab jus strawber...