71| Untuk Yang Kesekian Kali

490 55 10
                                    

Beberapa bulan setelah hari bahagia Nazeefa, menjadi hari perpisahan untuk Syra. Waktu yang ditunggu Syra untuk membentangkan sayap kariernya sudah didepan mata, walau keraguan selalu datang kapan saja. Membuat Syra kadang merasa ingin mengurungkan niatnya, untungnya selalu ada Rey, dan sahabat-sahabatnya yang selalu mendukung diujung panggilan telepon.

Beberapa kali, Syra bertemu dengan Kiara hanya sekedar makan siang bersama atau menghabiskan weekend berdua. Mereka beruntung karena sempat satu kota.

Natalie, Maudy maupun Zifa tak bisa saling berjumpa karena situasinya yang sudah berbeda. Mereka mungkin sudah disibukkan dengan beragam hal lainnya.

Hari dimana keberangkatan Syra menuju Singapura tinggal 1 minggu lagi, Syra menjadi sibuk mempersiapkan ini itu dia pastikan tidak ada yang lupa atau lewat sedikitpun.

Syra tengah bersiap memilah beberapa baju yang menggantung pada rak salah satu brand ternama di mall sambil mengapit handphone pada pundak dan telinganya.

"Iyaaa, abis belanja aku langsung pulang.." ucap Syra pada seseorang di ujung telpon.

Seseorang lelaki dengan kemeja curduroy berwarna coral melapisi kaus putih dan celana yang sangat pas terlihat menjawab panggilan diujung telpon Syra.

"Yakin.. gamau makan dulu ?" Jawabnya sambil mendekat kearah Syra.

Mata Syra membulat, rasanya selalu membahagiakan setiap seseorang yang kini dihadapannya selalu datang tiba-tiba.

Dengan telepon yang masih menempel pada kupingnya padahal sudah berada di depan mata.

"Udah selesai belanjanya?" Kata Rey sambil mendekatkan mukanya condong kearah Syra.

Syra tersenyum mendengar suara yang masih tersambung ditelepon dan orang yang kini sudah didepan matanya lalu mengecup lembut keningnya.

Rey sesekali datang untuk memuaskan kerinduan pada tunangannya sekedar datang untuk makan malam bersama, atau ketaman hiburan berdua.

Sebulan dua kali atau bahkan setiap weekend, Reynand selalu mengusahakan pertemuan mereka, Sebelum pada akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak yang lebih jauh dari ini. Rey mau menghabiskan waktu bersama mereka lebih sering karena sebentar lagi mereka akan merasakan Ldr yang sesungguhnya.

"Kamu kok tau aku ada dimall ini.." tanya Syra saat mereka sudah di mobil menuju restoran favorit mereka.

"Cuman mall ini yang deket sama kantor kamu Syr. Dan kebetulan kamu lagi liat-liat baju disitu."

Syra mengangguk dan menggunakan safety beltnya.

"Aneh banget rasanya, biasanya tiap hari ketemu, ini cuman bisa video call, ketemu cuman weekend doang." Rey menggeleng sambil fokus dengan jalan.

"Iya bener, dulu aku bisa liat kamu pagi, siang sore. Sekarang cuman malem doang. Itu juga gabisa aku pegang-pegang.." Syra menjawab dengan nada manjanya sambil menusuk pipi Rey yang kini sengaja ia kembungkan.

Laki-laki ramah seperti Reynand dapat terlihat lucu dan menggemaskan saat hanya berdua dengan Syra.

"Kita mau kemana.. mas?" Tanya Syra sambil melirik kearah Rey.

"Ouurgh.." Rey menepuk dadanya sendiri. Terasa senang dan tak kuasa saat Syra memanggilnya dengan sebutan 'Mas'

Syra hanya tersenyum geli melihat tingkah Rey.

Syra pun tidak tau mengapa Rey membawanya keluar dari mall padahal tadi Ia mengajaknya makan. Saat mobil memasuki hotel, Syra terkesiap.

"Rey? Kok kita kehotel?.." tanya Syra.

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang