37| Mengabu

659 43 0
                                    

"Permisi ada Jibran?" tanya Syra saat ia memasuki ruangan yang dipenuhi dengan tentara lainnya

"Oh dia sedang menghadap komandan mbak, mari saya antar ke sana" kata salah seorang tentara bahkan Syra tak mengenali nya

Syra diantarkan pada ruangan yang dia tau ini dimana dan itu ruangan Siapa.

Ruangan papa Zifa, Bapak Jenderal

"Saya memilih berpindah tugas jika bapak Izinkan. itu mungkin agak lebih baik"

"Sebenarnya saya belum memiliki pengganti dirimu sebagai inspektur perang. Jadi surat itu belum bisa saya tanda tangani" kata kata itu sudah terdengar ditelinga Syra bahkan saat tentara ini membuka pintu untuk meminta izin menemui Jibran

Jibran agaknya sedikit lega. Pada kenyataannya iapun tak ingin pindah dari kota ini, kota dimana Dilan mengenal Milea begitupula Jibran mengenal Nazeefa "semoga saja tidak ada pengganti gue" doanya

Tok.. tok.. tok..

"Maaf komandan, ada yang ingin bertemu Kapten Jibran" kata tentara ini membuka pintu dengan sopan

"Siapa? sibuk sekali, dia sedang menghadap saya bisa tolong tidak diganggu?" kata komandan tegas membuat Syra sedikit kikuk

"Siap, maaf komandan" lalu tentara itu menutup pintu kembali

"Lho kok?" Syra menahan pintu dan menampilkan dirinya didepan pak Andrew

"Syra?" perlahan suara pak Andrew melembut saat melihat Syra didepan pintu, membuat Jibran yang tadinya menunduk menjadi menoleh ke arah Syra

"Kita lanjutan nanti tentang ini" pak Andrew Zifa berbisik seperti itu kepada Jibran

"Kamu ga kuliah nak?" tanya pak Andrew saat itu, dari mukanya Syra tau bahwa pak Andrew tampak marah tapi ia bisa menutupi dengan masih bertanya lembut pada Syra, lagi pula berani beraninya Syra mendatangi pak Andrew di saat saat seperti ini.

"Ngga om, aku lagi mau nyempein sesuatu" kata Syra ribet

"Kenapa? ada apa Jibran?" tanya Om Andrew lagi

Jibran menggeleng lemah mana tau pikirnya tiba tiba Syra dateng ga jelas begini.

Syra mendadak kikuk ya kali dia mau cerita di depan pak Andrew begini.

"Syra, ini masih dalam waktu bekerja, ga baik kamu dateng sekarang sebaiknya pas jam makan siang, hargai profesi kami" kata pak Andrew menjelaskan

Membuat Syra berpikir "oh iya juga ya, duh gegabah banget lu Syr, berani beraninya nongolin diri lu disini, papa Zif lagi bingung gitu masih bisa aja jelasin lembut ke lu"

"Iyaudah, maaf ya om, Syra tunggu diluar sampe Jibran selesai. Ehm sampe Jibran jam makan Siang" kata Syra kemudian bergegas pergi

Dia balik lagi lalu mengucap "Saya permisi om, maaf sekali lagi"

Pak Andrew hanya menggeleng lemah, mau marah gimana ga bisa dan ga enak jadi dia hanya menanggapi sebagaimana ia menanggapi anak perempuannya.

Syra menunggu di taman selama 90 menitan lebih membuat ia terkantuk kantuk, ia pikir hari minggu para tentara mendapatkan cuti seperti pegawai lainnya tapi itu salah. Emang si Syra sok tau dan selama itu Jibran ga keluar keluar juga dari ruangan itu "euhm nunggu sampe kapan nih, ngomongin apaan sih" benak Syra

"Syr" tiba tiba panggil seseorang yang ternyata adalah Davin

"Eh Dav?"

"Ngapain disini?" tanya Davin heran

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang