59| Telanjur mencinta

772 58 6
                                    

"Zifa mau kemana?" tanya pak Andrew tengah menonton bola bersama Davin juga Jibran

"Emm.. Mau nginep rumah Syra pa,, boleh yaaaa" Zifa mulai mengeluarkan jurus jitunya 'memelas'

"Kok ga izin dulu sama papa?"

"Iya ini lagi izin...."

"Ngapain tidur rumah orang? kan punya rumah sendiri"

"Sesekali lah paa, pengen main-main aja gitu"

"Iya kalo sekedar main kan gak harus tidur sana, sudah tidur aja dikamar mu"

Zifa memanyungkan bibirnya, "wah pa, jangan buat aku terkacangi dong"

Well, ia sendiri sudah mendukung tasnya sedari awal keluar kamar.

"Biarlah pa,, kan dirumah Syra. Jangan aja dia nginep dirumah cowo" bela mama dari dapur

"Mana nomor Syra? biar papa hubungi dulu"

"Astaga ribet sekalii" keluh Zifa, ia memutarkan bola mata jengahnya saat melihat papanya menghubungi Syra

Setelah percakapan singkat via telepon, akhirnya papa mengizinkan Zifa mengungsi kerumah Syra.

____

Syra dan Zifa akhirnya dapat menghabiskan waktu mereka bersama pada malam ini. Zifa berkesempatan menginap dirumah Syra. Karena setelah dipikir-pikir mereka sudah jarang menghabiskan waktu bersama.

Syra menyenderkan pundaknya pada sandaran sofa mengangkat kakinya dan fokus pada layar televisi dikamarnya.

"Syr? perasaan lu itu sebenernya gimana sih?" tanya Zifa yang duduk dimeja rias mengacak-acak semua alat-alat make up Syra disana. Hal yang lumrah dilakukan saat teman main atau mampir kerumah teman perempuan lainnya.

"Tu... tuu kaann.. gue bosen sama pertanyaan lu yang selalu berulang..." keluh Syra dengan malas

"Davin udah keluar rumah sakit, mungkin dia udah bergerilya ngedeketin perawat yang waktu itu"

"Gue dah tau, kita memang tak mungkin, tapi entah kenapa kita selalu bertemu. Gue dah tau hati ini harus menghindar tapi kenyataannya gue ini gak bisa"

"Lu nyanyi ya" lirih Zifa

Lagi dan lagi, pikirannya kembali pergi pada kejadian beberapa tahun silam, saat saat menyenangkan selalu terkenang mengalahkan kejadian menyakitkan yang sebenarnya lebih pantas untuk dikenang. Kejadian yang Ia anggap sebagai langkah pertamanya melupakannya, malah menjadi langkah yang membuatnya tersesat dan hampir gila.

Syra secara terus menerus memaksa untuk melupakan Davin dihidupnya tapi sekuat Ia mencoba, sebertahan itu pula Davin malah bertahta paling depan dihatinya.

Hal yang tadinya Ia pikir akan menjadi cara agar melupakan Davin menjadi lebih mudah, seakan mendapat jawaban bahwa ini malah semakin memperkeruh suasana, hati yang bahkan belum siap untuk cinta lainnya malah akan menyakiti hati lain yang berusaha masuk mengobatinya.

"Iyaa bener, lu cuman mempersulit keadaan" Ucap Zifa sambil tetap memoleskan entah apa di wajahnya

Syra hanya merenung Jauh.

"Syr, Gak ada salahnya lu coba buat balik lagi sama Davin kan?" entah pikiran darimana tapi Zifa tiba-tiba berbicara seperti itu.

Syra memberi tatapan tajam kepada Zifa.

'Gimana bisa, gue balik sama Davin yang jelas-jelas udah mengakui perasaannya sendiri untuk Zifa' pikir Syra dalam hati.

"Kenapa rasa ini ngeganggu banget sih" keluh Syra

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang