76| See You Again

465 54 13
                                    

Hi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi.

"A-yah"

Seorang anak kecil berjalan pelan membuat seseorang yang dipanggil dengan sebutan "ayah" itu lantas menoleh.

Davin, seorang yang dipanggil ayah dan yang memanggilnya adalah buah hati dari Nazeefa dan Jibran. Muriel Andrew Dirgantara dengan panggilan Ziel or baby Zi yang saat ini berusia satu tahun.

Zifa hanya tertawa kecil lalu menangkap tangan mungil itu, "ayah belum tiba sayang. Itu om Davin."

Davin tersenyum ke arah Jibran junior itu, Ziel sangat manis sama seperti ayahnya.

"Ziel mau main sama om?" sebenarnya tak sengaja ketemu Davin dilapangan upacara ini. Ziel lantas menggandeng Davin untuk mengajaknya berkeliling.

Memang Ziel dan Davin sudah saling melekat sejak kelahirannya.

Setelah satu setengah tahun berlalu, hari yang dinantikan Nazeefa akhirnya tiba. Dimana hari ini adalah hari kepulangan suaminya yang sudah cukup lama bertugas.

"Ziel sini sama oma, om Davin nya mau upacara dulu nanti main lagi."

Ziel digandeng dan dibawa pergi oleh omanya. Davin pun meninggalkan Zifa untuk menjadi petugas upacara penyambutan kontingen dari Lebanon itu.

Setelah upacara selesai, Zifa mencari keberadaan suaminya yang sudah lama tak ia jumpai. Awalnya Jibran hanya bertugas selama satu tahun, namun ada sebab sehingga tugasnya di perpanjang 5 bulan.

"Jibran!.." Panggi Nazeefa, mereka saling bertatap untuk beberapa detik waktu, setelahnya Zifa segera berlari menuju suaminya dengan membawa sebuah bucket bunga.

Zifa langsung membentangkan tangannya dan memeluk Jibran dengan sangat erat. Jibran juga sigap membalas pelukannya.

Zifa sedikit menangis haru, menatapi keadaan yang tidak kurang sedikitpun. Syukurlah dia pulang dengan selamat membawa nama dan raganya serta telah menyelesaikan tugas Negaranya.

"Jangan nangis.. aku udah pulang.." Jibran tersenyum sambil mengusap air mata dipelupuk mata Zifa.

"Tidak ada luka kan?" Lirih Zifa. Jibran hanya menggeleng sambil tersenyum hangat.

Zifa makin memeluknya lagi. Ah akhirnya harum tubuh yang hilang satu tahun lebih kini dapat dirasakan kembali.

"Dimana Ziel? Dia gak ikut?" Tanya nya kemudian.

Zifa menoleh kebelakang, rupanya orangtuanya sudah berada disitu sedari tadi. Jibran langsung menemui mertuanya itu dan bersalaman.

Ziel hanya mengintip dibalik omanya. Sebenarnya dia belum lancar berjalan. Hanya saja dia mampu berdiri kalau ada pegangan.

"Hai." Sapa Jibran berdadah sambil membungkuk menyetarakan posisinya dan Ziel.

Ziel hanya memperhatikan ibunya. Mungkin dia berpikir siapa ini orang tiba tiba say hai.

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang