6| Baku Hantam

1.3K 80 0
                                    

Fauzan berlalu menjauh ia tersadar ada langkah lain di belakangnya yang terus memanggilnya, ia benci harus mengatakan ini tapi ia marah dengan semua situasinya.

"Fauzannnn!!" Panggil Syra setengah putus asa. Entah mendengar atau tidak, tapi tiba-tiba orang didepannya berhenti.

Secepat kilat Fauzan menoleh "Lu bilang, dia ga ada pasangannya Syr!"

Tubuh Syra jadi kaku tiba-tiba orang didepannya berhenti membuat ia hanya berjarak dua jengkal didepan Fauzan. Syra memejamkan matanya akibat bentakan Fauzan.

Fauzan mencengkram kuat kedua pundak Syra menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Lu kan yang bilang Zifa ga bakal ada cowo lain?"

Syra paham betul Fauzan mencapai puncak emosinya, dia hanya diam memasrahkan diri tak berkata tak memberi penjelasan bahkan pertanyaan.

"Jawab Syra!" bentak Fauzan

"Kalo gue ga dateng hari ini lu ga mau temenan sama gue lagikan? sebenernya emang gue ga usah dateng Syr, dan lu ga usah repot-repot bilang gitu karena gue pun ga akan mau temenan sama pembohong kayak lu!" ucap Fauzan lagi

"Zan.." hanya itu yang keluar dari mulut Syra

Teman dia dari kecil bisa memutuskan persahabatanya cuma karena perempuan, dan dia tidak tau tau jelas apa masalahnya Fauzan bisa tiba-tiba jadi seemosi ini, pikir Syra dalam hati sambil terus menatap mata Fauzan.

Fauzan perlahan melepaskan tangannya merunduk mengusap mukanya.

Syra yang dari tadi menampung Emosi Fauzan tak kuat juga menahan dirinya ia meneteskan air matanya mundur lalu berlari menjauh.

Fauzan juga pergi entah kemana.

Sementara Zifa berlari menyusuri hotel ini mencari keberadaan Fauzan, Jibran juga ikut menyusuri tiap lantai demi mencari Zifa.

Dibasemen paling ujung terdapat loker lemari besi Jibran mendengar suara pukulan berkali-kali, ia mencoba mendatangai sumber suara tersebut.

"Fauzan." Panggil Jibran yang tertutup suara pukulan tangan Fauzan ke loker besi tersebut

Fauzan menoleh dengan mata emosinya,dia mengingat benar laki-laki ini adalah laki-laki yang membuat emosinya menjadi memuncak sekarang.

Fauzan mendekat ke Jibran menatapnya dalam dalam dan  tersenyum tak ikhlas,

BUG!

Sebuah pukulan tepat mendarat dipipi Jibran.

Jibran memegang pipi kirinya, namanya juga laki-laki emosi karena dipukul duluan pasti ingin mukul juga,

BUG!

Pukulan juga mendarat di pipi Fauzan yang membuat bibirnya berdarah, pelipis Jibran juga membengkak. terjadilah baku hantam disana.

Sampai akhirnya Zifa pun datang bak malaikat penyelamat yang menyelamatkan Fauzan dan Jibran dari pukulan hampir mahadahsyat.

Mereka tak menggubris kehadiran Zifa sampai-sampai Zifa terjatuh karena terdorong oleh kedua laki-laki ini, dan akhirnya mereka berhenti.

"Zifa!" Ucap mereka bersamaan

Jibran dan Fauzan sama sama mengulurkan tangannya untuk membantu Zifa berdiri. Namun keduanya tak Zifa gapai, ia berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun.

Zifa menatap Fauzan, Fauzan mengalihkan matanya, lalu Fauzan memegang bibirnya yang meneteskan darah  kemudian Zifa menatap Jibran, Jibran juga mengalihkan matanya memegang pelipisnya yang sekarang sudah terlihat sedikit membiru.

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang