39| I'm Angel

644 44 0
                                    

Karena posisinya saat ini sebagai wakil presma walaupun keterpaksan dan berat hati, Zifa harus menggantikan posisi Syra yang saat ini tidak memungkinkan untuk hadir rapat yang dari kemarin selalu terbatalkan.

Seharian penuh ia harus mengurus segala hal, dari urusan kelasnya hingga urusan BEM. Ia harus mengelus dada melihat tugas yang sangat sangat tertumpuk, ditambah para anggota yang menyerahkan semua data padanya.

Pukul 18.45 saat ini ia baru bisa keluar dari kampus
Ia melajukan mobilnya bukan untuk pulang kerumah, namun ia memilih untuk merehatkan diri sejenak pergi kedai minuman yang sering ia kunjungi saat pulang kuliah

"Parkir sini aja deh, bentar doang kok mumpung ga ada mang parkir" katanya memberhentikan mobilnya disisi jalan

Zifa melangkahkan kakinya memesan minumannya dan duduk sebentar disana sambil berkipas kipas ria sembari menyumut minuman dingin ini.

Tak sengaja menoleh, ia membulatkan matanya saat melihat mobilnya diderek oleh petugas dishub.

"Teh sepertinya mobil kamu kena. Soalnya hari ini sedang ada patroli pemantau kendaraan yang suka parkir liar" ujar si pemilik kedai

"Waduu kenapa akang ga bilang dari awal"

Zifa pun lantas berlari menemui orang itu yang berani beraninya mengangkut mobilnya tanpa izin darinya.

"Seetopppp" teriaknya

"Ini kenapa mobil saya diangkutt" tanya Zifa pada orang ini

"Apa kamu tidak melihat?"

"Lihat apa?"

"Itu" petugas ini menunjukkan palang 'dilarang parkir' yang berada didepan mobilnya namun Zifa tak menyadarinya karena tertutup oleh pepohonan

"Hah? Lha pak saya ga liatt, saya ga tau" ucapnya

"Sengaja atau tidak. Kamu sudah melanggar norma yang berlaku"

"Tapi pak—-"

"Datang saja ke kantor pusat bawa semua surat-surat kendaraan. Saya tunggu disana" Kata orang ini berlalu kedalam mobil penggerek meninggalkan Zifa tercengang disitu melihat mobilnya sudah berjalan terangkut.

A P E S

Ia mencoba menghubungi Davin, tetapi tidak diangkat sekalipun. Atau mungkin ia masih dalam waktu kerjanya
Setelah menunggu lumayan lama duduk dipinggiran trotoar dengan wajah pasrahnya. Siap siap dihantam papa pulang ini . Masih saja tidak ada tanda-tanda kedatangan Davin. Yang sedari tadi di wa-in hanya ceklist dua abu abu tidak ada perubahan. Zifa pun nekat mendatangi Davin di Batalyon sebelum ia pulang kerumahnya. Ia tau bahwa jam jam segini papa tak mungkin ada di Batalyon.

•••

Hari-harinya selalu ditemani oleh Davin Diharja, yang selalu menetap setiap selesai dari pekerjaannya, menghampiri rumah sakit.

Setiap hari juga selama di rumah sakit, Syrah menjalankan latihan berjalan supaya kakinya tidak terlalu ter-manja-kan seperti orangnya. Walaupun tidak parah parah banget, tapi harus melakukan uji coba supaya jika sudah rawat jalan, pasien tidak akan melakukan kesalahan kembali, seperti yang dilakukan Syrah. Dah tau kaki sakit masih saja dibawa berjalan.

Ia ditempatkan pada tempat khusus yang telah ada cagar cagar untuk menahan supaya tidak terjatuh saat belajar menggerakan kaki kembali, Davin mendampinginya, memeganginnya sampai ketika ia kan terjatuh, dengan sigap Davin membopong Syrah

"Hati hati" kata Davin lembut "coba lagi ya" sambungnya menyemangati wanitanya ini

Syra merasakan desuran kehangatan setelah sekian lama tidak ia rasakan dengan tatapan dari coklatnya bola mata lelaki ini, "Davin yang dulu. Davin yang pertama kali gue kenal. Davin yang selalu buat gue tersenyum, dengan guyonan recehnya"

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang