77| Sisa Rasa

338 38 12
                                    

Pertama-tama, maaf ya part ini belum jadi part terakhir hihihi. Selamat membaca 😚

—————————————————-—————

Singapura.

Davin tengah menghadiri acara keluarganya di Malaysia. Ia mengambil beberapa hari untuk cuti, mumpung lagi di Malaysia yang berdekatan dengan Singapura, mengapa tidak sekalian untuk mampir mengunjungi sang pujaan hati. Mereka memang sudah berjanji akan bertemu setelah Davin menyelesaikan acaranya.

Ting.

Dentingan lift menandakan pintu lift akan segera terbuka.

Davin menghitung urutan nomor mencari pintu bernomor 032. Ia menemukannya.

Sesuai arahan seseorang di meja information, Davin dengan mudah menemukannya karena sebelum itu Syra terlebih dahulu menelpon pihak keamanan untuk memberi Davin akses menuju ke apartemennya.

Setelah menunggu sebentar, akhirnya Syra keluar dan langsung tersenyum melihat pria itu. Tanpa rasa gengsi juga, Syra memeluknya.

"Yeay akhirnya dateng!" Ucapnya senang. Davin pun ikut tersenyum. Syra mempersilahkan Davin masuk.

Untuk dua hari Davin akan menghabiskan waktunya bersama Syra. Syra mengajaknya berwisata keliling negeri singa tersebut sembari mengembalikan chemistry yang sempat hilang.

Kencan, untuk pertama kali setelah mereka mengucap masih sama-sama menginginkan.

Syra mengajak Davin berlibur ke pantai Siloso.
Ia sendiri pun sudah tidak sabar untuk menginjakkan kakinya kebibir pantai. Ia berlarian kecil menyentuhkan kakinya pada air yang sedikit terasa hangat, matanya mengamati gulungan ombak yang mengimbas bersamaan dengan arah angin, rambutnya terurai membiarkannya tertepa.

Davin menatap Syra dari belakang, mengamati bagaimana senyum tawa itu terukir dia bersyukur dapat kembali meluangkan waktu bersamanya. Dia sudah menyiapkan kamera yang menggantung dilehernya, bukan hanya untuk memotret Syra, tapi dia juga suka memotret keindahan alam yang dia kunjungi. 

Syra menoleh menatap Davin, "Davin, kesini ah gak seru disitu aja. Nanti ajalah foto-fotonya, ayo main air dulu."

"Kamu gak bilang kalo mau kepantai."

Syra mendekati Davin, lalu mendorongnya hingga sepatu Davin tercelup ke air.

"Syra ih! Aku mau lepas sepatu dulu."

"Kelamaan si." Syra berlari sambil tertawa usil.

Davin melepas sepatunya, melemparkannya begitu saja. Kemudian mengejar Syra yang sudah berlari menjauh.

Syra membuat gambaran dengan tangkai kayu dipasir, gambaran separuh hati. Ia melemparkan tangkai kayu tersebut kearah Davin, dan memintanya untuk menggambar separuhnya lagi. Davin tersenyum, lalu mengikis pasir mengikuti cerminan gambaran Syra, hingga terbentuklah sebuah gambaran hati.

"Syr, baju kamu basah." Ucap Davin melihat cardigan Syra yang terkena imbasan ombak pantai.

"Alasan." Syra tertawa melihat Davin yang mengejarnya kembali. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia merasa benar-benar bahagia.

REBORN [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang