Haloha!! Happy Reading gaisuu~~ Ayok oleng-oleng ke kakak Joshua
💖💋✨
•••
Masterchef Indonesia saat ini sedang naik daun. Apalagi karena ada chef ganteng dan muda Joshua. Bukan Joshua Suherman loh yaaa. Hehehe.
Ganteng-ganteng galak.
Walaupun wajahnya bak malaikat, hati Chef Joshua sepertinya terbuat dari api. Makanya setiap dia berbicara bawaanya panas dan pedas. Duh nyelekit banget pokoknya.
Kalo bahasa kerennya sih savage.
Tapi dia mah supeeeeeerrrr savage!!
"Gak enak, menjijikan. Kamu buat makanan atau sampah sih?!"
Ya kira-kira itu lah ucapan Chef Joshua ketika menilai.
Bawaannya mau nangis aja dengernya.
Sekarang babak final. 3 Chef terpilih ada aku, Tanita, dan juga Miccel.
Kita di suruh buat smoke beef mewah ala Chef Joshua. Dia memperagakan cara membuatnya, huh kalo sedang memasak kenapa bawaanya dia selalu hot dan gentle sih. Seketika aku bisa membayangkan masa depanku dengan dia. Pasti aku selalu dimasakinnya.
Ahahahaha cukup halunya. Dia menatapku sengit karena aku bengong dan diam. Seakan tidak memperhatikan dia memasak.
"(Y/N) kamu udah jago banget hah? Sampai gak mau merhatiin saya?!" Ucapnya galak.
"E-engga, saya merhatiin kok. T-tapi Chef Joshua bisa munduran lagi gak?"
"Apa?!" Tanya Chef Joshua galak, tapi dia memundurkan beberapa langkahnya "Nih udah"
"Duuuuh bukan gitu chef," Aku menampilkan cengiran bodohku.
"Maksud saya, munduran dikit gantengnya. Gantengnya kelewatan, saya jadi gak fokus kan nih"
Satu studio bersorak karena gombalanku barusan. Hahaha aku terlalu berani gombalin Chef yang terkenal galak itu.
"Kiw Kiw~~"
"Hehehehehe" Aku mentertawakan diriku. Duh aku jadi malu.
Dan parahnya, Chef Joshua tersenyum.
Membuat aku ambyar.
Oh tidak-tidak. Maksudku membuat satu studio dan satu Indonesia ambyar karena senyuman malaikatnya.
'TUHAN TOLONG AKU!!!' Jeritku dalam hati. Tak bisa dipungkiri aku deg-deg an karena melihat senyumannya.
•••
Acara selesai. Aku mendapat juara 1 yeayyyy!!! Disusul oleh Miccel dan Tanita sebagai juara 2 dan 3 nya.
Aku bahagia, tentu saja aku bahagia karena menang. Tapiiiii ada satu hal lagi yang membuat aku lebih-lebih bahagia lagi.
Mau tau apa??
Aku diantar pulang oleh Chef Joshua.
Ulululu senangnya diantar idola. Walaupun galak, tetap saja tidak bisa dipungkiri aku ngefans sekali dengan chef ganteng itu. Bakat memasaknya sungguh bukan main, idamanku sekali.
"Makasih chef" Aku tersenyum lebar, tidak bisa menutupi rasa bahagia ku.
Chef Joshua atau ku sebut saja Joshua, dia membawa koperku masuk ke rumah.
"Mamah papah kemana?" Tanyanya.
"Masih di luar kota kayaknya"
"Ya udah nih gak papa sendiri di rumah?" Aku mengangguk.
"Gak mau ke rumah aku aja? Nginep gitu?"
"Ihhhh apa siihh kak Joshuaaa, diem aja deh mending" Aku ngambek dan Joshua hanya terkekeh saja.
Iya, aku dan Joshua itu teman masa kecil. Tapi kita baru ketemu lagi pas di Masterchef Indonesia. Hehehe sebenernya aku sengaja ikut kompetesi itu biar bisa ketemu dengannya lagi.
Diam-diam saja ya. Jangan sampai Joshua tahu.
Takutnya dia geer mengira aku suka padanya. Walau itu benar sih, anggap saja dia cinta pertamaku. Eaaa.
•••Sekarang aku dan Joshua ada di depan teras rumahku. Joshua pamit pulang karena sekarang jam menunjukan pukul 10 malam.
"Mana kiss nya?"
"Hah?"
"Kan biasanya kalau aku pulang, kamu nyium aku. Sekarang gak mau nih?" Tanya dia menepuk pipinya, mengingatkanku pada masa kecil yang sangat suka menciumi Joshua.
"Akhhh jangan diingetin dong! Kan aku jadi malu kak" Aku bersemu merah, malu sekali mengingatnya.
Joshua terkekeh, gemas sekali melihat tingkahku. "Jadi bener nih gak mauuu??" godanya padaku.
Mau tidak, mau tidak yaaa??
Dengan langkah kecil aku mendekatinya, lalu mencium pipinya secepat kilat.
Huh rasanya jantungku mau meledak!! Malu sekali aaaa!!
Joshua tersenyum lalu mengusak puncak kepalaku pelan "Anak baik hehe~"
Aku mendorong tubuh Joshua. Dia memang jago sekali membuat anak perawan dag-dig-dug ser.
Kita berdiri di depan mobil Joshua, pintu sudah terbuka tapi orangnya belum masuk-masuk juga.
"Kak Joshua cepet gih pulang, dah malem tauuu"
"Ngusir nih?"
"Iyaaa, udah gih hush hush"
"Hehehehehe" Dia malah tertawa.
"Apa lagi?" Tanyaku. Aku menangkap gerak-gerik Joshua masih ingin mengatakan sesuatu.
"Aku gak bisa mundur"
"Khem?"
"Mundur gantengnya hehe~" Dia tertawa lebar, aku jadi ingat gombalanku tadi pagi "Ouh" Balasku.
"Dan mundur dapetin kamu,"
"Kamu mau kan jadi pacar aku, (Y/N)?"
Sekian terima shua😘😇
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...