[SELAMAT SIANG WAHAI PARA PEMBACA~ wkwkwk. Yo, wellcome back dengan Zizi disini.
Ini cerita selingan ya, karena work Hoshi × Yeji belum selesai hehe. Jadi mari kita ke lapak Seungcheol dulu.
Happy readingg😊]
🌱🌱🌱
"Cukup!"Semua orang yang ada di ruangan tersebut langsung menoleh ke sumber suara yang tidak lain dan tidak bukan adalah pelatih paduan suara.
"Kalian semua dipersilahkan untuk keluar. Sampai jumpa minggu depan." Ucap beliau sambil mengambil barang-barang miliknya keluar ruangan.
"Ah, untuk Nona Park, anda di tunggu oleh Choi Seungcheol di ruangannya."
Aku hanya menganggukkan kepala tanpa menjawab apa-apa. Hal ini sebenarnya sudah biasa terjadi, dan karena itu aku selalu dibicarakan oleh teman-temanku ini.
Tapi itu tidak pernah jadi masalah untukku. Silahkan saja mereka membicaranku. Jangan sampai mereka berani melawanku, karena aku yakin mereka tidak akan selamat walau hanya sebentar.
🌱🌱🌱
Brak!
"Rupanya dirimu sudah di sana," ucap Seungcheol lalu merentangkan tangannya agar aku memeluknya. Tapi aku hanya melipat tangan sambil memperhatikannya.
"Ayolah, don't you miss me?"
"Are you crazy?" kataku memutar bola mata malas sebelum beranjak dan memeluk Seungcheol.
"Good girl." Ucapnya lalu menepuk-nepuk kepalaku.
Setelah di rasa cukup lama–fyi, Seungcheol ini lumayan manja kalau berada di dekatku–aku melepas pelukannya dan menatap matanya.
"What do you want, huh?"
Seungcheol tersenyum tipis—lebih tepatnya menunjukkan smirk tampannya. Ia berdiri mendekatiku dan berbisik tepat di telingaku.
"You must get one prey or," perkataan Seungcheol menggantung, tapi aku tau kalau ia akan mengancam—
"I will kill your lovely."
—Joshua
🌱🌱🌱
Sebenarnya kalau kalian bertanya apa yang aku lakukan sekarang adalah menjadi budak Seungcheol.
Well, Choi Seungheol merupakan pengajar yang pesonanya tidak bisa dilewatkan. Hampir semua orang menyukainya, terlebih Seungcheol merupakan orang yang ramah.
Tapi dibalik itu semua, Seungcheol punya jiwa-jiwa yang bahkan seumur hidupku tidak menyangka kalau aku akan melalukannya—juga.
Human Traffic.
Mungkin kalau kalian jadi aku, jelas-jelas akan menolak permintaan yang benar-benar konyol, sungguh. Tapi yang jadi masalah adalah Choi Seungcheol tau kelemahanku, yaitu dengan mengancam nyawa Joshua.
Joshua Hong, teman dekatku sekaligus orang yang aku sukai selama ini. Karena itu Seungcheol selalu mengancam dengan menyebut nama Joshua. Bukan apa-apa, keluarga mereka percaya aku–yang merupakan tetangga nya dulu–bisa membantu Joshua jikalau ada masalah.
Padahal dengan berada di sekitarku akan menjadi masalah yang sesungguhnya. Maka aku selalu menuruti perkataan Choi–gila–Seungcheol dari pada mengorbankan Joshua demi keegoisanku.
"Who's my target?"
Aku bertanya dengan audio yang menempel di telingaku sambil melihat sekitar seperti orang-orang lainnya. Hari ini Seungcheol memintaku untuk ke tempat Namsan Tower. Dia bilang ada seseorang yang harus dibunuh malam ini.
Hal gilanya adalah aku harus melakukan di daerah Namsan Tower. Yang benar saja?! Mana mungkin aku melakukan di tempat ramai begini. Namun karena Seungcheol sudah menyusun strateginya, maka aku hanya bisa pasrah.
Dan tau siapa targetnya? Sepupunya sendiri, Choi Yujin.
"Kalau kamu yang melakukan, maka namaku akan bersih. Lagi pula ia tidak mengenal dirimu."
Begitu katanya ketika aku bertanya mengapa harus aku yang membunuhnya. Padahal Seungcheol bisa melakukannya sendiri di tempat yang lebih aman.
Aku mengikuti kemana pun Yujin pergi. Kebetulan ia sendiri dan aku dengan mudah bisa melakukan hal ini. Yujin sepertinya menyadari kalau ia diikuti. Hingga akhirnya di tempat yang mulai tertutup dan sepi, Yujin berhenti.
"Siapa kamu?! Aku tau sedari tadi kamu membuntuti ku terus!"
Aku menyeringai mendengar suara lantangnya. Gadis di depanku cukup menarik.
Aku mengeluarkan pisau lipat di kantung sebagai ancaman, lalu memutar-mutar gagangnya sambil berjalan maju.
"Wow, kamu pasti orang suruhan Choi Seungcheol."
Aku tidak terkejut sama sekali. Karena memang Yujin ini diburu oleh sepupunya sendiri. Biarlah, aku tidak peduli.
"Then? What can you do?" kataku yang malah dibalas tawa olehnya.
"You can't do anything, sorry. Just tell Seungcheol because he can't kill me."
Wah, gadis ini menatang seorang Nona Park.
"Let me see, what can—"
Ucapanku berhenti karena suara sirine berbunyi. Dapat aku lihat wajah Yujin menyeringai karena merasa menang. Tapi ia salah, justru aku tidak peduli apapun.
Dor! Dor! Dor!
Yujin melotot namun setelah itu terjatuh. Dia tidak menduga aku tidak lari, karena aku sudah terbiasa. Setelah itu aku langsung menusuk perutnya perkali-kali hingga ia keluar darah. Sebelum akhirnya anggota kepolisian datang.
"Angkat tanganmu! Atau kami akan menembakmu sekarang juga."
Aku menjatuhkan pistol lalu mengangkat tangan. Yujin di bawa pihak kepolisian ke dalam mobil yang lain. Sementara tanganku di borgol dan di tarik paksa untuk ikut.
Ketika kami sampai di depan pintu mobil, sebuah mobil kepolisian lainnya mendarat di belakang mobil polisi yang niatnya akan membawaku. Pria yang ada dalam mobil tadi keluar dengan pakaian polisi yang lebih lengkap serta berjalan gagah dan menghampiri ku.
"Orang ini biar saya yang bawa. Kalian urus korbannya."
Mereka langsung menurut dan membiarkan aku di bawa oleh pria ini. Aku di bawa duduk di kursi samping kemudi. Setelah mobil polisi di depanku pergi, orang yang disampingku segera membuka borgol dan membebaskan tanganku.
"Good job, girl. You must get the achievement."
Aku hanya tersenyum tipis lalu memeluk orang tersebut. Siapa lagi kalau bukan Choi Seungcheol?
🌱🌱🌱
Semoga dapet feelnya hehe
Semangat gais puasanyaaaa!!!!Oh iya, mau ngingetin lagi buat yg request boleh di dm aja Zizi nya (asekk dm dm bahasanya wkwk)
Sampai jumpa di work selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...