"(y/n), kamu datang kan nanti?"
Aku menyerit bingung mendengar pertanyaan Aeri. "Kemana?" tanyaku padanya.
"Nanti sore Ryu Eunjung ngadain pesta ulang tahun. Kamu ikut kan?"
Sejenak aku berpikir dahulu sebelum menjawab pertanyaan itu. Ryu Eunjung mengadakan pesta ulang tahun dan ia mengundang semuanya angkatan kami untuk datang ke acaranya. Well, Eunjung lumayan famous baik di angkatan kami, angkatan sebelum dan sesudahnya.
Baru aku mau menjawab pertanyaan Minhee, sang pemilik acara datang menghampiri kami.
"Hai, zeyengg zeyenggkuuu." Ucapnya sambil melemparkan kiss fly ke arah kami. "Kalian pasti datang kan? Iya kan? Iya dong! Kalau enggak datang rugi loh, kan free. Tinggal datang, ngucapin selamat, terus nongki-nongki sama temen. Oke? Oke deh! Aku mau ketemu zeyengku yang lainnya. See you in my party!"
Aku dan Minhee melongo, menatap punggung Eunjung yang makin menjauh. Dia nanya, tapi dia juga yang jawab. Mana ngomongnya panjang lebar kayak kereta api kan. Minhee menepuk pundakku.
"Baru tau kan dibalik sisi manisnya Eunjung, ternyata dia bawel dan ... sedikit aneh." Katanya yang ku balas dengan anggukan. Benar juga sih, soalnya Eunjung jarang berkomunikasi dengan kami, makanya aku baru―
"Sama, aku juga baru tau." Kata Minhee lalu melenggang pergi.
Loh? Kirain dia udah tau duluan, ternyata belum. Dasar Kang Minhee!
***
Ayo ladies & gentleman
junbiga dwaettdamyeon bureulge yeah!
ttan nyeoseokdeulgwaneun dareuge
nae seutaillo nae nae nae nae seutaillo eo!
Pas banget lagunya diputar ketika aku baru saja memasuki sebuah tempat pilihan Eunjung untuk merayakan ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga. Tau nggak dimana tempatnya? Sebuah bar milik paman salah satu temannya. Oh wow, aku bahkan tidak menyangka akan memasuki sebuah bar diusiaku yang menginjak dua puluh dua.
Ulang tahunku lima bulan lagi, jadi usiaku masih dua puluh dua.
Ngomong-ngomong aku ke sini tidak sendiri, ada Kyungmi, Minhee dan Jinae. Sebenarnya kami bingung mau ke arah mana, karena bar ini sendiri tidak terlihat seperti bar. Lebih tepatnya sebuah rumah yang di dekor menjadi tempat bar.
Kami pun segera menemukan Eunjung di ujung sana–ia sedang mengobrol dengan temannya, sehingga kami menghampirinya. Seperti yang tadi dikatakan oleh Eunjung sendiri.
Tinggal datang, ngucapin selamat, terus nongki-nongki sama temen.
"Eunjung!" panggil Kyungmi membuat sang empu menengok ke sumber suara.
Ia terlihat senang dengan sikapnya yang tersenyum lebar lalu berlari menghampiri kami.
"Astaga! Kalian tau, aku senang sekali karena kalian datang dan―apa ini?" tanya Eunjung seraya mengambil tote bag yang diberikan oleh Jinae. "Ini hadiah dari kami, ngomong-ngomong ini hadiah patungan, jadi kalau cuman satu jangan misuh-misuh yaa." Kata Minhee yang ku balas dengan senggolan. Kalau bicara tidak pernah disaring lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Kısa HikayeChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...