[Malaaam semuaaaa🙋🙋, Zizi akhirnya bisa update setelah melewati berbagai rintangan menghadang, eaa😋. Zizi minta maaapp banget kalau cerita ini absurd yaaa😂😂
Okelah kalau begitu, happy reading guysss. As always, Zizi zeyeng kalean😍😘😻❤💞💘💖]
p.s : cerita ini disponsori oleh Yakult
You Version
Hari ini kamu lagi di perpustakaan bersama Wonwoo. Kamu satu kelompok dengan Wonwoo dan kalian memutuskan untuk mengerjakan tugas tersebut di perpustakaan.
"Wonwoo, ngerti yang ini nggak?" Kamu bertanya pada Wonwoo yang sedang menulis rangkuman dari buku yang dibaca. Wonwoo menggeser buku kamu lalu melihatnya.
"Siniin pensilnya deh." Kamu memberikan pensil tersebut kepada Wonwoo, lalu ia menuliskan sesuatu sebelum memberikannya kepadamu.
Wonwoo memberikan buku kamu lalu kamu melihat tulisan pensil Wonwoo. Kamu mengangguk senang karena Wonwoo berhasil memecahkan masalahnya. Kamu menepuk lengan Wonwoo yang dibalas senyum tipis olehnya.
Kamu menyalin tulisan Wonwoo ke dalam buku tulis milikmu. Setelah selesai kamu melihat ke arah Wonwoo yang masih sibuk dengan tugasnya. Karena kamu merasa bosan, kamu memutuskan untuk mencari buku bacaan di sekitar tempat kamu.
Terdapat sebuah buku yang menurutmu menarik perhatian, tapi tingginya melebihi dirimu. Kamu mendengus kesal dengan meniup ponimu. Lalu kamu berusaha untuk mengambil buku tersebut dengan berjinjit. Tinggal sedikit kamu meraih buku tersebut tapi kamu kehilangan keseimbangan.
Kamu hampir jatuh apabila tidak ada yang memegangmu. Kamu melihat ke belakang dan ternyata Wonwoo yang memegangmu. Kalian diam sebentar sebelum ada sebuah suara yang memanggil namamu.
"(Y/n)..."
Kamu dan Wonwoo menoleh ke belakang tanpa melepaskan posisi kalian. Begitu tau siapa yang memanggilmu, buru-buru kalian menjauhkan diri. Kamu baru menyadari kalau posisi kalian seperti Wonwoo yang sedang memelukmu dari samping. Kalian sama-sama berdeham lalu kamu melirik Wonwoo yang menggaruk tekuknya.
"Seungkwan ini–"
"Jadi kalian ada main ya di belakang?" tanya Seungkwan pada kamu dan Wonwoo dengan nada suara dingin. Kamu mengulum bibirmu, suara Seungkwan benar-benar
berbeda."Sengkwan, kita nggak ada apa-apa. Tadi aku sama (Y/n) lagi–"
Seungkwan mendengus kesal lalu maju, membuat kamu merasa takut. Wonwoo yang menyadari ketakutanmu langsung maju sedikit. Kamu belum pernah merasa setakut ini karena kamu tau kalau Seungkwan udah marah dia bisa berubah seratus delapan puluh derajat.
Seungkwan menatap sinis Wonwoo yang berusah melindungimu. Hingga tanpa aba-aba Seungkwan memukul Wonwoo. Kamu menutup mulut melihat Wonwoo yang terjatuh. Kamu berjalan keluar sebentar–untuk melihat apakah ada orang lain atau pengurus perpustakaan di sini, setelahnya kamu menahan Seungkwan agar tidak memukul Wonwoo yang belum berdiri. Mungkin dia masih syok dengan Seungkwan yang tiba-tiba memukulnya.
"Seungkwan, udah. Kasian Wonwoo." Katamu berusaha menghentikan Seungkwan dengan memeluknya. Tapi Seungkwan melepas pelukanmu begitu saja. Bahkan ia menatamu tajam.
"Kamu kasian dengannya? Lalu gimana aku?! Apa kamu nggak kasian dengan aku yang sakit ngeliat kamu dengan Wonwoo tadi, hah?!"
Kamu menangis mendengar Seungkwan membentakmu. Belum pernah Seungkwan membentakmu seperti ini.
Lalu Seungkwan meninggalkanmu yang sedang menangis. Kamu menghapus air matamu kemudian berjalan mendekati Wonwoo yang sedang mengelap sesuatu di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...