[Double Update untuk Carat Tercintah;3]
"Kenapa kau belum memakan makananmu juga?!"
Aku menundukkan kepalaku, tidak berani membalas.
"Padahal hanya kau yang aku perlakukan secara spesial, tapi sepertinya kau ingin diperlukan seperti yang lain." ucapnya dengan nada yang membuat bulu kudukku merinding.
Ia langsung memegang tangan kananku yang sedang bertumpu pada lututku, membuat diriku terpaksa untuk berdiri.
Ia mengangkat daguku dengan jari telunjuknya, bertatapan dengan wajahnya. "Aku tidak suka jika kau memalingkan wajahmu dariku."
Aku tidak peduli. Langsung saja aku memalingkan wajah ke kanan. Ia langsung memegang daguku dengan kasar.
"Ck, keras kepala. Sudah—"
"Joshua!"
Aku langsung melihat ke arah orang yang sudah memanggil Joshua tadi.
"3 jam kedepan kau harus pergi ke agensimu, Joshua Hong." ucapnya dengan nada menjengkelkan. Mungkin ia bosan mendapat panggilan-panggilan untuk membawa Joshua kembali, sementara Joshua sendiri tidak peduli.
"Urusan kita belum selesai." tukasnya dengan sarkastik.
Joshua lalu mendorongku hingga aku jatuh berbaring di sana. Pinggangku hampir patah rasanya.
"Pastikan ia memakan makanannya." ucap Joshua pada rekannya lalu pergi dengan menutup pintu dengan kencang.
"Park (y/n)," aku mendonggak, "Aku tidak mengerti mengapa Joshua memperlakukanmu berbeda dengan yang lain."
Hyuri, berjalan mendekat beriringan dengan bunyi sepatunya. "Kau hanya seorang jalang bayaran," katanya setelah berjongkok di hadapanku. "Bahkan sudah di gunakan oleh banyak orang, walaupun sebenarnya aku tidak yakin."
"Habiskan makananmu, hari ini Jung Jaekyung akan melayanimu."
Hyuri lalu pergi setelah menunjukkan smirk andalannya. Sedangkan aku, meratapi nasib sambil menangis tersedu-sedu.
Kalian percaya bahwa Joshua adalah seorang yang alim? Aku sendiri akan menolak pernyataan itu mentah-mentah. Karena nyatanya, ia punya stok puluhan jalang di sini.
***
Menurutku, semua yang ada di sini tidak ada yang masih murni, kecuali aku.
Aku tidak tahu apa yang membuat Joshua, seorang idol yang di gemari banyak orang, memberiku perlakukan yang berbeda dengan orang-orang di sini.
Sudah 6 bulan aku di sini dan masih murni. Kalian pasti akan berpikir bahwa ini adalah omong kosong. Nyatanya jika sudah 2 bulan di sini saja, sudah kupastikan bahwa kalian tidak akan murni lagi.
Tapi sepertinya tidak untuk malam ini.
"Dasar jalang! Mengapa lama sekali?!" Hyuri langsung mendorongku dari kursi rias, membuat lengan kananku terbentur lantai.
Hyuri membuang semua perlengkapan make-up yang sudah Joshua sediakan untukku. Ya, dia menyediakannya karena setelah 6 bulan lamanya, aku akan digunakan.
"Untuk apa Joshua memberikan ini semua," gumamnya seraya mengatur nafas. Hyuri melihat ke arahku, menunjukku lalu mengacak rambutnya.
"Apa yang membuat Joshua bertekuk lutut padamu?! Katakan!" Hyuri mencengkram rambutku. Aku meringis kesakitan. Hingga suara pintu terbuka dengan langkah seseorang yang semakin cepat.
"Apa yang kau lakukan?!" Joshua menarikku lalu menampar Hyuri. Aku hanya bisa menutup mulutku.
"Kau gila! Untuk apa memperlakukan jalang seperti ini, hah?!" Hyuri menunjukku dengan semua emosinya hingga air matanya berderai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...