[Hello, guys! Wellcome again. Happy reading yaa guyssss.....]
You Version
"Kalo nguap tuh ditutup," kata Sinhee sambil menutup mulut kamu dengan buku miliknya. Kamu berdecak kesal lalu menepis buku miliknya. Sinhee hanya menggelengkan kepala kemudian fokus kembali ke arah papan tulis.
Baru mau tiduran lagi di meja, sebuah benda mengenai kepala kamu. Benda itu adalah sebuah kertas yang digulung-gulung sehingga membentuk sebuah bola. Karena penasaran, kamu membuka isi kertas tersebut. Ternyata terdapat kalimat ejekan di dalamnya. Kamu sih udah tau siapa pelakunya, jadi kamu biasa aja. Kertasnya kamu buang gitu aja di lantai.
Sinhee sebenarnya antara kesel dan gemas ke kamu. Makanya ia mencubit lengan kamu, sehingga kamu meringis kesakitan. Untung aja di kelas kosong alias nggak ada guru. Jadinya kamu nggak bakal takut ketauan guru. Gini-gini kamu masih takut terkena hukuman guru, hahaha.
"Udah bukan elu yang piket, main sembarangan buang aja lagi." Sinhee memungut kertas yang tadi kamu buang. Lalu meletakkanya di meja kamu. Kamu sendiri memutar bola mata malas, untungnya Sinhee teman baik kamu.
"Apasih, Sinhee? Gue mau tidur susah banget ini." Sinhee berdecak kesal. Saking kesalnya sama kamu, Sinhee keluar dari mejanya dan menghampiri seseorang. Dan kamu yakin banget kalau Sinhee menghampiri Yoon Jeonghan.
"Sumpah, Jeonghan. Kenapa sih gue punya teman kayak dia gitu loh. Lu urus dah, capek gue." Jeonghan hanya tertawa melihat Sinhee frustasi. Belum tau aja dulu waktu masih kecil, kamu itu selalu ngerepotin Jeonghan. Istilahnya tuh tiada hari tanpa ngisengin Jeonghan. Oh iya, kamu sama Jeonghan itu selalu bareng dari orok sampai sekarang. Nggak ngerti lagi kamu kenapa selalu bareng sama Jeonghan. Padahal rumah Jeonghan udah pindah loh sejak dia SMP.
Jeonghan kemudian menghampiri kursi kamu. Dia melihat kamu yang sedang asyik tiduran di meja dengan tangan kamu sebagai alasannya. Jeonghan tersenyum kecil melihat kamu kayak gini. Hal-hal ini tuh sering banget ditemuin sama Jeonghan. Makanya dia juga udah biasa ngeliat sikap kamu yang sembarangan gini. Dan Jeonghan juga tau kenapa kamu jadi orang yang keliatan malas, padahal sebenarnya emang malas sih.
"Ngapain lo di sini?" tanya kamu masih dengan posisi yang sama. Jeonghan agak kaget ngeliat kamu yang masih nyaut padahal kamu lagi tiduran. Kamu mengangkat wajah kamu, menengok ke kiri dan menemukan Jeonghan yang sedang menatap kamu.
"Gue mau tidur, awas lo kalau gangguin gue." Jeonghan terkekeh mendengar ancaman kamu. Galaknya dari dulu nggak ilang-ilang. "Yaudah gue mau di sini aja, emang napa? Nggak boleh?" kamu nggak ngubris pertanyaan Jeonghan, melainkan lanjut tidur lagi.
Tapi nggak lama–baru aja kamu mimpi ketemu bias, kelas udah heboh dan Jeonghan guncang-guncang tubuh kamu supaya bangun. Alhasil, kamu pun bangun dengan kekesalan yang meluap-luap. Ibaratnya kayak ada tanduk merah dengan kobaran api di atas kepala kamu.
"Ada anak OSIS masuk, makanya gue bangunin." Kata Jeonghan tanpa melihat ke arah kamu, pandangannya fokus ke depan. Yaaa kamu ikutan aja ngeliat ke depan. Dan Nggak taunya ada Song Yehwa–anak OSIS yang cakep, di depan sana.
Trus kamu melirik sebentar ke arah Jeonghan, baru kamu sadar kalau Jeonghan fokus banget mandangin orang-orang di depan. Lebih tepatnya sih, mandangin Yehwa. Kamu udah malas aja bawaannya pas tau kalau Jeonghan mandangin Yehwa, tuhkan malas lagi.
Tapi kalau di pikir-pikir, kamu sama Yehwa itu kan ibarat bumi dan langit, jauhhhh banget bedanya. Kemudian kamu mikir lagi, kenapa juga kamu bandingin diri sendiri sama Yehwa? Toh secakep apapun Yehwa pasti Jeonghan tetep setia sama kamu lah. Dan kamu nyadar, kenapa kesannya kayak kamu yang cemburu dengan Jeonghan yaa?
"Psst, woy, ck, eh lo,"
Kamu menengok ke belakang karena mendengar suara berisik nggak jelas. Ternyata Seungcheol manggil-manggil kamu. Lagian manggil kayak bisik-bisik, udah kayak ketauan selingkuh aja, wkwkwk.
"Apaan sih? Lo kata gue kucing manggil begitu." Seungcheol berdecak kesal sebelum mendekatkan diri ke kursi kamu. "Eh, lo nggak kesel gitu?" Kamu menyerit kening heran, ini orang kenapa dah?
"Hah? Gaje dah lo. Gue kesel nih sama lo, pake nanya lagi." Seungcheol terlihat pasrah tapi dia terus ngomong ke kamu. "Ishhh, bukan gitu. Ahh lu―Okay, gue minta maap nih. Tapi maksud gue adalah, lo nggak kesel gitu sama Jeonghan?"
Kamu terdiam sebentar, bingung sebenarnya maksud dari Seungcheol itu apa. "Nyanyi geretan dah ni gue lama-lamaa," gumam Seungcheol yang masih dapat kamu dengar. "Lo liat dong, Jeonghan kayaknya serius banget deh merhatiin cewek-cewek di depan. Apalagi ngeliat Yehwa."
Mendengar perkataan Seungcheol, kamu melirik bergantian antara Yehwa dan Jeonghan. Dan yaps, ternyata Jeonghan terlalu fokus banget ngeliatin Yehwa. Kamu melambaikan tangan ke Seungcheol, mengatakan kalau kamu masa bodo. Seungcheol berdesah kesal lalu kembali duduk seperti semula.
Dalam hati kamu merasa kalau kamu nggak nyaman dengan perlakuan Jeonghan yang terlihat mengagumi seorang Yehwa.
***
"Eh, lo pulang sama siapa?"
Tanya Sinhee melihat kamu yang masih merapikan buku-buku. Kamu menunjukkan Jeonghan dengan dagumu. "Paling bareng dia."
Sinhee menganggukkan kepalanya seraya keluar dari kelas. Setelah itu, Jeonghan menghampiri kamu. "Yuk, kita pulang." Kamu mengangguk lalu menaruh tasmu di pundak.
Di tengah perjalanan, ternyata Song Yehwa dkk sedang melewati kalian berdua. Entah sengaja atau tidak, Yehwa memanggil Jeonghan. Katanya sih ada yang ingin dimintai tolong. Kamu sebenarnya kesel gitu, tapi kamu membiarkan Jeonghan dan izin pulang duluan. Awalnya mah Jeonghan ngelarang, tapi kamu masa bodo dan tetep ingin pulang duluan.
Setelah memasuki bus, kamu duduk di salah satu kursi paling pojok. Tanpa kamu sengaja, kamu mendengar omongan orang-orang di belakang kamu.
"Katanya sekertaris OSIS ada yang deketin loh."
"Hah? Siapa?"
"Ada deh, lupa gue namanya."
"Oh gue tau! Itu loh yang kemana-mana bareng cewek rambut panjang."
"Rambut lo juga panjang kan."
"Bukan woy! Aduh si―Ahh, gue lupa. Namanya Yoon Jeonghan."
"Beneran dia? Yang bareng cewek males itu kan?"
"Awalnya gue pikir Jeonghan pacaran sama cewek itu. Tapi pas kemaren gue liat Jeonghan care banget sama Yehwa, jadinya gue yakin kalau Jeongahan emang suka sama Yehwa."
"Yaelah semua orang juga tau kali kalau Jeonghan pasti udah bosen deket-deket cewek males kayak dia."
"Lagian berita Jeonghan sama Yehwa kayaknya udah nyebar dari seminggu yang lalu. Cuman yaaa, gara-gara cewek itu tuh, makanya beritanya cuman bisik-bisik doang."
Ohh jadi selama ini Jeonghan emang udah deket sama Yehwa. Pantesan aja dia kayaknya sekarang jarang ada waktu buat kamu. Yang kamu lakuin cuman tersenyum miris mendengar berita konyol itu.
Dan besoknya ketika kamu hendak ke kantin. Tanpa sengaja pandangan mata kamu ngeliat Jeongahan yang lagi senyum-senyum denger Yehwa cerita sambil ketawa-ketawa.
You not okay.
____
Tiba-tiba langsung nyanyi lagu iKon - I'm Okay, wkwkwk.
Voment zeyengnya Zizi, don't forget.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...