[Malem gaiseu, Wonwoo ternyata tertinggal jauh wkwk]
Fantasy (?)
"Sudah berapa kali Ayah sampaikan untuk tidak menjalin hubungan dengan rakyat biasa?!"
Ayah menatapku ganas. Matanya begitu menyala mengetahui kemarin aku bertemu dengan seorang pria. Parahnya ia mengetahui kalau kasta pria itu di bawahku.
"Siapa pria itu? Siapa?!" Tanya Ayah dengan mencengkram daguku.
Aku hanya diam dan tidak menjawab semua pertanyaan Ayah. Karena kesal, Ayah dengan teganya menampar pipi kananku.
"Astaga, suamiku!"
Ibu berlari mendekatiku kemudian memelukku. "Tega sekali kau! Dia ini putrimu!"
"Kalau dia putriku harusnya sadar untuk mematuhi semua aturan yang telah ku buat." Ucap Ayah dengan nada sinis. Setelah berkata seperti itu Ayah pergi meninggalkan aku dan Ibu.
"Kau tidak apa-apa, Sayang?" Tanya Ibu dengan wajah yang khawatir.
Aku menggeleng lalu tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa, Bu." Ucapku sambil memegang tangan Ibuku. "Lebih baik Ibu menemui Ayah. Aku akan baik-baik saja."
Dengan ragu, Ibu keluar dari kamarku untuk menemui Ayah. Aku kemudian berdiri dan berjalan menuju lemari. Seperti hari-hari biasa, aku menemui pria yang dibicarakan Ayahku.
Sebenarnya aku takut nanti akan diketahui. Tapi aku harus menemuinya. Lagipula kemarin salahku karena, padahal saat itu aku sedang di kawal.
Aku sudah bersiap menggunakan tudung. Segera aku keluar dari jendela dan turun menggunakan tali yang sudah aku ikat di balkon.
Ketika penjaga yang berkeliling melewati jendela kamarku, langsung saja aku ulurkan tali ke bawah. Aku langsung turun dengan hati-hati supaya tidak ada yang menyadari.
Aku langsung lari menuju bukit di mana biasanya aku bertemu dengannya, setelah memastikan para penjaga tidak melihatku yang keluar lewat jendela.
"Selamat malam, Tuan Putri!"
Aku menengok ke belakang. "Jeon Wonwoo!"
Pria itu-Wonwoo, tertawa kemudian merentangkan tangannya.
"Apa ada masalah?" Tanya Wonwoo sambil menyisir rambutku. Aku hanya mengangguk pelan sebelum akhirnya menatap Wonwoo.
"Aku lelah," Ucapku. "Ayah terus saja seperti itu. Kau tau kan kalau aku mencintaimu. Jadi aku harus bagaimana?"
Wonwoo tersenyum tipis. Ia masih menikmati kegiatannya yang menyisir rambutku.
"Kau tenang saja, aku akan memgurusnya." Ucap Wonwoo lalu membawaku ke pelukannya.
"Tapi bagaimana?" Tanyaku khawatir. Aku takut kalau sampai Ayah akan melakukan perjodohkan kembali.
Jeon Wonwoo tidak menjawab. Ia mungkin memikirkan cara. Jadi ia tetap memelukku, memberikan ketenangan.
Besok harinya, Ayah mengatakan kalau kami kedatangan tamu dari kerajaan luar. Sejujurnya aku malas karena harus bersiap-siap. Aku sudah menduga Ayah pasti ingin menjodohkan ku lagi.
Ibu yang menyadari itu hanya bisa tersenyum. "Sayang, persiapkan saja dirimu. Jangan memikirkan banyak hal."
Mau tak mau aku hanya bisa menghela nafas. Para maid sudah berdatangan ke kamarku. Aku menyadari kalau Ayah sepertinya begitu menyukai tamu ini, di lihat dari riasan yang menurutku terlalu mewah.
"Jangan begitu," Ucap Ibu melihat raut wajahku. "Kau harus tetap terlihat anggun. Biarlah nanti kita lihat apa yang diinginkan Ayahmu."
Aku mengangguk. Kalau bukan Ibu yang berbicara aku mungkin tidak mau melalukan hal seperti ini.
Begitu aku dan Ibu sudah berada di acara jamuan. Ayah langsung berdiri, memperkenalkan aku dengan keluarga kerjaraan luar tersebut.
"Kemudian, ini adalah putra kami, Jeon Wonwoo."
Aku yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalaku. Mataku terbelalak melihat Jeon Wonwoo di depanku.
Jadi selama ini ia seorang pangeran? Aku benar-benar tidak percaya.
Matanya bertemu denganku. Ia menyunggingkan senyum tipis. Kemudian berkata, "Halo, Tuan Putri."
_____
Halo juga pangeran, aw.
Gara-gara abis baca webtoon yang judulnya "I Wanna be U" jadi kobam.Ini dia Prince Wonu. Awas bisa pindah jalur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SVT Imagine ✔️
Short StoryChallenge! Can you handle your smile? Bcs this story 100% pure cheesy, happy reading! Note : Bahasa baku, non baku Highest rank : #1 in seungchol [150920] #1 in carat [101120] #1 in pledis [130521] #2 in woozi [010121] #2 in hoshi [160121] #3 in bap...