Jangan lupa follow Instagram👇
@antranos.ofc.
Happy Reading ❤️
_____
Zegran Lavxer Raveenzy
Laki-laki yang genap berusia 18 tahun beberapa minggu lalu itu hanya menatap datar Ibunya yang mondar-mandir tak jelas dengan terus saja menggigiti jari.
"Mam----"
"Diem Egra!!" Zegran mendengus. Ia dari tadi dilarang bicara tapi Mami nya ini tak kunjung membuka suara.
Jadi apa yang harus ia lakukan? Hanya diam menyaksikan sang Mami yang berlaku aneh?
"Astaga! Dengar Egra, Mami udah bilang ya berkali-kali sama kamu... Hari ini Zena masuk sekolah hari pertama di sekolah kamu. Dia gak ikut MOS waktu itu, pasti banyak kakak kelas nanti yang gak suka. Tugas kamu, ngelindungin dia sama---"
"Mami udah ngulang kalimat itu hampir seratus kali sejak semalem," sela Zegran dengan punggungnya yang disenderkan pada sandaran kursi sofa.
"Kalo Mami ngomel terus, ntar Egra telat. Trus gak bisa lindungin mereka seperti perintah kanjeng Mami." Dan benar saja, Ghea--Mami Zegran--sontak menepuk keningnya kuat.
"Ck, Mami!" tegur Zegran yang refleks berdiri dan mengelus kening Maminya dengan penuh kelembutan.
"IYA MAMI LUPA!!! Ya udah sana cepetan kamu berangkat!!" jerit Ghea panik mengambil tas Zegran, mengabaikan teguran sang putra. Ia memakaikan tas tersebut pada putranya yang hanya bisa menahan senyum melihat tingkah sang ibu.
"Egra berangkat Mi, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati Egra!!"
Zegran langsung meninggalkan mansion setelah Ghea menjawab salamnya. Ini sudah pukul 8 pagi dan ia baru mau ke sekolah.
Tidak heran, itu sudah menjadi kebiasaan. Apalagi tadi ia habis diberi ceramah no jutsu oleh Maminya yang sangat cerewet.
Sejak semalam Mami Zegran itu tidak berhenti memperingati putranya jika anak laki-laki itu harus melindungi tiga perempuan yang rasa-rasanya sangat malas jika Zegran berada di dekat mereka. Apa pedulinya? Zegran saja malas memikirkan gadis-gadis itu.
Dan apa-apaan Maminya itu? Zena, adik Zegran memang baru masuk hari ini sebagai siswi baru di kelas satu. Tapi rasa-rasanya tidak perlu dilindungi. Zegran tau bagaimana kepribadian Zena.
Saat motornya sudah memasuki parkiran sekolah. Zegran langsung mendapati teman-temannya yang ternyata tengah menunggunya.
"Di lapangan Blacky, Egra. RedBlood ngajakin duel."
Zegran membuka Helmnya dan menatap Eza yang baru saja berbicara. Inti Antranos tingkat 3.
Ya Antranos. Geng motor yang dipimpin turun temurun oleh kakek, ayah serta pamannya. Dan kini Zegran yang memimpin Antranos generasi keempat.
Generasi pertama dipimpin kakeknya, Kenneth. Generasi kedua dipimpin ayahnya, Zergio. Generasi ketiga dipimpin pamannya, Zain. Sekarang dia yang bertanggung jawab memimpin Antranos.
Zegran mengangkat sebelah alisnya. "Sekarang?"
"Hooh."
Utroy yang tengah menghisap permen kaki itu tampak bergosip bersama Vikram yang terlihat mendengar dengan antusias. "Troy, oi Pinky!!"
"Apasih ganggu aja?!" umpat Utroy yang kesal sesi gosip-bergosipnya dihentikan.
"Giliran dipanggil pinky aja langsung nyaot," cetus Eza sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...