Hay Hay!
Gimana kabarnya?Kangen gak sama Egra sama Ellyn? Eh sama Antranos gen 4 terus sama circle Ellyn🤣
Nih ku kasih asupanHappy Reading 😍
•••
Sejak menginjakkan kaki ke sekolah, Ellyn terus saja berwajah kecut. Bahkan sampai jam istirahat telah tiba.
Jika ditanya kenapa? Jawabannya karena gadis itu belum bertemu Zegran lagi setelah pulang dari Markas Antranos.
"Udahlah, Lyn. Gak capek apa muka lo dikecutin gitu mulu," ucap Hana sebal.
Ellyn hanya mengaduk-aduk minuman di depannya dengan tanpa minat. Mereka berada di kantin utama saat ini. Awalnya ingin ke kantin belakang--keinginan Ellyn--tapi ternyata kantin belakang tutup.
"Bang Egra lagi sibuk. Iya kan Zen?" sahut Aliza bertanya pada Zena yang hanya menjawab dengan anggukkan singkat.
"Mending centil ke cowok lain, Lyn. Mumpung masa depan lo lagi gak ada," hasut Banu menaik turunkan alisnya menggoda.
"Iya ah. Tapi cowok yang paling-paling ganteng tuh cuma bang Yul doang," gumam Ellyn dengan tatapan menerawang. Seolah membayangkan seluruh wajah tampan pria yang telah dilihatnya selama hidup.
"Tapi emangnya bang Egra kemana Zen?" tanya Banu pada Zena yang anteng dengan baksonya.
"Paling dia---"
Brak!
Prang!
Isi kantin mendadak hening. Setelah gebrakan keras di meja yang ditempati Ellyn dan teman-temannya. Kemudian disusul bunyi pecahan mangkuk yang jatuh ke lantai karena keterkejutan yang Ellyn rasakan.
"Anjing," desis Zena mengumpat.
"Heh. Anak Mami Ghea gak boleh ngumpat," tegur Banu sempat-sempatnya.
"ANJING! SIAPA YANG NGAGETIN GUE?!"
Banu berjengit kaget hingga hampir terjungkal ke belakang saat Ellyn tiba-tiba berdiri dan berteriak lantang.
"Gue!"
Mata tajam Ellyn langsung mengarah pada sekumpulan perempuan aka kakak kelasnya yang berdiri menjulang dengan gaya songong.
Ada tiga orang kakak kelas yang bisa dilihat dari warna name tag nya yang berwarna biru, menandakan jika mereka siswi kelas dua belas. Warna ungu untuk kelas sebelas, dan warna merah untuk kelas satu.
Ellyn mendengus. Gadis itu menatap tajam tiga gadis di depannya tanpa rasa takut.
"Ck. Masih kelas satu udah sok," cibir salah seorang dari kakak kelas Ellyn. Prita namanya.
"Emang gak tau malu," sahut temannya yang bernama Indri. Sedangkan ketua mereka yang berdiri di depan, bernama Sesil.
"Sok cantik banget. Kemarin-kemarin nempel sama inti Antranos," ucap Sesil dengan matanya yang melotot.
Ellyn mendengus. Oh, jangan pikir ia akan diam saja. Meskipun mereka telah menjadi pusat perhatian.
"Jangan cari masalah Vael!"
'Duh. Maaf ye bang Yul. Vael lagi lepas dari kandang,' ucap Ellyn dalam hati ketika mengingat perkataan Zegran yang pernah memperingatinya sebelum masuk sekolah.
Ellyn menghembuskan nafas pelan sebelum memulai. "Maaf maaf. Tadi Kakak bilang apa ya?" tanya Ellyn sok sopan.
Hana, Aliza, Zena, dan Banu hanya diam di tempat. Kembali fokus pada makanan masing-masing. Hama seperti tiga orang kakak kelasnya ini tidak begitu penting. Jadi mereka biarkan Ellyn bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Novela JuvenilSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...