Zl•11 | Egra bucin?

17.8K 1.4K 212
                                    

Selamat pagi!

Jangan lupa vote & coment.

Happy Reading ❤️

•••

Di hari Senin ini, guru membiarkan siswa-siswi free class dari jam pertama sampai pulang.

Besok tanggal 17 Agustus. Jadi guru-guru memberikan fokus untuk siswa-siswi mempersiapkan kegaiatan esok hari. Di mana mereka akan menjadi tuan rumah.

Tempat diskusi dibagi dua tempat. Khusus anak IPS dari angkatan kelas 1 sampai 3, berada di lapangan indoor, sedangkan anak IPA di aula. Itu pilihan siswa-siswi sendiri sebenarnya.

Ellyn benar-benar senang karena ia satu tempat dengan Zegran. Yah, meskipun ia tidak boleh ikut masuk ke kumpulan laki-laki itu, karena ia berbeda angkatan. Tapi lirikan matanya tetap beraksi.

"Kan bazar kan? Mending kita jual beha aja gimana?"

Zena menepuk keningnya pelan saat Lilo menyeru dengan suara kerasnya. Lihatlah para kakak kelas mereka yang sudah menoleh ke arah kumpulan mereka.

"Jan malu-maluin kelas kita bisa gak?!" sembur Bima menarik kepala Lilo ke ketiaknya.

"ANJENG! BAU PESING SAPI!"

"Idih, abis cium pipisnya sapi lu?!"

Sontak Lilo ditertawai oleh teman seangkatannya. Terutama Ellyn yang tertawanya paling heboh.

Tempat Ellyn duduk sebenarnya menjadi pusat perhatian. Ellyn, Zena, Hana, dan Aliza bagaikan primadona sekolah yang baru. Kecantikan mereka katanya unreal.

Yang membuat Ellyn banyak disukai, ya karena gadis itu tidak pernah menahan diri untuk tertawa ngakak. Dan sialnya, dia tetap terlihat cantik. Kasian sekali, gak pernah jelek.

Sedangkan Zegran dan teman-temannya malah bermain basket. Membiarkan teman sekelas mereka menjadi perwakilan kelas. Malas sekali ikut andil sama yang beginian.

Hingga Vikram tiba-tiba mendekati Zegran dan menyenggol lengan laki-laki itu.

"Ck, apaan sih?!" ketus Zegran kesal.

"Ellyn noh!" tunjuk Vikram pada Ellyn yang ternyata tempat duduk mereka sudah dikerumuni para laki-laki. Padahal belum lama Zegran mengalihkan perhatiannya dari gadis itu.

Wajah Zegran terlihat kecut. Ingin menghampiri tapi gengsi.

"Ck, gak peduli," ucap Zegran berbalik membelakangi posisi Ellyn yang kini tertawa semakin lebar mendengar lelucon para laki-laki jamet di dekatnya.

"Cantik banget sih lo. Gak jaim, trus cantik, pantes banyak yang suka," cetus Randy, salah seorang laki-laki kelas 11 yang malah bergabung di tempat anak kelas 10.

Ellyn mengulum bibir mendengar pujian Randy. Gadis itu mengangkat dagunya tinggi. Okey, songong mode on.

'Gimana gak cantik, emaknya aja mama Retta. Papanya aja Papa Fano. Trus mantunya Papi Gio sama Mami Ghea,' batin Ellyn tersenyum sok cantik. Eh dia memang cantik.

"Mau jalan bareng gue gak? Nanti sore," tawar Randy menaik turunkan alisnya.

Ellyn tampak berpikir. Gadis itu sampai lupa akan keberadaan para inti Antranos yang melirik mereka. Percakapan keduanya terdengar jelas, karena posisi kelas 10 memang di dekat lapangan basket. Terutama suara Randy cukup lantang.

Tapi hanya Zegran yang masih betah membelakangi. Ia malah mendribel bola basketnya tanpa peduli teman-temannya sudah saling lirik.

"Gue..."

ZEGLYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang