Selamat malam semuanyaaaaaa
Maaf yah, aku bener-bener jarang banget up. Semoga kalian suka sama chapter ini😔
Happy Reading 💞
🌱🌱🌱
Semenit setelah Ellyn masuk ke dalam kamar, Zegran kemudian datang menyusul. Wajah laki-laki itu tetap terlihat datar tanpa ekspresi. Tapi siapa sangka, jika dalam hati ia jingkrak-jingkrak.
Zegran berdehem pelan. Ia menutup pintu, tak lupa menguncinya. Tentu saja, tidak mau diganggu sang ayah, atau Geo yang biasanya sering nyelonong masuk ke kamar siapapun.
"Heh! Bersih-bersih dulu sana. Ntar gatal-gatal gua," jutek Zegran dengan tangan berkacak pinggang.
"Gak mau aaaa!" tolak Ellyn kemudian merubah posisi menjadi tengkurap, menenggelamkan wajahnya di bantal.
Zegran berdecak. Tanpa belas kasih, ia menyeret paksa kaki gadis itu hingga sampai ke tepi ranjang.
"Buruan!" Ellyn menggeleng keras. Hal itu membuat Zegran kesal. Karena itu lah ia langsung menarik tangan Ellyn agar bangun dengan paksa, dan membopong gadis itu ke pundaknya.
"AAA JANGAN MAS! AKOH MASIH PERAWAN!" pekik Ellyn histeris dengan lebay nya.
Plak!
"Diem! Doyan banget teriak-teriak. Nanti aja lah kalo gue jebolin," gumam Zegran setelah menabok bokong Ellyn.
"Abang tuh, doyang banget nabok bokong Vael. Padahal bagusan diremes juga," gerutu Ellyn cemberut.
Zegran mendengus. Laki-laki itu menurunkan Ellyn dengan mendudukkan gadis itu ke atas meja wastafel. Bergerak tanpa kata, ia mengikat rambut Ellyn asal, dan malah menyikatkan gigi gadis itu, tak lupa membasuh wajah Ellyn sebelum kembali membawanya rebahan di atas ranjang. Sedangkan ia kembali ke kamar mandi untuk melakukan hal yang sama.
Selang beberapa menit kemudian, Zegran menyusul Ellyn di atas ranjang yang ternyata tengah asik bermain ponsel.
"Simpen hp nya, Vael," tegur Zegran pelan. Tak suka diabaikan.
"Tapi--- astaga!"
Zegran merampas ponsel gadis itu dan membuangnya asal ke atas nakas. Menimbulkan suara nyaring pertumbukan ponsel dan meja.
"Pelan-pelan napa, bang?! Ntar Papa marah, hp nya gue rusak lagi. Eh Vael maksudnya."
"Biarin. Gue nyuruh lo nginep sini bukan buat ngeliat lo main hp."
Ellyn meringis pelan melihat wajah kecut Zegran. Ah, sekarang saatnya mencentil guys. Mumpung berduaan, ekhem. Memudahkan tugas setan, Ellyn akan langsung melakukannya tanpa membuat setan susah merayu.
"Ekhem." Zegran melirik tangan Ellyn yang melingkari pinggangnya. Posisi Zegran saat ini tengah duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Sedangkan Ellyn tengah rebahan dan memeluk Zegran dari samping.
"Bang, Vael tuh pengen nganu. Tapi nanti anu Abang jadi nganu, terus kita kita malah nganu, nanti hasil nganu nya jadi nganu," celoteh Ellyn tak jelas.
"Ck, apa sih?!"
"Iih! Ini loh, bang. Ck, mending Abang rebahan juga, peluk Vael juga napa?!"
"Males."
"Dih, Abang mau Vael lepas meluknya? Terus pulang nih?" ancam Ellyn.
"Pulang aja sana. Besok-besok jangan temuin gue lagi," ketus Zegran melepas paksa pelukan Ellyn dan merubah posisi menjadi rebahan sambil membelakangi gadis nakalnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...