Z•18 | Setia ke Satu Olang Cewek, kata Geo

13.7K 1.4K 288
                                    

Hay Hay! Selamat malam!!!

Hahaha aku lupa up malam Minggu. Baru pulang aku langsung ketiduran wkwk

Gapapa ya up nya malam Senin.

Happy Reading 💞

🌱🌱🌱

Tujuh motor dan satu buah mobil terparkir sempurna di pekarangan Mansion keluarga Raveenzy.

Nyatanya semua teman-teman Zegran termasuk teman-teman Ellyn dan Zena, ikut singgah di Mansion Zegran. Katanya ingin main.

Ah ya, Lala pun ikut. Karena salah satu tujuan mereka semua bisa berkumpul di sini ya karena Zegran akan kerja kelompok dengan gadis itu. Jangan tanya tentang bagaimana tugas kelompok keenam teman Zegran yang jelas-jelas sekelas dengan laki-laki itu. Mereka tentu mengerjakannya dengan teman sekelompok masing-masing. Dan ada yang sudah selesai seperti Noah dan Gilang. Serta yang belum, Utroy, Eza, Vikram dan Arka.

Saat di teras rumah, Vikram berlari kecil ke depan dan berbalik menghadap ke arah teman-temannya.

"Anggap rumah sendiri," ucapnya berlagak layaknya tuan rumah dengan kedua tangan yang terlentang seolah menunjukkan Mansion besar itu.

"Abaikan, obatnya habis. Tapi emang lo santai aja di sini," celetuk Arka ketika melihat Lala yang nampak canggung. Mengerti jika Lala satu-satunya yang baru menginjakkan kaki ke tempat ini. Berbeda dengan yang lain, mereka terlalu sering ke Mansion besar ini.

Zegran mendengus. Ia merangkul pundak Ellyn dan membawanya masuk ke dalam.

"ASSALAMUALAIKUM!! TANTE CANTEEEK! ANAK-ANAK GANTENG PADA DATANG NEEEH!!" Vikram, Eza, Utroy, dan Arka berteriak lantang mengucap salam.

"ASSALAMUALAIKUM JUGA MAMI GHEA! ANAK-ANAK CANTEK JUGA DATANG!" sambung para perempuan tak mau kalah.

Ah, jika kalian tanya Banu berteriak di kubu mana? Maka jawabannya adalah..... Dia berteriak di kubu perempuan. Katanya dia gak ganteng, tapi cantik.

"Waalaikumsalam." Jawaban salam yang terdengar lembut itu mengundang senyum di wajah para anak remaja yang rusuh.

"Astaghfirullah, Tante. Cantik mulu perasaan," ucap Vikram dengan lebay. Tangan laki-laki itu menyentuh dada, seolah jantungnya akan loncat keluar.

Ghea. Wanita cantik yang telah memiliki empat anak itu, tersenyum lembut saat satu per satu anak-anak seumuran anak pertama dan anak keduanya, menyalimi tangannya dengan teratur. Diakhiri Zegran dan Zena yang mengecup pipinya.

"Masuk masuk," ajak Ghea ramah. Wanita itu merangkul pundak Zena untuk masuk ke dalam.

"Egra sama Zena ganti baju dulu," titah Ghea pada kedua anaknya. "Eh Vael juga ke atas aja. Mami gak sadar ada kamu," ucap Ghea lagi ketika matanya menangkap keberadaan Ellyn. Gadis itu terlalu pendek, jadi sering ketutup tubuh besar para laki-laki yang merupakan teman putranya.

"Mami," rengek Ellyn manja. Gadis itu melepas rangkulan Zegran dan menghambur ke pelukan Ghea. Sok manja dia.

Ghea hanya tersenyum. Tak lama Bi Rati selaku kepala pelayan, datang bersama dua orang pelayan lagi. Membawakan banyaknya minuman dan cemilan ke ruang tengah.

"Sana ganti baju dulu ke atas," titah Ghea lagi pada anak-anaknya.

"Aza sama Noah juga ke atas aja gih. Ganti baju," ucap Ghea pada Aliza dan Noah yang rasa-rasanya tak pernah terpisahkan.

ZEGLYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang