Maaf ya, kalau chapter ini kurang memuaskan....Happy Reading ❤️
•••
Ellyn berjalan dengan langkah lebar serta semangatnya menghampiri kursi Zegran setelah membuat heboh di kelas dua belas itu.
Gadis cantik yang rambutnya dikuncir asal itu tersenyum centil ketika mendekati meja inti Antranos yang memusatkan pandangan padanya sejak ia baru masuk ke dalam kelas itu.
"Kenapa gak nunggu dijemput?" Zegran langsung bertanya saat Ellyn telah berdiri di samping mejanya.
"Vael kan gak sabar."
Zegran beralih menarik pinggul gadis itu dan membawanya duduk ke atas pangkuannya. Berhubung di sampingnya ada Noah, jadi Ellyn tidak bisa duduk di sana. Dan Zegran juga tak mau jika Ellyn berdiri sedangkan dirinya duduk.
Tak sampai di situ, Zegran juga menarik ikat rambut Ellyn dengan lembut. Merapikan rambut gadis itu.
Di kelas itu kini hanya tersisa inti Antranos serta Lala, Melis dan Nining di belakang bangku Zegran. Gilang memilih duduk di atas meja depan Noah. Memerhatikan interaksi ketua Antranos dan gadis yang ia anggap adik itu.
"Ellyn mah gak sabaran. Gak bisa diem soalnya, kek cacing gatal," celetuk Eza dengan minyak telon di tangan.
"Masa perumpamaannya sama cacing sih? Bagusan juga kelinci kek, kucing kek. Yang cute-cute gitu. Kan gue cute, iya gak, bang?" balas Ellyn dan meminta persetujuan pada Gilang.
"Iya."
Kenapa Ellyn malah bertanya pada Gilang? Karena di antara tujuh pria di dekatnya ini, Gilang lah yang selalu memanjakan Ellyn. Lebih tepatnya, ia selalu menuruti apapun kemauan gadis itu. Seperti dirinya yang selalu patuh pada Zegran, ia juga melakukan hal yang sama pada Ellyn.
Gilang memang sangat kaku dan irit ngomong. Tapi jika berhadapan dengan Ellyn, ia terkadang berbicara panjang lebar. Sama seperti Zegran, bedanya Zegran terkadang gengsian.
Jika Gilang yang betul-betul memanjakan Ellyn, maka Eza lebih sering adu debat mulut dengan Ellyn, Utroy yang kadang bersama-sama bobrok dengan Ellyn, Vikram yang kadang menggoda Ellyn karena gadis itu memang cantik, Noah yang bersikap hangat pada Ellyn, serta Arka yang sefrekuensi dengan Ellyn.
Tangan Ellyn melingkar di leher Zegran. Ia masih duduk dalam posisi menyamping, sembari menimbrung ucapan-ucapan Vikram, Utroy serta Arka.
"Ayo ke kantin." Tangan Zegran yang sedari tadi melingkari pinggang Ellyn, menepuk pinggang gadis itu dua kali sebagai isyarat agar gadis itu bangun dari posisinya.
Ellyn tentu bergerak cepat bangun dari duduknya, dan merangkul lengan Zegran setelah pria itu juga telah menyusul berdiri.
Keenam inti Antranos menyusul di belakang Zegran dan Ellyn berjalan keluar kelas dan menuju lantai satu. Mereka langsung ke kantin belakang, tidak lagi ke kantin utama. Karena Zegran menolaknya, sudah cukup waktu itu ia ke kantin utama karena paksaan Ellyn.
Sementara itu, Lala serta Melis dan Nining pun keluar kelas untuk menuju kantin utama. Begitu sampai, Lala langsung bertanya.
"Cewek tadi kelas berapa?"
"Kelas satu," jawab Melis santai.
Nining yang pergi memesan pesanan mereka. Tak cukup beberapa menit, gadis itu sudah kembali dengan membawa pesanan mereka, tentu dibantu pelayan khusus kantin utama yang telah disiapkan sekolah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...